[110]

1.1K 138 2
                                    

"Sonu bangun!!!"

"Ih apa sih, masih ngantuk!"

Kesel. Banget.

Chang-Min ketawa-tawa aja ngeliatin Chae-Young yang cemberut natap Sun-Woo dari pinggir kasur.

"Siram air aja, Chae," kata Chang-Min.

Denger kata air si Sun-Woo langsung melek, duduk tegak dengan rambut berantakan.

"Gue mau tidur sebentar lagi aja juga ih!" Sun-Woo ngedumel sendiri.

Chang-Min geleng-geleng terus pengen balik ke dapur, nyiapin makan siang.

"Suruh dia mandi terus kalian ke meja makan aja nanti, ya," kata Chang-Min ke Chae-Young terus ninggalin mereka berdua.

Chae-Young ngeliatin Sun-Woo, Sun-Woo juga jadinya ngeliatin Chae-Young.

"Denger, kan? Sana man—IH SONU!"

Sun-Woo narik Chae-Young biar tiduran samping dia. Dipeluk yang kenceng.

"Diem dulu, Chae, aku masih ngantuk."

"Ya tidur aja sendiri, sih."

"Sssttt ... ga boleh galak-galak sama calon pacar."

Chae-Young akhirnya diem.

Makin kenal Sun-Woo lebih jauh dia tau kalau sifat asli Sun-Woo tuh manja. Banget. Tapi manjanya cuma ke pacarnya aja kayaknya, karena kalau ke orang lain atau cewek lain ya Sun-Woo biasa aja, paling tebar pesona doang.

Sun-Woo kayaknya udah yakin banget sama Chae-Young sampai bisa nunjukkin sifat aslinya gitu.

Kepala Chae-Young agak tenggelem ke lehernya Sun-Woo, karena emang Chae-Young kan tinggi. Dari lehernya aja udah kerasa debaran jantungnya Sun-Woo cepet banget.

Lucu, pikirnya. Sok-sok meluk tapi deg-degan sendiri.

"Kamu bau ih sana mandi terus makan." Chae-Young ngomongnya agak pelan tepat di deket telinga Sun-Woo.

Rasanya aneh-aneh menggelitik seneng gitu, batin Sun-Woo.

Sun-Woo ketawa, longgarin pelukannya biar bisa natap Chae-Young. "Enak aja! Aku ga mandi seminggu juga tetep wangi."

Muka ngambeknya Sun-Woo tuh imut banget, jadi Chae-Young refleks ketawa liatnya.

Yang bagi Sun-Woo justru itu lebih gemesin.

"Chae," panggil Sun-Woo. Chae-Young responsnya cuma pakai tatapan matanya. "Kenapa kamu ga dateng di hidupku dari dulu aja, sih?"

Biar mereka seumuran, tapi Sun-Woo naturally acts like he's an oppa. Bahkan sama Mina pun dulu Sun-Woo selalu jadi yang lebih dewasa, padahal mereka berdua cuma temenan.

Sun-Woo sebagai anak laki-laki yang selama ini kehilangan sosok ibu jadi punya sifat penyayang ke perempuan. Dia sayang banget kakaknya, neneknya, tantenya, temen-temen ceweknya, mantan-mantannya.

Dia selalu mengandaikan kalau ibunya masih hidup mungkin rasa sayangnya bakalan besar banget untuk beliau.

Dulu jaman sekolah dari kecil sampai lulus SMA seminggu sekali dia selalu ke makam ibunya sendiri. Duduk aja curhat.

Sun-Woo nyimpen foto ibunya di dompet, di tas, di kamar. Dia sayang banget sama beliau yang rela tukar nyawanya demi Sun-Woo supaya bisa liat dunia yang sekarang dia tinggali.

Kata ayahnya, sebenernya ibunya bisa milih mau relain bayinya dan selamat atau tetep berjuang. Beliau lebih milih Sun-Woo selamat.

Chae-Young ga respons ucapannya Sun-Woo karena dia ga ngerti arah pembicaraan Sun-Woo bakalan ke mana.

Life Is Not Only Yours (Book 1) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang