Dua

1.8K 249 15
                                    

Dahyun tidak menghiraukan hantu wanita itu. Baginya berhubungan dengan hantu itu melelahkan. Sering kali ia juga dimanfaatkan oleh hantu dan ia tidak mau terperangkap oleh hantu yangberpura-pura menyedihkan lagi.

Ketika Dahyun masuk ke rumahnya, hantu itu pun turut masuk dan masih terus merengek pada Dahyun.

"Tolong aku!!"

Sekali lagi Dahyun tidak menghiraukan ocehan hantu wanita itu. Dahyun malah menabur sejumlah bawang putih di lantai dan itu membuat hantu itu tidak nyaman.

"Singkirkan bawang putih itu!! Aku tidak suka baunya!!"

Dahyun tidak mau mendengarnya, kemudian Dahyun masuk ke kamarnya dan bersiap untuk istirahat. Namun  ketika Dahyun hendak berbaring, tiba-tiba hantu wanita muncul dan berbaring di samping Dahyun.

"Untung disini tidak ada bawang putih!"

Dahyun bangkit dari kasur dan hendak membawa sejumlah bawang putih di kamarnya.

"Tolong aku!! Sudah sekian lama aku hidup seperti ini!"

"Kau hantu bukan manusia bagaimana kau bisa hidup??"

"Aku juga pernah hidup sebagai manusia..."

"Aku tidak bisa membantumu, pergilah!!" ucap Dahyun cuek dan dingin.

"Hanya kau satu-satunya harapanku.. aku tidak tahu harus kemana lagi.."

"Aku tidak memberimu harapan jadi pergilah! Jangan menggangguku!"

"Tolong aku!! Aku mohon! Aku harus menemukan identitasku secara lengkap.. entah kenapa aku sangat membutuhkannya"

"Untuk apa kau butuh identitas? Apa kau mau melamar kerja? Lagi pula aku bukan detektif.. kau salah orang jika meminta bantuan padaku!"

"Tidak, kau adalah orang yang tepat..aku yakin tuhan telah menakdirkanku untuk  bertemu denganmu.."

"Pergi atau ku taruh seluruh rumahku dengan bawang putih?"

"Baiklah! Aku akan pergi!" ucap hantu itu menyerah lalu pergi.

Dahyunpun akhirnya bisa hidup lebih tenang setelah hantu wanita itu pergi.

Hari terus berganti, pagi ini Dahyun tengah bersiap-siap untuk pergi ke tempat kerjanya. Seperti karyawan lainnya ia berdandan dengan rapi. Ia juga menyanggul rambutnya supaya terlihat lebih rapi.

Gedung perusahaan dan rumahnya cukup jauh, Dahyunpun harus menaiki bis menuju perusahaan. Sembari melamun melihat ke jalanan, tiba-tiba seseorang mengajaknya berbicara.

"Noona.. apa yang sedang kau lihat?"

Dahyun terlonjak kaget mendengarnya, ia pun segera melihat ke arah sampingnya.

"Kau hantu atau manusia??"

Laki-laki itu mengerutkan dahi "Apa wajahku terlihat pucat hingga kau menyebutku hantu??"

"Aaa maafkan aku kalau begitu!"

"Tunggu! Apa kau bisa melihat hantu??"

"Eeh?? Aaa tidak!"

"Sepertinya iya! Pasti menyenangkan!"

"Apanya yang menyenangkan!"

"Aku tahu kau bisa melihatnya karena aku juga hantu.... tapi bohong!! ganteng seperti ini dibilang hantu!" ucap anak laki-laki itu sembari tertawa.

"Tidak lucu!"

"Noona, tersenyumlah! Aku yakin duniapun akan turut ikut tersenyum!"

"Jangan mengajariku! Kau masih kecil, kau tidak tahu bagaimana hidupku!" ucap Dahyun dingin.

Possessed ✔Where stories live. Discover now