BAGIAN 27

475 44 0
                                    

Happy reading my readers
________________________

Di setiap langkah yang aku pijak mungkin saat ini belum mencapai pada garis kebahagiaan. Tapi aku yakin bahwa yang maha kuasa akan berbuat adil pada setiap hamba-hambanya dan kebahagiaan itu akan hadir dalam kehidupan ku

_Arelia_

"APA INI!!!"

Semua keluarga arelia menengok pada sumber suara. Wanita yang sudah berumur namun masih memiliki karisma dan ketegasan yang sangat kental dalam dirinya. Dia_ indah oma arelia.

Dengan ketegasan dan menuntut penjelasan beliau menghampiri anak dan cucunya "kenapa ini?" Tanya indah.

"Ini loh bu kita mengadakan acara penyambutan untuk princess adipati" Jelas bude sinta di sertai senyum sinis yang di tujukan pada arelia.

"Acara penyambutan nya sudah kan, sekarang biarkan tamu kita beristirahat di kamar yang sudah di sediakan. Lendi kamu antarkan arelia" Ucap oma indah.

"Siap oma!" Ucap lendi dengan semangat "ayo" Ajak lendi pada arelia.

Arelia mengikuti langkah kaki abangnya.

"Nih kamar lo! " Ucap lendi. Arelia kira ia akan di beri kamar di gudang atau kamar pembantu ternyata dia di beri kamar yang cukup layak untuk di tiduri.

"Eh lo jangan besar kepala dulu ya oma ngasih kamar ini buat lu atas dasar kasihan kalo nggak lo di suruh tidur di gudang biar di temenin ama tikus! Biar lo bisa tidur ama kembaran wkwk hahahahaa"

Arelia sedari dulu menginginkan lendi sebagai abang tertua yang dapat melindunginya, membahagiakannya, ia juga ingin bermanja dengan abang tertuanya itu. Tapi sayang itu semua hanya sekedar angan yang tak dapat menjadi kenyataan.

"Abang s--ssebenarnya arelia rindu abang sudah bertahun-tahun arelia ga ketemu abang" Ucap arelia dengan kepala menunduk ia takut terkena marah dengan abangnya itu tapi dia ingin mencurahkan apa yang ia rasakan selama ini.

"Hah apa? gua ga salah denger nih? lo rindu ama gua? idihh ogah! mendingan gua di rinduin ama kecoa dah lagian gua bersyukur nih ya kita ga pernah ketemu ama lu. Eneg tau ga liat muka lo itu!" Lendi pun pergi meninggalkan arelia.

Seperti biasa sepi, sunyi yang ia rasakan. Entah lah apa yang akan dia rasakan arelia selama dua hari yang akan datang apa mungkin ia akan bertahan dengan siksaan yang akan ia rasakan yang di perbuat keluarganya kepada dirinya.

Hadeh lama-lama juga arelia risih dengan kondisi tubuhnya yang kotor dan bau ini. "Mending gua mandi aja deh" Gumam arelia lalu pergi menuju kamar mandi yang di sediakan di dalam kamarnya.

"Woy kak di suruh turun makan! Malah napa" Indra datang di kamar arelia dengan suara yang tak dapat di bilang santai mana ga pake ketuk salam senyum sapa lagi.

Sudah tau arelia baru selesai mandi pake ditanya lagi "iya nanti kaka turun"

"Hiya-hiya kaka bulugh. Cepetan! Kalo nggak gua gigit lo!" Yeah sebenarnya adek sepupu arelia yang paling bungsu ini cukup humoris dan dia tidak tau apa-apa tentang kecelakaan kakungnya hanya saja yaah karna muka arelia dia menjadi tak suka pada arelia kalian tau bukan bahkan orang yang baru berjumpa dengan arelia saja bisa langsung menaruh rasa kebencian dan rasa tak suka pada arelia terutama pada parasnya.

RelKan [COMPLETED]Where stories live. Discover now