[25]

1.9K 326 13
                                    

Sepi. Kayaknya semua udah pada tidur. Kevin yang baru kelar mandi langsung jalan ke dapur, mau minum air anget sebelum tidur. Udah kebiasaan, ajaran dari Hyun-Joon, katanya biar perutnya rileks soalnya kan seharian kita makan apa aja.

Dia ngelewatin ruang tengah. Keliatan Chan-Hee yang tidur di sofa, terus di karpet urutannya Chang-Min, Young-Hoon, Sang-Yeon dan paling pinggir ada Hyun-Joon. Itu tandanya Kevin kebagian tidur di sofa deket piano. Sofa itu emang bisa direntangin bagian kakinya jadi lebar kayak kasur single. Mungkin karena Kevin yang punya rumah kali ya jadinya disisain tempat paling enak.

Kevin terus jalan ke arah piano. Bukannya tidur, dia justru duduk depan pianonya. Diminum itu air sampai setengah gelas. Gelasnya dia taruh di meja kecil samping piano, dan tutup tutsnya dibuka.

Ga tau kenapa dia pengen main piano sekarang, keingetan satu lagu lama. Sebenernya sayang banget Kevin ga kuliah karena dia bisa aja ambil jurusan yang berkenaan dengan musik. Di pikirannya itu musik cuma hobi, bukan buat kerja. Lagi pula dia udah seneng jadi fotografer. Sama-sama seni, and with picture we can capture every moment in life, makanya Kevin pilih itu.

Dia mulai mainin satu lagu Cina yang dia inget banget. Dulu pernah dijadiin ost film. Those bygone Years, ost-nya You Are the Apple of My Eye.

Pelan-pelan, dia mainin pianonya jadi lullaby untuk semua orang. Dia inget perjalanan hidupnya, mulai dari pindah ke Seoul sampai pulang ke Vancouver lagi dan akhirnya mutusin untuk kerja di California.

Kevin juga keinget semua orang yang pernah singgah atau masih ada dalam hidupnya. Temen-temen SMA dari yang seangkatan sampai adik-adik kelas yang polahnya ada-ada aja, mantan-mantan paling berkesan jaman sekolah kayak Sakura dan Hitomi, temen-temen di studio.

Terus ada Hyun-Joon ....

... yang sekarang lagi meluk leher Kevin dari belakang. Kevin kaget sebentar, tapi ga berhenti mainin lagunya. Hyun-Joon juga cuma diem, nungguin lagunya abis.

Hening malam ini tuh bener-bener bikin tenang. Sayup-sayup masih kedengeran suara rame dari luar kayak klakson mobil, tapi samar. Lagu yang Kevin mainin udah cukup lama abis, tapi mereka berdua masih diem.

Kevin bingung. Hyun-Joon takut.

"Kak―"

"Kamu kebangun, Hyun-Joon? Maaf, ya."

Kevin megang kedua tangan Hyun-Joon, diusap pelan supaya anak ini tenang.

Iya, Hyun-Joon nangis. "Kak Kevin jangan tinggalin aku, ya?"

Begitu suara isakan itu makin kenceng, Kevin berdiri hadapan sama Hyun-Joon. Dipeluknya si Hyun-Joon, dia tenangin pelan-pelan, diusap kepalanya. Mungkin Hyun-Joon mau cerita sesuatu sama Kevin cuma dari tadi dia sibuk banget beres-beres. Baru sempet sekarang.

"Iya ... Kakak ga akan ninggalin kamu." Kevin ga mau nanya Hyun-Joon kenapa, biar anaknya aja yang cerita sendiri. Yang penting Hyun-Joon berenti nangis dulu.

Pundak Kevin udah basah air matanya Hyun-Joon. Udah beberapa menit dan dia mulai tenang, tapi tetep ga mau nunjukkin mukanya ke Kevin. "Ayahku meninggal. Tadi pagi waktu Seoul."

Syok, pasti. Kevin keliatan banget kagetnya. Selama ini Hyun-Joon ga pernah pulang ke Seoul walaupun musim liburan. Dia cuma diem di apartemen atau main sama temennya, kadang ikut Kevin bantu-bantu di studio.

Walaupun ga terlalu deket sama orangtuanya, pasti Hyun-Joon sedih dan ngerasa bersalah banget.

"I'm so sorry, Hyun-Joon." Cuma ini yang bisa Kevin ucapin, dia ga tau reaksi Hyun-Joon gimana dan dia bakal ngapain abis ini. "You should go home, Dear."

"I will." Sekarang Hyun-Joon udah berani liat Kevin, senyum sedikit. "Aku bakal pulang hari Selasa, karena ga bisa delay tugas kuliah. Dateng ke sana segera pun udah telat, mereka ga akan nungguin aku dateng juga."

"Kamu ga boleh bilang gitu."

"That's the fact I've known since forever, Kak." Senyum Hyun-Joon pait banget, hati Kevin sakit rasanya. "Aku cuma mau kasih penghormatan terakhir, setidaknya dia masih ayahku."

Berat buat Kevin, tapi dia akhirnya ngangguk paham, terus senyum ke Hyun-Joon. "Of course you can do everything you want. Mau Kakak temenin ke Seoul?"

"Engga usah, makasih. Kakak banyak kerjaan di sini."

"Oke. Pesawatnya biar Kakak yang urus." Kevin acak-acak rambut Hyun-Joon terus dirapiin lagi, gemesin banget kayak anak kucing. "Sekarang balik tidur lagi, ya? Besok Kakak berangkat jam enam soalnya."

"Pagi banget?"

Kevin ketawa, keingetan Um-Ji. "Kalo ga jam segitu nanti dibunuh sama Um-Ji."

Mereka sekarang udah bisa ketawa bareng, walaupun masih sedikit dipaksa. Kevin minum sisa airnya yang udah ga anget lagi terus jalan ke sofa.

Ternyata Hyun-Joon ngekor, ikut duduk samping Kevin. "Kamu mau tidur sini? Ya udah Kakak di deket Kak Sang-Yeon―"

"Ga apa-apa, bareng aja."

Kaget dong, seumur-umur tinggal bareng mana pernah Kevin berani tidur sebelahan sama Hyun-Joon. Kamar Hyun-Joon aja kadang dikunci kalau tidur, itu waktu bulan-bulan awal, sih. Udah lama ga pernah dikunci lagi kalau malem, tapi tetep aja Kevin mana pernah berani masuk kalau ga diminta.

Alhasil Kevin ketawa-tawa salting, mukanya lucu banget. "Seriusan, nih?" Beneran salting, Hyun-Joon aja pengen ketawa liatnya. "Nanti kalo tiba-tiba Kakak ngigo terus cium kamu jangan panik, ya."

"Hahaha, iya."

Hyun-Joon lari kecil ngambil bantal sama selimutnya dari karpet tadi, terus udah mau tidur di sofa sebelum disetop sama Kevin. "Ehh, Kakak aja yang dipinggir. Nanti kamu jatoh terus nangis kan repot."

"Bayi banget aku ya kayaknya."

"I've told you like thousands you're a baby, Hyun-Joon."

"Exaggerating."

Kevin ketawa, masih salting. Dia tidurnya telentang awalnya, tapi tau-tau Hyun-Joon meluk dia. Natural banget, kayak Hyun-Joon kalau meluk boneka beruangnya di rumah. Jadi keingetan, nanti pulang Hyun-Joon mau bawa itu boneka gede ke sini.

Ngerasa ga nyaman, akhirnya Kevin ngalah sama kewarasan dia sendiri. Kevin muter badannya biar hadapan sama Hyun-Joon. Ga dipeluk, cuma diusap aja kepalanya. Rambut Hyun-Joon alus banget, ini anak beneran kayak bayi.

"Emang ya, yang namanya niat ngejauh tuh cuma mitos. Kamunya jadi lucu kayak gini, mana bisa Kakak tolak?"

Ga tau Kevin ngomong sama siapa. Dua-duanya mulai menyelam ke alam mimpi, dan Kevin dipastikan bakal mimpi indah malam ini.

Life Is Not Only Yours (Book 1) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang