BAGIAN 43

501 40 0
                                    

Happy reading my readers
________________________

Ting tung!' Ting!' tung!'

Tak lama pintu bercat putih kediaman adipati terbuka.

"Cari siapa?" Tanya bi marsih selaku pembantu keluarga adipati.

"Ahhh siang bi, kami teman arelia, arelianya ada?" Tanya Saras.

Seperti rencana mereka di sekolah tadi bahwa sepulang sekolah mereka akan berkunjung ke rumah arelia.

Dan di sini mereka saat ini, di kediaman rumah Adipati, keluarga arelia.

Masih memegang daun pintu bi marsih bingung, apa ia harus menjawab bahwa nonanya itu pergi dan belum pulang?

"Ah kalian masuk dulu saja ya, kebetulan tuan dan nyonya adipati ada di rumah"

Mereka semua pun mengangguk dan melangkah memasuki rumah dengan bi marsih berjalan di depan.

Mereka di buat kagum dengan interior rumah Adipati yang megah barang-barang mewah dan tertata rapi.

"Kalian duduk di sini dulu ya, saya panggilkan tuan dan nyonya" ucap bi marsih meninggalkan mereka semua untuk memanggil tuan dan nyonya nya.

"Gila sih, pantes mau kehilangan perusahaan kalem-kalem aja orang kayanya macem sultan gini" gumam Rico dengan mata berbinar-binar.

"Ho,oo bapak gua yang pengusaha batu bara aja kalah" gumam Satria yang juga menganggumi rumah tersebut.

"Bersyukur kalik, Untung kalian punya rumah buat berteduh" ucap Laras dia juga di buat kagum tapi ga nggak selebay Satria dan Rico.

"Kalian nih cocok deh kalau jadi Abang adek, sama-sama geblegh" ucap Rivano.

"Gila Lo! Gua kalau mau punya Ade ya pilih-pilih dulu kalik" ucap Rico.

Satria memandang Rico dengan sinis. Mana Sudi dia punya abang macam Rico ini!

"Kalian siapa?" Tanya Antoni yang duduk di kursi rodanya dan di dorong cahaya di belakang menghampiri teman-teman arelia.

Mereka berdiri "siang, Om tante, kami teman-teman arelia"

Antoni menghembuskan nafasnya.

"Ini tuan nyonya dan semua di minum dulu" bi marsih menaruh teh hangat di depan teman-teman arelia dan tuan nyonyanya.

"Makasih bik" bi marsih mengangguk dan meninggalkan ruang tamu, dia tak mau mengurusi urusan majikannya.

"Di minum dulu" titah cahaya dan di turuti mereka.

"Jadi maksud kalian datang kemari untuk apa?" Tanya Antoni to the point.

"Ehm, maksud kedatangan kami kemari untuk menjenguk arelia, arelia sakit ya Om, Tante soalnya dia ga berangkat sekolah tanpa keterangan" ucap Arkan, dia merasa gugup bagaimana juga mereka orang tua arelia, calon mertuanya! Ahayy.

"Arelia dan Adelia tak sakit" jelas cahaya.

"Lalu mereka di mana Om, Tante?" Tanya Saras.

"Sebenarnya ada masalah dengan mereka" ucap cahaya, dia teringat dengan anak-anaknya yang entah berantah dimana.

"Maksudnya Tan?" Tanya Laras bingung.

"Semalam Adelia pergi dengan kekasihnya tapi sudah larut Adelia tak kunjung pulang arelia coba mencari Adelia dan sampai sekarang belum ada kabar" jelas cahaya.

"Orang Om sedang mencari mereka tapi sampai sekarang belum ada kabar" lanjut Antoni.

"Wahhh kacau nih si Pajar, yakin nih pasti pajar yang nyulik emang ga bener tuh orang" ucap satria dia kenal dengan musuh bebuyutannya itu yang playboy dan suka memanfaatkan perempuan.

RelKan [COMPLETED]Where stories live. Discover now