BAGIAN 35

594 48 0
                                    

Happy reading my readers
________________________

"Kalo gitu ayo ketemu Caca ke rumah!"

*★*

Arelia yang sedang menjilat es krimnya pun langsung terbengong ia kaget dengan kalimat yang di ucap kan Arkan.

"Ah-ahahaha bisa aja sih kamu kan becandanya" arelia mengira bahwa ucapan Arkan itu cuman lelucon.

"Apa sih beneran kalo mau sekarang juga gapapa, pasti Caca seneng ketemu kamu" ucap arkan dengan serius.

Arelia di buat gugup "a-apa sih ya-ya bukan gitu juga aduh! Kan kamu tuh ih ga tau apa pura pura ga tau sih"

"Maksudnya?"

"Haah, kamu lupa ya kan, kamu tuh pacaran sama orang aneh kaya aku Ade mu bukannya suka sama aku malahan jadi takut ngeliat wajah aku yang ke begini"

"Kalo belum di coba ya mana tahu, lagian aku yakin Caca ga bakalan takut kok sama kamu, kamu baik aku yakin Caca suka sama kamu" Arkan meyakinkan arelia, ia merasa ini saatnya ia mengenalkan arelia pada keluarganya karna ia rasa dia benar-benar sayang dengan arelia.

Patut di tiru oleh para kaum Adam.

Arelia tetap saja merasa gugup dan takut, pasti kalian jika di ajak kerumah kekasih untuk pertama kalinya juga merasakan apa yang di rasakan arelia rasanya seperti Anda menjadi ironmen! eh bukan deng rasanya ga bisa di deskripsikan, panas dingin dag-dig-dug.

"Udah gapapa ada aku" ucap Arkan meyakinkan.

*★*

Arelia menatap gugup rumah megah di depannya tangannya saling bertaut dan saling memeras, giginya saling mengerat, itu salah satu kebiasaan arelia saat gugup dan cemas terkadang juga ia akan menggigiti kukunya.

Arkan mengambil salah satu tangan arelia dan menggenggamnya. Arelia melihat Arkan mengangguk seakan memberi isyarat bahwa ia meyakinkan arelia bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Arkan membuka pintu dan

MAMPUS!'

Mati saja kamu rel di depan keluarga arkan sedang berkumpul lengkap Mama,papa dan Ade arkan. Ahhh arelia seakan mau meninggoy saja lah kalo ga kubur langsung aja! arelia mau mewek ini saking gugupnya.

"Ma, pa" sapa Arkan. Arelia terus menunduk tangan yang di genggam Arkan pun ia remas dan tangan satunya pun tak tinggal diam juga meremas rok yang ia pakai.

"Iya sudah pulang sayang" balas linda Mama arkan.

"Iya mah"

"Sini sayang wah siapa tu temen kamu nak" Linda memerintahkan Arkan dan arelia untuk duduk dengan mereka di ruang tamu.

"Iya mah kenalin dia arelia pacar Arkan. Hehe" ucap Arkan dengan menggaruk belakang kepalanya tak lupa cengiran khasnya.

'apa sih Arkan juga gugup sok banget ih' gumam arelia dalam hati mencibir Arkan.

"Arelia Tante, om" sapa arelia mengenalkan diri.

"Loh kok nunduk aja sih" ucap linda.

Arkan menggenggam tangan arelia yang berada di atas paha mengangguk meyakinkan arelia dan perlahan arelia mengangkat kepala tapi tetap menutup mata, ia takut, takut dengan ekspresi Mama dan papa Arkan dan jika mereka tak menyukainya.

"E,hm jadi kamu malu ya nak dengan kondisi mu? Tak apa itu sudah takdir kan Tante gapapa kok, mau bagaimana lagi kan?"

Arelia di buat syok dengan ucapan Linda.

RelKan [COMPLETED]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu