[36]

1.7K 274 9
                                    

"Setelah gue pikir-pikir, kayaknya mending Chan-Hee pulang sendiri, deh. Jangan bareng sama lo, Vin." Chang-Min ngeliatin Kevin sambil ngunyah sandwich tunanya yang gede itu. Mereka berempat lesehan ngelingker di samping kasur.

Chang-Min sama Young-Hoon pagi-pagi tadi udah ngegedor kamar Kevin sama Chan-Hee. Mereka bawain sarapan yang dibeli deket hotel soalnya pas liat menu sarapan hotel si Chang-Min ga terlalu minat.

Tapi lucunya si Kevin salah fokus gitu. Chang-Min emang keliatan udah mandi, udah seger, tapi seger mukanya itu kayak yang sayu gitu loh. Susah dijabarin sama Kevin. Keliatan capek gitu dia. Pasti gara-gara Young-Hoon.

"Kyu, lo begadang ya semalem?" Akhirnya Kevin nanya juga, abisnya kepo.

"Yeh si bapak ga usah salah fokus kenapa." Chan-Hee yang tadinya mau nyuap sandwich-nya langsung ngegeplak kepala Kevin, bikin Chang-Min sama Young-Hoon ketawa salting.

"Mau dengerin lanjutannya ga, nih?" tanya Chang-Min, dijawab anggukan sama Chan-Hee.

Btw sekarang baru jam enam. Ga ngerti lagi itu Young-Hoon sama Chang-Min nemu kafe di mana yang pagi gini udah buka.

"Di video kan keliatan kalian masuk kamar hotel. Kalo kalian pulang bareng malah ga dapet esensinya. Masalah kelar. 'Oh, beneran nginep bareng, toh' pasti respons Hyun-Joon kayak gitu.

"Nah, biar greget, mending si Chan-Hee pulang duluan sendiri. Gue sama Kak Young-Hoon duluan, terus Chan-Hee. Pokoknya Kevin dateng terakhir, soalnya gue sama Kak Young-Hoon mau ceritanya baru tau kabarnya dari Kak Hyun-Jae dan jadi kompor pas Chan-Hee sama lo dateng satu-satu gitu."

Chan-Hee sama Young-Hoon takjub, ini kenapa otak Chang-Min kok drama banget. Tapi seru, sih.

"Kamu kebanyakan gaul sama Shin-Bi jadi begini, ya, Chang-Min." Young-Hoon ngelap sisa mayones di bibir Chang-Min, natap pacarnya itu dengan mata berbinar penuh cinta. Jomblo dilarang iri.

Kevin angguk-angguk. "Ya udah gue sekalian ke salon deh warnain rambut. Kemaren sempet nanya-nanya sama Hyun-Joon juga kebetulan."

"Tumbenan, lo." Young-Hoon ngeliatin Kevin. "Warna apaan?"

"Ungu."

"Yeh si bucin. Disaranin Hyun-Joon kan itu?"

"Lo kalo ngatain orang ngaca dulu napa." Kevin udah niat banget mau ngelempar Young-Hoon pake timun tapi Young-Hoon keburu ngumpet di belakang Chang-Min.

Mereka berempat ketawa-tawa terus lanjutin makan sama ngobrolnya. Hangat banget suasana ini, kayak dulu mereka sering makan bareng di kantin sekolah. Meja kantin sekolah yang panjang itu aja sampai keliatannya sempit soalnya kan mereka berdua belas ditambah temen-temen bawaan mereka yang kadang nimbrung.

"Vin, nanti drop gue di toko bunga yang kita lewatin kemarin, ya. Dari situ gue naik taksi buat pulang."

"Mau ngapain ke sana?" Kevin ngeliatin Chan-Hee yang masih makan, ga abis-abis itu sandwich.

"Beli bunga, lah, masa beli panci."

"I mean―"

"Buat apartemen lo. Kayaknya kalo dikasih bunga bakalan seger. Coba biasain deh, Vin. Apalagi ada Hyun-Joon. Kali aja nanti atmosfer antara kalian berdua jadi beda."

Chang-Min sama Young-Hoon kompak ngangguk, soalnya mereka juga gitu di apartemen. Di kamar Young-Hoon sama Chang-Min emang ada vas bunga gede di atas nakas, ada lilin aromaterapi juga. Kalau bunganya udah mulai layu teratur digantiin, pokoknya biar kamar mereka suasananya enak aja.

Well, sebenernya alesan utamanya sih biar kalo lagi berduaan di kamar atmosfernya mendukung aja gitu. Lampu kamar dimatiin, cuma ada cahaya lilin sama wangi bunga mawar. Emang Young-Hoon otaknya kalau soal begituan cepet banget.

"Ya udah terserah aja. Nanti gue turunin di situ."

"Eh iya, Vin. Kita berdua abis makan ini langsung check out, mau beresin koper buat pulang nanti malem."

"Iya, Hoon."

"Chan-Hee nanti datengnya deket-deket jam makan siang aja, ya? Jam sebelas gitu."

Chan-Hee ngangkat dua jempolnya ke arah Chang-Min, mulutnya penuh sama suapan terakhir roti isinya.

Kevin sama Chan-Hee udah sibuk sama ponselnya masing-masing. Chan-Hee chat-an sama Sang-Yeon nanyain kabar masing-masing sama rencana apa lagi abis ini yang bakal dilaksanain. Kalau Kevin chat-an sama Hyun-Jae, soalnya Hyun-Jae chat dia duluan.

"Kata Hyun-Jae si Hyun-Joon ga mau sarapan bareng. Masih tidur dia. Padahal tugasnya kan harus dikumpul Selasa siang besok." Kevin ngeliatin Chang-Min. "Apa dia kepikiran, ya? Ga enak gue."

"Ga apa-apa, Vin." Chang-Min senyum ke Kevin. "Ini cuma sampe dia balik ke Seoul aja, kok."

Iya, soalnya emang udah ada rencana Kevin nyusul Hyun-Joon ke Seoul entah hari Rabu atau Kamis nanti. Finalnya lah kalau bisa dibilang, hubungan kayak gimana yang Hyun-Joon mau sama Kevin. Biar jelas aja.

Chan-Hee pamitan mau mandi, nyisain Kevin sama dua bucin yang lagi peluk-pelukan itu. Kevin udah kebal jadi bodo amat. Dia masih fokus ke chat-nya sama Hyun-Jae.

"Kak Young-Hoon," panggil Chang-Min yang kepalanya udah mendelep di pelukan Young-Hoon.

"Iya Sayangku, Cintaku, kenapa?"

"Ih, geli."

"Geli-geli juga kamu naksir―"

"Berisik ih bacot."

"Eh mulutnya kok gitu, Kakak cium nih."

Akhirnya Kevin ngalah terus dia mungutin sampah dijadiin satu di plastik buat dibuang ke tempat sampah depan lift. Sengaja jauh, biar sekalian nelpon Hyun-Jae juga di luar. Ninggalin Chang-Min yang mungkin mau ngomong sesuatu sama Young-Hoon.

Chang-Min yang ngerasa ga enak langsung mukul lengannya Young-Hoon. "Tuh kan Kevin jadi keluar."

"Hahaha." Young-Hoon akhirnya geser jauhan dikit dari Chang-Min. "Tadi kamu mau bilang apa?"

"Oh itu ...." Chang-Min cuma nyengir. "Aku kayaknya mau warnai rambut juga. Jadi merah boleh, ga?"

"Ga."

"IH?? Kok langsung ga boleh?"

Young-Hoon ngehela napas. "Ini aja rambutmu pirang gading udah narik perhatian, gimana kalo merah. Nanti makin banyak yang naksir ah Kakak ga suka."

"Bocah dasar."

"Ngomong apa, Ji Chang-Min??"

Chang-Min senyum lebar banget, biar Young-Hoon luluh. "Hehehe, engga."

Dia yang lagi sibuk ketawa maksa akhirnya diusap rambutnya sama Young-Hoon. "Balikin cokelat aja lagi, cokelat yang gelap itu."

"Ya udah," jawab Chang-Min. "Tapi rambutnya nanti aku panjangin lagi, ya? Kayak waktu baru lulus sekolah."

"Ga."

"IH?? Kenapa lagi??"

"Nanti kamu makin gemesin, Kakak ga fokus garap tugas akhir."

"Astaga, Tuhan."

Emang cuma Young-Hoon manusia yang bisa ngeselin tapi lovely banget bikin Chang-Min ga mau jauh-jauh dari dia.

Life Is Not Only Yours (Book 1) || The BoyzWhere stories live. Discover now