[29]

1.8K 293 4
                                    

"Jadi yang lain pada pulang apa gimana?" Jacob duduk di sofa bareng Yu-Ju terus sebelah Yu-Ju ada Sang-Yeon. Mereka berdua udah kelar beresin tas. Penerbangannya tiga jam lagi dan mereka berdua udah mau pamitan, ngobrol dulu sebentar sama yang lain.

"Gue sama Chang-Min pulang besok malem," kata Young-Hoon. "Mau ke hotel dulu, DISURUH sama KAK SANG-YEON," lanjutnya, ngelirik Sang-Yeon tajem banget. Masih dendam ternyata.

Sang-Yeon ketawa ngakak otomatis. "Tuh, Cob, adek lo mau diapa-apain sama Young-Hoon."

"Bodo amat kan pacar gue kok lo yang ribet, Kak."

Chang-Min yang duduk di lantai di antara Young-Hoon sama Jacob ikutan ngakak sambil mukulin kakinya Jacob. Jacob yang ga tau apa-apa nanya ke Chang-Min. "Itu anak dua tumbenan berantem lagi, ada angin apa?"

"Tadi pagi Kak Young-Hoon dilempar centong nasi sama Kak Sang-Yeon."

"Centong yang besi itu??"

"Hahaha, iya."

"Pantesan ngamuk si Young-Hoon."

Ju-Yeon sama Hyun-Jae yang dari tadi anteng di sofa sebelah kanan jadi ikutan ketawa liat Young-Hoon sama Sang-Yeon adu mulut lagi. Hyun-Joon duduk di lantai depan Hyun-Jae, senderan ke kakinya. Chan-Hee lagi bikin makan siang, kali aja ada yang mau makan lagi. Kevin udah cabut jam tujuhan tadi. Sekarang jam sepuluh, btw.

"Udah-udah, berantem mulu kayak bocah." Akhirnya Jacob buka suara. "Ju, lo jadinya tetep di sini?"

Ju-Yeon ngangguk. "Iya, nginep di sini aja. Kata Kevin ga apa-apa." Ju-Yeon ngeliatin Hyun-Jae yang masih senderan di rangkulan dia, lagi merem. Emang lemes banget kayaknya badannya.

"Terus lo, Kak? Sama Chan-Hee?" sambung Jacob, ngeliatin ke arah Sang-Yeon.

"Gue kan niatnya emang main, liburan bentar. Ketemu dosen hari Rabu jadi palingan balik Tokyo Selasa. Si Chan-Hee kuliah jadi baliknya ke Seoul tapi barengan hari Selasa."

Semua planning udah jelas. Yu-Ju ngelirik jam dinding, kayaknya udah harus ke bandara sekarang.

Mereka berdua berdiri, semuanya satu-satu meluk Jacob terus senyum ke Yu-Ju juga.

"Kapan-kapan harus ngumpul lagi. Semuanya berdua belas kalo bisa." Jacob senyum manis banget, tapi tatapan matanya berubah pas ngeliat Ju-Yeon sama Young-Hoon gantian. "Tapi jangan pake ada masalah lagi ya, Ju-Yeon, Young-Hoon?"

Yang dititipin pesen cuma nyengir, takut mau ngebantah juga.

Mereka berdua udah keluar. Sisa yang lain balik ke ruang tengah duduk di sofa. Chang-Min nyamperin Chan-Hee buat bantuin dia.

Sekarang duduknya tukeran. Ju-Yeon sama Hyun-Jae duduk di sofa panjang soalnya Hyun-Jae mau rebahan, kepalanya di pangkuan Ju-Yeon. Sang-Yeon di sofa sebelah kanan tivi dan Young-Hoon di yang kiri. Hyun-Joon masih di lantai, tetep tempat yang tadi jadi sekarang dia senderan di kakinya Sang-Yeon.

"Tadi lo mau ke hotel bercanda apa beneran, deh?" tanya Sang-Yeon, penasaran juga dia.

Young-Hoon senyum mencurigakan ke dia. "Beneran, lah."

"Emang Chang-Minnya mau?"

"Lah orang justru dia yang ngajak pas abis lo teriakin kita tadi pagi. Katanya usulnya boleh juga."

"YEH SI CHANG-MIN TERNYATA."

Chang-Min yang denger dari dapur sontak ngakak, bikin Chan-Hee yang ga tau apa-apa jadi bingung. "Gue capek diduain sama tugas akhir, Kak. Sekali-kali liburan."

"Tuh, dengerin."

Sang-Yeon udah sebel banget liat muka ngeledeknya Young-Hoon, jadi dia ngalihin pembicaraan ke Chan-Hee. "Chan-Hee, kamu hari ini ke mana?" tanya Sang-Yeon, agak teriak.

"Gue nyusul Kevin, Kak, ngasihin kotak makan. Kan ada Nana juga di sana."

Diem. Hening. Semua orang di ruang tengah otomatis ngelirik ke Hyun-Jae. Ju-Yeon yang sadar suaminya lagi diliatin jadi diem. Takut.

Tapi akhirnya dia beraniin diri nanya ke Hyun-Jae. "Sayang, kamu mau ikut liat Nana?" bisik Ju-Yeon pelan, abis itu dicium keningnya sebentar. Dia tau Hyun-Jae ga tidur cuma merem, tapi takut ngagetin aja.

Hyun-Jae geleng pelan. "Ga usah, nanti aku nangis."

Ju-Yeon yang ngerasa ga enak hati ngedeketin kepala Hyun-Jae lagi, bisikin kata maaf berulang kali sembari nyiumin mukanya. Hyun-Jaenya sebel diciumin mulu jadinya rambut Ju-Yeon dijambak.

"Ini sakit loh, Hyun-Jae. Iya-iya udah aku ga nyiumin lagi."

Chang-Min dah kelar bantuin Chan-Hee yang sekarang masih nata kotak bekel yang bakal dibawa. Jalan ke arah Young-Hoon, Chang-Min dengan sangat santainya duduk di pangkuan Young-Hoon. Yang dijadiin kursi juga sama santainya, mulai ngatur posisi duduknya nyesuain sama Chang-Min.

Entah kenapa selama di sini Chang-Min jadi lebih manja dari biasanya. Mungkin karena abis ngambek kali ya, terus juga mumpung Young-Hoon ga lagi ngerjain tugas akhirnya. Tapi tetep aja, ada yang beda.

Chang-Min nempelin mukanya di leher Young-Hoon. Kepalanya diusap sama Young-Hoon, terus Young-Hoon juga nyiumin pipi Chang-Min. "Kamu kenapa?"

"Capek."

"Ga ngapa-ngapain kok capek?"

Sang-Yeon sebagai manusia jomblo udah kesel kalo liat Young-Hoon Chang-Min begitu. Dia ngalihin fokus ke Hyun-Joon yang masih bengong.

"Hyun-Joon? Hwall??"

"Eh, iya, Kak?"

Bengong beneran ternyata. "Kamu katanya ada tugas?"

"Eh iya lupa aku."

Hyun-Joon nyelonong aja ke kamar ninggalin yang lain. Ga lama abis nutup pintu, pintunya kebuka lagi. "Kak Ju-Yeon, Kak Hyun-Jae, aku mau nugas di kamar. Nanti aku pindahin barang-barangnya ke kamar Kak Kevin, ya?"

Ju-Yeon sama Hyun-Jae nengok barengan. "Eh, ga usah. Nanti gue aja yang beresin sendiri," kata Ju-Yeon. Hyun-Jae ngangguk ngeiyain.

"Oke deh."

Pintunya ditutup lagi.

Sang-Yeon yang bosen cuma mainin ponselnya. Chan-Hee yang udah beres di dapur masuk ke kamar Kevin mau ganti baju terus jalan.

Young-Hoon nyolek bahu Chang-Min yang masih diem. "Chang-Min, ayo siap-siap."

Chang-Min kaget. Hampir ketiduran ternyata. "Iya."

Dua-duanya masuk ke kamar Hyun-Joon, ganti baju juga. Siang-siang gini emang paling enak buat santai atau jalan-jalan.

Life Is Not Only Yours (Book 1) || The BoyzWhere stories live. Discover now