BAGIAN 15

594 58 1
                                    

Happy reading my readers
________________________

Kebahagiaan bagi arelia yang sesungguhnya yaitu di saat ia dapat merasakan hangatnya sebuah keluarga, harmonisnya sebuah keluarga tapi sayang ia harus memunah kan ke inginannya itu. Karena apa? Sesuatu keluarga harus memiliki kepercayaan, kasih sayang, cinta, kebersamaan, dan arelia tak pernah mendapatkan itu semua dari keluarganya sendiri.

Di sini lah arelia sekarang di sebuah pantai yang menjadi saksi bahwa ia pernah merasakan sebuah kebahagiaan bersama ayahnya, tapi naas kebahagiaan itu harus hilang dalam sekejap mata.

'andai aku terlahir cantik pasti keluarga ku akan menerimaku. Andai keluarga ku seperti dahulu hidup dengan kesederhanaan pasti ayah tetap menyayangi ku, bisa menerimaku apa adanya dari pada kaya tapi ayah malu punya anak seperti ku. Canda tawa dahulu selalu menghiasi hari-hari ku andai waktu dapat di ulang dan tak ada perubahan pasti aku selalu bahagia' arelia hanya bisa bergumam dan melamun tak sadar ada setetes air tumpah dari mata indahnya.

"He,em" dehem seorang pria tampan yang tiba-tiba duduk di samping arelia.

Arelia yang mendengar deheman dari orang itu langsung menengok ke sampingnya, dan ternyata ada seorang pria tampan yang menghadap ke lautan indah.

"Hidup ini tak selalu bahagia terkadang Tuhan memberikan sebuah kesedihan dan cobaan dalam hidup untuk para hambanya supaya hambanya dapat bersabar dan berusaha untuk menggapai sebuah kebahagiaan. Bukan hanya kamu di dunia ini yang merasakan kerasnya dunia tapi di luaran sana banyak orang yang jauh lebih buruk hidupnya dari pada dirimu. Syukurilah apa yang telah Tuhan berikan untukmu" pria itu berucap dengan pandangan tetap ke depan.

"Kebahagiaan, terkadang aku meragukan kata-kata itu. Aku merasa sebuah kebahagiaan mustahil muncul dalam kehidupan ku." Arelia berucap sambil memandang terangnya langit.

"Kau tak menyadari kebahagiaan itu pernah hadir dalam hidup mu namun hanyalah sekejap dan mungkin nantinya Tuhan akan memberikan yang terbaik untuk mu" pria itu menengok pada arelia."siapa namamu?" Pria itu menanyakan siapa arelia.

"Aku arelia dan kamu?"arelia balik nanya siapa sosok pria yang tiba-tiba menasehatinya.

"Perkenalkan aku bramastio kamu bisa pagil ku Bram"

"Oh ya Bram makasih ya kamu tadi udah nasehatin aku. Jadi aku sekarang merasa jauh lebih tenang dan bisa lebih bersyukur"

"Itu sudah jadi tugas manusia bukan hanya tolong menolong tapi juga saling mengingatkan dan saling menasehati, he,em sory ya tadi aku cerewet"

"Gapapa kok, oh ya ngomongnya jangan aku kamuan lah kesannya ke gimana gitu aneh, Lo gue aja"

"Oke lah. Arelia lu sering ke sini?" Tanya Bram.

"Nggak juga. Gua emang suka sama alam biasanya sih gua bakalan pergi ke pantai atau ke tempat lain saat gua lagi sedih. Kalau lu sering ke sini?"

"Iya tapi ga terlalu Deng, kalau gua lagi keinget dia aja suka kesini. Soalnya di sini tempat favorit dia"

Sebenarnya arelia kepo dengan si 'dia' yang di maksud Bram, tapi dia harus menahannya. Masa baru kenal mau langsung pengen tau urusan orang lain.

"Btw salken ya, oh ya eumhh lu mau ga jadi temen gua?" Tanya Bram ragu-ragu.

"Boleh lah gua mau sih temenan ma siapa aja, tinggal orangnya mau ga temenan ma gua. Lu tau kan muka gua? Yahh gitu deh"

Bram terkekeh pelan "gua juga sama kaya Lo mau temenan sama siapa aja. Jadi masa bodoh dengan wajah lu, asal kita bisa saling menerima satu sama lain jalinan pertemanan itu ga bakalan putus. Pasti susah ya rel jalanin hidup lu"

"Banget! Hahaha tapi gapapa lama-lama gua terbiasa. Ini udah jadi takdir gua jadi, siap ga siap, sanggup ga sanggup, gua harus tetep ngejalanin hidup ini yang sudah di takdirkan Allah SWT"

Bram menatap kagum gadis di sampingnya ini "tetep semangat ya my Friend, hahaha lu temen gua kan?"

"Iya my Friend! Fiks kita temenan!"

Dan mereka pun saling tertawa menghabiskan hari dengan saling mengenal, dan saling bersenda gurau.

oOo

Pagi ini kelas arelia di hebohkan dengan kabar datangnya murid baru di kelasnya yang katanya sangat tampan yang pasti lebih tampanan Arkan lah.

Guru mata pelajaran hari ini memasuki kelas dengan seorang pria tampan di belakangnya.

"Anak-anak hari ini kelas kalian kedatangan murid baru, ayo nak kenalkan diri mu" guru itu menyuruh laki-laki itu memperkenalkan diri.

"Perkenalkan nama saya bramastio kalian bisa memanggil saya Bram. saya pindahan dari Bandung" Bram memperkenalkan diri dengan melihat teman-teman barunya hingga pandangannya terhenti pada sosok gadis yang duduk di pojokan ia pun menarik bibirnya hingga membentuk sebuah senyum manis membuat para gadis di kelas 12 ipa3 pada kelimpungan terhipnotis sampai ada yang teriak-teriak.

'yawlloh senyumnya njir manis bener Dede diabetes bang'

'bening pisan oy jadi pacar Dede mau bang?'

'elleh lebay lebih gantengan Arkan lah'

'arkan mah blagu mendingan Bram lah'

dan bla bla bla....pada ngebacot ndiri-ndiri.

"Sudah tenang jangan ribut! Bram kamu duduk di samping arelia di pojok karena hanya bangku itu yang tersisa dan kita lanjut materi selanjutnya" guru itu memberhentikan kehebohan kelas dan meminta Bram duduk di samping arelia.

Dengan senang hati Bram berjalan menuju bangku arelia.

"Hay!" Bram menyapa arelia.

Arelia tersenyum menghadap Bram "Hai, tenyata Lo yang bikin kelas heboh"

Bram terkekeh "Masa sih mana gue tau"

"Udah ah pelajaran mau di mulai"

Saras dan Laras yang mendengar perbincangan arelia yang begitu akrab pun bingung kenapa arelia bisa kenal dengan Bram?

#bel istirahat berbunyi.

Arelia Saras dan juga Laras berjalan menuju kantin dan jangan lupa ada Bram yang juga ikut dengan mereka.

Mereka begitu Akrab karena arelia telah menceritakan kepada Saras dan Laras kapan, di mana, dan bagaimana ia bisa berjumpa dengan bram hingga mereka jadi akrab.

Setelah sampai di kantin mereka memesan pesanan, lalu mereka memakan makanan itu di selingi canda dan tawa hingga mereka tak menyadari di ambang pintu kantin terdapat pria tampan melihat mereka dengan kepalan tangan.

"Wah saingan baru bos, susah ni menagin taruhannya, motor sport gua keknya bakalan aman nih" ucap pria di samping pria yang mengepalkan tangannya.

"Ga akan ada yang nggagalin taruhan ini gua ga akan biarin arelia Deket Ama cowok kecebong itu" ucap pria itu menggebu.

"Sabar bos dinginin dulu hati Ama pikiran, jangan emosi" pria itu menghiraukan perkataan temannya, langsung saja ia berjalan menghampiri arelia dan tanpa basa basi menarik tangan arelia dengan keras. Entahlah ia akan menarik arelia menuju ke mana.

##########

Up ni gengs✌

jangan lupa vomentnya ya dan jangan bosen-bosen baca cerita gua wkwk.

tandai typo!

Salam manis author


RelKan [COMPLETED]Where stories live. Discover now