Enam

1.1K 176 8
                                    

Dahyun mengelem hak sepatunya yang patah dan menyatukannya kembali. Itu high heel satu-satunya yang Dahyun punya dalam sehari-hari ia sering menggunakan sneaker dibanding high heel.

Akhirnya Dahyunpun pergi ke kantor. Ia berjalan sebentar menuju halte tak jauh dari rumahnya. Tumben hari itu Nayeon belum terlihat biasanya setiap pagi Nayeon sudah bawel padanya. Tak harus menunggu lama, bus itu datang. Dahyun naik ke bus itu lalu duduk sembari melihat ke jalanan kota Seoul melalui kaca jendela sampai tak terasa bus pun berhenti di tempat tujuan Dahyun. Dahyun pun segera masuk ke kantor tempatnya bekerja.

Beruntunglah, Jungkook belum datang jika direkturnya itu datang lebih dahulu mungkin Dahyun akan terkena amukan Jungkook. Dahyun membereskan dokumen di meja Jungkook setelah itu ia kembali duduk di mejanya.

Suara pintu terbuka terdengar, masukklah Jungkook. Dahyun segera menghampirinya memberi salam sembari membungkukkan badan.

"Hari ini aku disuruh ibuku menemani Sana.. kau ikut denganku!" ujar Jungkook.

"Ne?? A-ah baiklah!" ucap Dahyun sembari mengangguk.

"Duduklah! dokumen yang ku suruh kemarin sudah kau buat??" tanya Jungkook sembari berjalan ke mejanya lalu duduk.

"Sudah direktur! akan aku ambilkan!" ucap Dahyun kembali ke mejanya lalu mengambil dokumen tersebut dan diberikan pada Jungkook.

"Huh! kau tahu.. aku dan Sana sudah tunangan.. itu keinginan orang tuaku, kata mereka ini untuk kebaikanku.. agar aku tidak berlarut dalam kesedihan" ucap Jungkook curhat tiba-tiba.

"Orang tua direktur tahu apa yang terbaik untukmu.." tanggap Dahyun.

"Benarkah?? ku harap begitu itu! Dahyun-ssi tolong buatkan surat undangan rapat untuk semua divisi.. kita akan mengadakan rapat besok!" ucap Jungkook.

"Baik direktur!" ucap Dahyun lalu segera membuatnya setelah itu memberikan suratnya pada semua divisi di kantor tersebut. Dahyun sempat bingung sebab ia masih belum tahu betul tentang kantor tempatnya bekerja untunglah beberapa karyawan mau membantunya.

Ia kembali ke ruangannya. Dahyun baru saja duduk tapi Jungkook sudah memanggilnya.

"Dahyun-ssi!"

"Ada apa direktur? apa ada yang bisa saya bantu??"

"Kopi! tolong belikan aku kopi di depan!"

"Baik, direktur!" ucap Dahyun lalu segera pergi menuju toko kopi di depan kantor. Ia membeli kopi tersebut lalu segera kembali.

"Ini kopinya direktur!" ucap Dahyun sembari menaruh kopi tersebut di meja Jungkook.

Dahyun mengedarkan pandangannya mencari Nayeon namun Nayeon tak ia temui. Tumben, pikir Dahyun.

Dahyun baru saja duduk, Jungkook sudah memanggilnya kembali.

"Ayo kita pergi!" ujar Jungkook sembari memakai jas.

"Sekarang??"

"Ya!"

Jungkook bahkan belum meminum kopi itu tapi ia malah ingin pergi keluar. Dahyun mengikutinya dari belakang. Dahyun merasa aneh untuk pertama kalinya sebab begitu banyak yang menyapa Jungkook. Dia direktur wajar saja, pikir Dahyun.

"Masuklah!" ujar Jungkook pada Dahyun agar masuk ke dalam mobilnya.

Dahyun membuka pintu belakang mobil tersebut dan hendak duduk di belakang.

"Aku bukan sopirmu!" ucap Jungkook.

Dahyun segera menutup pintunya kembali lalu berdiri bingung.

Possessed ✔Where stories live. Discover now