BAGIAN 5

886 72 2
                                    

Happy reading my readers
________________________

"Dek udah jam pulang nih. Ayo pulang, kebiasaan deh kalo udah di hadepin Ama berkas-berkas suka lupa daratan" arelia menghentikan kegiatannya lalu membereskan segala berkas-berkas yang berserakan.

"Ayo bang udahan nih" ajak arelia.

Mereka berdua pun berjalan beriringan pergi menuju parkiran untuk pulang.

"Gimana dek sekolah?" Tanya rey saat mereka berada di perjalanan pulang.

"Ya gitu bang, datar-datar aja, tapi hari ini beda bang" ucap arelia semangat.

"Kenapa emang?" heran rey karna tak biasanya arelia bercerita tentang kegiatannya saat di sekolah dengan semangat, biasanya saat arelia bercerita ia akan bercerita dengan datar dan cuek.

"Hari ini ada anak baru, dan mereka mau temenan sama aurel"

"Tumben, orang itu ga ada maksud lain kan dek? Kamu harus hati-hati loh, Abang ga mau kamu kenapa-napa"

Arelia menggeleng singkat "mereka mau temenan sama aurel tulus kok bang, gak ada maksud lain, bahkan tadi pas aurel di bully, mereka membela aurel, aurel seneng deh bang bisa punya temen. Jadi hari-hari aurel di sekolah jadi lebih berwarna" arelia tersenyum senang.

Sementara rey mencengkeram stir mobil dengan erat "kamu di bully lagi dek? Kalo kamu di bully terus mending kamu homeschooling aja deh, Abang ga terima adek Abang di bully dan di sakiti" arelia menggenggam tangan rey yang mencengkeram stir mobil.

"Aurel gapapa bang, aurel suka kok sekolah. Kalo aurel homeschooling pasti aurel makin merasa kesepian, walaupun di sekolah aurel sering di bully tapi aurel seneng bisa sekolah sama-sama, rame juga. Jadi aurel ga ngerasa sendiri"

Rey menghela nafas panjang "oke terserah kamu aja dek, yang penting kamu bahagia. Kalau ada apa-apa jangan ragu buat cerita sama Abang"

Tak berselang lama mereka sampai di sebuah rumah mewah bercat putih gading, kediaman keluarga Santosa.

"Assalamu'alaikum" salam rey dan arelia.

"Wa'alaikumsalam"

"Mommy!" Seorang anak berusia sekitaran 9 tahun berlari menghampiri arelia.

Arelia menyambut anak itu dan membalas pelukannya dengan erat.

"Rosa kangen" ucap anak itu senang.

"Mommy juga kangen Rosa, ayo kumpul sama yang lain" arelia dan Rosa pun duduk di ruang tamu berkumpul bersama yang lain.

"Anak Mama, gimana sayang kabar mu" tanya elna Santosa setelah mencium kedua pipi arelia.

"baik kok mah"

"Anak papa" Ilham Santosa ayah angkat arelia menyambut arelia dengan kecupan di dahinya.

"Mommy! Mommy! Tadi rosa di sekolah pas pelajaran menggambar dapet nilai 100 loh" seru rosa semangat.

"Yaudah rosa tunjukin ke mommy ya, Rosa tunggu di kamar, Kakek sama nenek mau bicara dulu Sama mommy ya" ucap Ilham penuh sayang.

"Siap Kakek, mommy Rosa tunggu di atas ya"

"Iya sayang" arelia mengusap puncak kepala Rosa, lalu Rosa berlari riang menaiki tangga untuk menuju kamarnya di lantai atas.

"Gimana sayang, ada perkembangan?" Tanya ilham.

Arelia menghela nafas panjang  "kayanya seumur hidup aurel bakalan terus begini deh pah, pah. Ga akan berubah, aku akan selalu tersakiti"

Elna menggeleng untuk menyanggah perkataan arelia "nggak sayang, kamu berhak bahagia, jangan pernah berucap seperti itu"

RelKan [COMPLETED]Where stories live. Discover now