[32]

1.8K 286 6
                                    

Nana gantian cium Kevin sama Chan-Hee sebelum balik. Chan-Hee kayak yang ga rela gitu pisah sama Nana, dia beneran sayang sama anak ini padahal baru ketemu beberapa kali.

"Kevin, gue beneran pengen bawa pulang Nana ih."

"Ya sana bawa pulang, gue kan ga ngelarang."

"Ya nangis ga anaknya??"

Vernon sama Um-Ji udah capek liat Kevin sama Chan-Hee berantem. Di kepala Um-Ji kok bisa-bisanya si Young-Hoon kepikiran buat minta tolong Chan-Hee di rencana mereka. Udah tau dua-duanya kayak begitu.

Um-Ji ngambil Nana dari gendongan Chan-Hee berhubung matahari juga udah mulai turun, harus cepet pulang. "Nana, say goodbye to the Uncles," kata Um-Ji ke Nana.

"Bye Uncle Kevin, bye Uncle Chan!"

"IH GEMES GUE." Chan-Hee narik-narik kemeja Kevin, bikin emosi jiwa.

Setelah berhasil dorong Chan-Hee biar ga narikin baju dia lagi, Kevin ikutan ngelambain tangan ke Nana. "Bye, Honey. Don't forget to brush your teeth after dinner."

"I will, Uncle Kevin."

Satu lagi kebiasaan Hyun-Jae ke Nana, ngingetin anaknya untuk selalu nyikat gigi setelah makan. Kevin yang gantiin peran Hyun-Jae sementara biar Nana ga kerasa asing banget selama barengan Um-Ji. Kalau kata Young-Hoon yang anak Psikologi, biar di pikiran Nana dia masih ngerasa jadi Nana yang sama, yang hidup di lingkungan yang sama.

Kevin langsung masuk ke mobilnya begitu liat mobil Vernon ilang di belokan. "Come on, Baby, get in the car."

"Baby-baby sekali lagi gue lempar pake sepatu lo awas aja." Chan-Hee misuh-misuh tapi Kevin ketawa soalnya seneng kalau liat Chan-Hee kesel.

Di menit-menit pertama mereka diem-dieman, Chan-Hee sibuk sama ponselnya terus Kevin juga tadi dapet telpon bentar dari kliennya, nanyain foto pre-wed yang diambil minggu kemarin. Kevin ngelirik ke Chan-Hee begitu dia kelar telponan.

"Chan-Hee," panggil Kevin, suaranya agak beda kali ini. Agak serius gitu.

Chan-Hee ngunci layar ponselnya, sekarang lagi liatin Kevin. "Kenapa."

"Makasih, ya."

Tau-tau diucapin makasih, Chan-Hee naikin sebelah alisnya. "Thank you for ...?"

"Thank you for everything." Kevin ngejeda sebentar kalimatnya. "Lo tau kan dari dulu anak kelas tiga kelakuannya ada-ada aja. Makasih lo selalu bantuin gue nyelesain masalah. Yang sekarang juga, lo mau bantuin gue."

Sumpah, Chan-Hee kira Kevin kesambet setan apa gimana. Jarang-jarang Kevin bilang makasihnya kayak gitu. Maksudnya, emang dia selalu bilang makasih tiap abis dibantu dari jaman sekolah dulu, tapi cara bilang makasihnya ga kayak gini. It's something new between them, dan Chan-Hee seneng aja bisa tau sisi diri Kevin yang satu ini.

Maka dari itu pula, Chan-Hee juga kepikiran hal ini. Kevin deserves anything more than this world. Kevin harusnya bisa jadi pribadi yang lebih baik lagi. Kevin harusnya bisa jadi sesempurna pas dia di SMA dulu.

Singkatnya, alesan sebenernya Kevin skip kuliah, cuma Chan-Hee yang tau. Alesan sebenernya Kevin ga nyerah-nyerah deketin Hyun-Joon juga cuma Chan-Hee yang tau.

"Don't mention it, Kevin." Chan-Hee nepuk-nepuk pundak Kevin. Dia ga tau Kevin lagi mellow apa gimana tapi kayaknya Kevin emang lagi butuh dukungan moril. "Btw, Vin."

"Iya?"

Chan-Hee diem sebentar, ngegantung kalimatnya. Dia ga tau ini harus banget dia omongin atau engga.

Life Is Not Only Yours (Book 1) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang