Tujuh belas

957 156 13
                                    

Dahyun kini tengah guling-guling di kasur. Rasa bingung terus menghantui dirinya. Ia sungguh-sungguh tidak bisa menghadapi Jungkook lagi. Perubahan sikap Jungkook padanya terasa sangat aneh dan sulit diterima terlebih ia merasa bersalah pada Sana. Ya,  hari libur Dahyun ia gunakan untuk rebahan. 

"Aku harus bagaimana????" teriak Dahyun. 

"Kenapa??" tanya Nayeon yang tiba-tiba muncul. 

Dahyun langsung sigap duduk seketika mendengar suara Nayeon. 

"Yak!!! kau kemana saja?? kau tahu idemu telah membawaku pada situasi sekarang.. AKHHH aku harus bagaimana??" keluh Dahyun. 

"Apa yang terjadi memangnya??" tanya Nayeon. 

"Aku berpacaran dengannya.." jawab Dahyun tidak semangat. 

"BENARKAH?? aku tidak salah dengarkan??? sejak kapan? " Nayeon bereaksi sangat terkejut sekaligus tidak percaya. 

"Iya.. aku harus bagaimana?? aku merasa buntu.. aku tidak tahu cara keluar dari hubungan ini.." ucap Dahyun. 

"Kenapa kau mau keluar dari hubungan itu.. bukankah itu bagus??" timpal Nayeon. 

"Aishh apanya yang bagus??aku telah merusak hubungan direktur.. aku sekarang terus dihantui perasaan bersalah .. aku harus bagaimana??" ucap Dahyun. 

Tiba-tiba ponsel Dahyun berdering. Ketika melihat siapa yang menelponnya,  Dahyun menghela nafasnya.

"Siapa?" tanya Nayeon. 

"Siapa lagi kalau bukan..direktur.. aku tidak akan mengangkatnya! tidak akan! Dari semalam dia terus menelponku.. " jawab Dahyun. 

Ponsel Dahyun tidak berhenti berdering untuk beberapa saat. Setelah berhenti berdering, Dahyun memutuskan mematikan ponselnya. 

"Kenapa kau melakukan itu??  dia akan sangat khawatir padamu" ucap Nayeon. 

"Aku tidak peduli!!  aku harus membuatnya kesal padaku lalu dia akan memutuskan hubungan ini.." timpal Dahyun. 

"Ckck terserah kau!" cibir Nayeon. 

Tak lama dari itu suara bel terdengar, Dahyun beranjak melihat siapa yang datang ke rumahnya di pagi hari. 

"Direktur??" Dahyun sangat terkejut melihat siapa orang itu. 

"Wuahhh direktur datang kesini??" ucap Nayeon.

"Aku tidak akan membukakan pintunya.. " ucap Dahyun. 

"Aishhh yak!!!  di luar dingin!! apa kau tega menyuruhnya berdiam diri disana?? aishhh aku sungguh tidak mengerti dirimu.." marah Nayeon. 

"Dahyun-ah.. Dahyun-ah buka pintunya!!  kau baik-baik saja kan??" kini Jungkook menggedor-gedor pintu rumah Dahyun karena Dahyun tak kunjung membukakan pintu untuknya. 

"Cepatlah buka pintunya atau biar aku saja yang membukanya??" ucap Nayeon. 

"Tidak!! aku benar-benar selalu kelelahan jika kau masuk ke tubuhku.. " ucap Dahyun. 

Setelah itu Dahyun memutuskan untuk membuka pintu. Ia terkejut ketika Jungkook langsung berlari dan memeluknya. 

Grabb, "Kenapa kau tidak menjawab telponku?? kau tahu aku sangat khawatir padamu.. semalam aku ingin menemuimu tapi aku ada acara keluarga.. maafkan aku!" ucap Jungkook.

"Direktur.. aku tidak bisa bernafas" ucap Dahyun. 

"Oh.. maaf!" ucap Jungkook lalu melepaskan pelukannya. 

Possessed ✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن