[34]

1.6K 268 3
                                    

Balik ke beberapa jam sebelum videonya sampai ke tangan Ju-Yeon.

Kevin sama Chan-Hee baru tiba di hotel. Tadi dapet chat dari Young-Hoon tentang nomer kamarnya, tapi udah beberapa jam yang lalu. Young-Hoon sekarang ga bisa ditelpon.

"I bet they were having sex so Young-Hoon didn't care about his phone."

Chan-Hee natap Kevin yang dengan santainya ngomong kayak gitu. Mereka berdua lagi nungguin lift di lantai dasar. Kevin yang ngerasa diliatin ikutan noleh akhirnya. "Kenapa ngeliatin gue kayak gitu?" tanya Kevin.

"Lo beneran masih perjaka, Vin? Kok gue ga percaya."

Pintu lift akhirnya kebuka. Cuma ada mereka berdua di sini. "Kok lo kayak Um-Ji sih ga percaya banget sama gue."

"Abisnya kan mantan lo segunung."

Itu lagi alesannya. Entah udah berapa kali Kevin ditodong alesan itu. "Well, gue mau jadi kolot aja, sih. Not to have sex before married."

"Gue ga percaya alesan itu." Chan-Hee ngangkat bahunya, dia tau kalau Kevin bohong.

"Ya makanya jangan nanya, gue juga ga tau alesannya kenapa."

Mereka udah sampai di lantai tujuan. Begitu dua-duanya udah berdiri di depan dua kamar pesenan Young-Hoon, mereka diem. "Gue ga tau yang ada Young-Hoonnya yang mana," kata Kevin.

"Ah elah bukannya tadi tanya." Chan-Hee kesel. Dia udah pengen banget mandi terus tidur soalnya ga tau kenapa capek aja gitu. "Lo ketok yang itu, gue ketok yang ini."

Kevin nurut, dia ngetuk kamar yang ini sembari tetep nelponin Young-Hoon. Orang katanya mau bantuin tapi malah enak-enakan sendiri, kebiasaan emang si Young-Hoon tuh.

Chan-Hee geregetan jadinya makin semangat banget gedor pintunya.

"Bentar ...."

Bingo, kedengeran suara orang dari dalem.

"Berisik, Chan-Hee."

"KAK YOUNG-HOON SIALAN GUE KAGET."

Young-Hoon berantakan banget. Rambutnya acak-acakan, kemejanya cuma nyantel doang tapi kancingnya kebuka semua. Kakinya nyeker, dia ga sempet make sendalnya. Matanya masih merem.

Bener apa yang dibilang Kevin, pikir Chan-Hee.

"Ih si bego, masih siang tadi lo udah main aja? Ini dulu kelarin." Kevin ngomel-ngomel, tapi dia tetep ngerapihin rambutnya Young-Hoon. Kok mereka sweet banget, ya.

"Lo kan sampenya sore mau malem, lama nunggunya." Young-Hoon ngancingin kemejanya, masih berusaha melek.

"Ya ga sambil gitu juga. Ngapain, kek. Main catur apa main ludo."

"Chang-Min mana, Kak?" tanya Chan-Hee, bingung ini kenapa yang nongol cuma Young-Hoon.

"Masih tidur. Jangan dibangunin, ya? Gue aja yang rekam videonya."

Akhirnya mereka bertiga rembukan, Young-Hoon ngasih tau skenario yang tadi dibuatin sama Chang-Min.

Semuanya siap. Syuting amatir mereka juga lancar jaya.

Beberapa menit pengambilan gambar, mereka bertiga ngumpul di depan pintu buat liat hasilnya. Beneran, deh, untung ga ada orang yang lewat sini. Serasa hotel punya sendiri.

"Ya udah kirimin ke gue, Kak, nanti gue yang edit." Chan-Hee yang emang jago make aplikasi edit-edit gitu nawarin diri.

Dianggukin sama Young-Hoon. "Oke. Pokoknya bikin ini seolah rekaman CCTV."

"Siap," jawab Chan-Hee.

"Ya udah gue masuk lagi, ya. Kalian sekamar ga apa-apa, kan? Kita pulang besok, tapi sampe apartemen Kevin jangan barengan. Gue sama Chang-Min duluan."

Kevin sama Chan-Hee ngangguk, terus mereka berdua masuk ke kamar begitu pula dengan Young-Hoon.

Dan balik lagi ke ruang tengah apartemen Kevin, rekaman itu udah sampe ke ponselnya Ju-Yeon.

Life Is Not Only Yours (Book 1) || The BoyzWhere stories live. Discover now