BAGIAN 19

466 47 0
                                    

Happy reading my readers
________________________

Ditempat yang menyejukkan, yang dapat menenangkan hati dan fikiran itulah kiranya definisi tempat yang arelia dan arkan datangi saat ini.

yakni, di sebuah bukit yang jarang di datangi banyak orang.

Sedari tadi arelia mengaggumi ciptaan tuhan ini ia menutup mata dan merentangkan tangannya mungkin itu cara yang dapat menenangkan dirinya.

Sedari tadi pandangan arkan tak lepas dari seorang arelia dengan mata yang terpejam dan rambut yang berterbangan membuat arelia terlihat manis tapi sayang ada kekurangan pada wajahnya.

"Kapan kebahagiaan akan datang menghampiriku haaah aku lelah" gumam arelia dengan menghembuskan nafas dalam.

"Buat apa nunggu kebahagiaan datang, orang kebahagiaan lo udah ada di samping lo" ucap arkan seraya menyengir.

Arelia membuka pejaman matanya dan menengok ke samaping "hah? Hahahaha ga lucu!" seketika arelia mengeluarkan wajah datar seperti biasa.

"Ah ellah jangan datar-datar napa tu muka jadinya kan ga cantik" ucap arkan.

"Apaan, emang nyatanya gua ga cantik" ucap arelia dengan muka ia hadapkan lagi ke depan.

"Lo emang ga cantik rel tapi lo manis" gumam arkan sangat kecil sekali hingga gumamannya tak didengar sama arelia.

"Hah? Paan lo ngomong apa ngemut permen? ga jelas bener" ucap arelia.

"Ga kok itu loh ada cicak pink terbang" ucap arkan ngawur.

"Mana ada cicak terbang pink pula kalo mau jadi orgil mendingan jangan sekarang deh kan, atau jangan-jangan lo kesurupan lagi" ucap arelia mulai ketakutan dan ia mulai sedikit menjauh dari samping arkan.

"Kagak ellah canda kalo gua kesurupan udah gua remuk-remuk dah lu hahahaha yang gepeng malah jadi makin gepeng"

Arelia gregetan sendiri "paan lo bilang gua gepeng? Body goals gini di bilang gepeng rabun kali ya lo?" ucap arelia. Ga salah si arelia bilang begitu walaupun mukannya ga cantik tapi bodynya bweeeh goals men ya sebelas dua belas lah sama girl band korea.

"Iyain dah itung itung pahala hahaha eh btw lo tadi napa si? kepo gua terus lo napa tadi sama adelia anak pemilik sekolah?" tanya arkan.

Seketika senyum arelia pudar dan kembali suram. Arelia harus menahan! Menahan tangis, menahan untuk berbagi cerita karna ia tak ingin mengumbar masalahnya. Ia tak suka dengan kata DI KASIHANI.

"Gapapa itu bukan urusan lo!" ucap arelia dengan dingin.

"Oh oke, btw lu mau gua tunjukin cara biar lebih lega? Gua biasanya ngelakuin itu kalau lagi ada masalah?" Tanya Arkan.

"Gimana?" Tanya arelia.

"Oke pertama lu harus berdiri tegak, terus tarik nafas panjang, terus lu teriak sekencang-kencangnya lu teriak apa yang lu rasain saat ini. Gitu, coba gih"

Arelia tertarik dengan cara yang Arkan ucapkan. Langsung saja ia mengikuti titahan yang di ucapkan Arkan. Ia menarik nafas panjang "AKU INGIN BAHAGIA! AKU INGIN KELUARGA KU MENYAYANGI KU MAU MENERIMA KU APA ADANYA! ITU AJA GAK KURANG GAK LEBIH! Aku hanya ingin mereka hiks...."

Arkan terenyuh dengan teriakan arelia, langsung saja mendekap arelia yang menangis dengan arat.

Arkan bingung ia harus berucap apa, maka yang bisa dia lakukan hanya memeluk arelia dengan arat dan hangat. Pikirnya setidaknya dengan pelukan bisa membuat arelia lebih dengan.

Karna seseorang yang memiliki masalah hanya menginginkan sebuah sandaran, sandaran yang di butukannya saat lelah dengan masalahnya.

"Makasih" gumam arelia.

RelKan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang