[42]

1.7K 249 9
                                    

Young-Hoon balik setengah enam lewat, kayaknya nungguin sampai tiga temennya naik pesawat baru ditinggal, takutnya ada apa-apa atau ada barang ketinggalan biar bisa diambilin. Ruang tengah sepi, cuma ada Hyun-Jae sama Ju-Yeon yang lagi makan di ruang makan.

"Chang-Min mana?" tanya Young-Hoon, ga mungkin banget jam segini masih tidur kecuali dia emang lagi capek banget.

"Dari tadi di kamar Kevin ga keluar-keluar. Kevinnya juga masih di dalem." Ju-Yeon yang jawab. Dia keliatan lagi nyuapin Hyun-Jae.

Manjanya, jadi keinget dulu sama dia Hyun-Jae juga suka minta disuapin. Serangan kenangan mantan terindah emang suka muncul mendadak gitu, ya, bikin kesel.

Ya udah Young-Hoon nyamperin Chang-Min ke kamar, mau ngajak makan bareng soalnya mereka jam sepuluh harus udah sampai bandara. Bakalan dianterin Kevin kayaknya sekalian Kevin berangkat ke studio.

Begitu masuk, bener aja kan Chang-Min udah bangun. Dia lagi duduk samping Kevin di meja kerjanya. Kevin keliatan serius banget itu lagi gambar sesuatu di kertas gede.

"Serius amat kalian."

"Kak Young-Hoon!"

Chang-Min meluk perut Young-Hoon yang berdiri di sampingnya. Young-Hoon ikutan ngeliat kertas apa yang lagi Kevin coret-coret itu. "Lah, bukannya ini tugasnya Hyun-Joon?"

"Iya," jawab Kevin singkat.

"Lo yang ngerjain?" tanya Young-Hoon lagi.

"Gue cuma ngelanjutin sama nambahin detil yang belum aja."

"Kevin ternyata jago bikin beginian, Kak. Kirain cuma bisa gambar biasa aja." Chang-Min ngomongnya kayak orang yang takjub gitu. Soalnya kan gambar kayak gini itungannya susah, apalagi nambahin detilnya itu loh.

Young-Hoon tau sih tadi Sang-Yeon sempet nyinggung soal tugasnya Hyun-Joon di bandara nungguin boarding. Hyun-Joon bilang ga apa-apa ga ngumpulin. Padahal itu tugas penting, ga ngumpulin bisa-bisa ngulang mata kuliah. Ya tapi kan keadaannya Hyun-Joon lagi bingung juga dia bisa lanjut kuliah arsi atau engga, mana fokus mau lanjutin nugas, apalagi bikin detil gambar.

Kevin masih sibuk goresin pensilnya sementara dua bucin ini udah cuddle aja, lebih tepatnya Young-Hoon sih yang rese mau nyiumin muka Chang-Min tapi sama Chang-Min ditahan pakai tangannya. Kevin ga keganggu, emang udah bodo amat dia sama kelakuan Young-Hoon.

"Ih diem, Kak, kasian Kevin keganggu."

"Chang-Min makan, yuk. Kamu udah packing semuanya, kan? Nanti kita jalan jam delapan dianter Kevin sekalian dia kerja. Ya kan, Vin?"

"Iya."

"Iya udah." Chang-Min senyum ke Young-Hoon. "Ya udah aku ke dapur, ya. Kakak aku yang ambilin makannya, harus banyak!"

Young-Hoon ngusap kepala Chang-Min. "Terserah kamu."

Chang-Min udah ninggalin Young-Hoon sama Kevin berdua. Gantian Young-Hoon yang duduk samping Kevin, ngeliatin apa yang temennya kerjain. Mata Young-Hoon fokus ke tangannya Kevin.

"Lo kurusan dah, Hoon, pantesan kata Chang-Min suruh makan yang banyak." Kevin ga ngeliat muka Young-Hoon, masih fokus gambar.

"Ga nafsu gue, pusing tugas akhir kayaknya." kedengeran suara helaan napas kenceng banget. "Jarang olahraga juga sekarang gue, banyak pikiran pula. Ga tau deh gue rasa juga Chang-Min beda akhir-akhir ini."

"Beda kenapa?"

"Makin manja."

"Bukannya lo suka yang kayak gitu?"

Life Is Not Only Yours (Book 1) || The BoyzМесто, где живут истории. Откройте их для себя