BAGIAN 37

518 45 1
                                    

Happy reading my readers
________________________

"mau kalian apa sih!" Adelia membentak kawan rasa musuhnya itu.

"Mau kita, lu mau tau apa mau kita? Mau kita lu ga blagu lagi, nggak ngerasa kalo lu itu yang paling bener yang paling berkuasa, kita muak Ama lu del" ucap sasya.

"Cukup del, lu samain kita ke babu, lu suruh suruh!" Ucap Aldo.

"Lu tau ga del, lu itu bodoh, tolol!" Ucap reyna.

Adelia tak menyangka teman-teman yang selama ini ia bangga-banggakan, yang selalu ia jaga, yang selalu ia manjakan dan apa ini balasannya.

"Dasar muna ya kalian semua! lupa hah! lupa selama ini yang suka traktir kalian siapa? yang selalu ada buat kalian siapa!" Adelia berucap dengan telunjuk menunjuk temannya satu persatu.

"Ahahaha lu juga lupa del orang yang lu suruh-suruh, yang lu perlakukan macem babu, siapa temen lu del, temen lu!" ucap jelas sasya.

Adelia menggeleng kepalanya tak menyangka "macem babi ya kalian" ucap Adelia dengan sinis.

Aldo memberi isyarat pada sasya dan Reyna dan di angguki mereka berdua.

"Mau apa kalian, hei jangan main-main ya!" Adelia melangkah mundur menghindari teman-temannya itu.

BYUR!'

CTAK!'

DUAGH!'

PLAK!'

Lemparan air es, telur busuk,tendangan, dan tamparan di layangkan pada Adelia dan tak terelakkan.

"Itu ganjaran yang Lu dapet del, lu juga kan yang ngajarin kita untuk ngebuly, nah sekarang lu ngerasain kan gimana rasanya di buly" ucap Reyna.

Adelia mengeram tangannya terkepal, ia menghampiri Reyna memegang kerah baju Reyna dan memerasnya "lu lupa ya rey, siapa, siapa yang selalu ada buat lu siapa yang selalu ngedukung Lu saat mau dapetin ka Arkan hah!"

"Apa hah lu bantuin gua buat dapetin ka Arkan mana buktinya hah! sampe sekarang gua ga dapetin dia mana bantuan lu ga ada! Sekarang ka Arkan jadi pacar ka arelia Kaka lu kan! Hah!" Perlahan tangannya turun dari kerah baju Reyna.

Ternyata teman-temannya mengetahui bahwa arelia kakanya. "Hahaha, lu becanda kan mana ada ka arelia kaka gua, dia pembantu gua Anjing!"

"Dasar muna lu Kaka sendiri ga di aku, Ade macem apa lu! Ade jahanam ya bener" ucap sasya.

"Gua bakalan keluarin kalian dari sekolah!" Ancap Adelia.

"Wahhh silahkan, tapi siap-siap sekolah ini bakalan ikutan bangkrut kaya perusahaan bokap lu, lu lupa bokap kita merupakan pendonasi besar di sekolah bokap lu" ucap Aldo.

Adelia bungkam ia kalah telak, langsung aja dia melangkah dan mendorong Reyna hingga tersungkur ke lantai. Aldo yang tak terima pun langsung mendorong Adelia hingga menabrak tumpukan meja kursi bekas.

'AKH!'

BRAK!' di waktu bersamaan pintu gudang terbuka lebar dan munculah arelia.

"Kaka" ucap Adelia langsung menangis.

Arelia menghampiri sang adek dan langsung memeluknya. Adelia pun ikut memeluk arelia, Adelia merasa bahwa arelia penyelamatnya kalau arelia tak datang, mungkin ia akan habis di tangan temannya sendiri.

"Tenang del semua akan baik-baik saja" gumam arelia tangan satunya ia angkat untuk mengelus kepala Adelia.

"Kaka Adel takut hikss" gumam Adelia.

RelKan [COMPLETED]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora