Tiga puluh empat

831 181 15
                                    

'Sekarang semua kembali pada asalnya.. aku tahu ini akan terjadi tapi aku tidak pernah berpikir aku akan berakhir seperti ini... aku tidak pernah berpikir aku akan jatuh cinta padanya....'  Dahyun berdiri di depan jendela kamarnya. Hari itu hujan turun cukup deras. Deras, hingga ia mampu mengalir di pipi Dahyun.

"Dahyun-ah ayo makan!" ucap ibunya yang datang tiba-tiba.

Dahyun berbalik memasang senyuman "Eoh! baiklah!".

'Dia tidak mencariku.. Haruskah aku merasa kasihan pada diriku sendiri?' narasi Dahyun.

Dahyun berjalan keluar dari kamarnya untuk makan malam bersama orang tuanya. Ya, hari ini adalah tepat satu bulan Dahyun tinggal di Busan.

Dahyun duduk berhadapan dengan ibunya. "Uwahh ibu memasak ini semua??" tanya Dahyun.

"Eoh! aku memasaknya untukmu!!" jawab ibu Dahyun.

"Makanlah!" ujar ayah Dahyun.

Setelah makan malam bersama, Dahyun kembali ke kamarnya. Ia duduk di tepi tempat tidurnya. Ia hela nafasnya, kemudian ia teringat ketika Jaebum datang ke rumahnya secara tiba-tiba. Namun Dahyun malah menyuruh ibunya untuk mengatakan kalau Dahyun pergi jauh ke sebuah desa.

"Apa aku terlalu egois jika aku menginginkan dirimu yang datang, direktur? sepertinya kau sudah melupakanku..." ucap Dahyun.

Dilain tempat, Jungkook tengah makan malam romantis berdua dengan Nayeon. Ini adalah bentuk rasa terima kasih Jungkook karena kondisi Nayeon sudah berkembang pesat. Nayeon sudah mulai bisa berjalan meskipun masih terlihat lemah.

Koma dua tahun membuat Nayeon kesulitan untuk berjalan sehingga setiap minggu Nayeon melakukan terapi berjalan.

Jungkook mendorong kursi roda yamg di duduki Nayeon menuju meja pesanan Jungkook.

"Padahal aku sudah bisa berjalan kenapa kau menyuruku memakai kursi roda??" ucap Nayeon.

"Aku yakin kau bahkan bisa berlari tapi aku takut kau akan terjatuh seperti waktu itu.. aku akan memesan makanannya sebentar jadi tunggulah! aku hanya pergi sebentar!" timpal Jungkook lalu pergi.

Matanya Nayeon tak sengaja menangkap sosok Jungwoo yang sedang berbicara dengan teman-temannya. Ia terkejut melihatnya, bayangan masa lalu kembali muncul diingatannya. Nayeon pun menitikkan air mata.

"Nayeon-ah haruskah aku pesan... kenapa kau menangis??" Jungkook terkejut melihat Nayeon menangis.

"Apa terjadi sesuatu?? apa kau sakit?? dimana sakitnya??" khawatir Jungkook.

Nayeon menghapus air mata di pipinya "Aku mau pulang.. " ucap Nayeon.

"Eoh?? tapi aku sudah... ah baiklah!" ucap Jungkook lalu membawa Nayeon kembali pulang ke rumahnya.

Jungkook menemani Nayeon sampai Nayeon tertidur. Setelah itu ia baru bisa pulang. Ketika Jungkook membuka pintu mobilnya, sebuah panggilan muncul. Jungkook tidak percaya, nama Dahyun muncul dilayar ponselnya. Jungkook pun segera mengangkatnya.

"Dahyun-ssi kau dimana??"

"Aku Jungwoo.. ponsel Dahyun ada padaku! apa kau lupa?"

"Eoh?? aku pikir Dahyun.."

"Aku akan kembalikan ponsel Dahyun padamu bisakah kau mengambilnya ke rumah sakit, besok??"

"Eoh! baiklah!"

Panggilan itu pun berakhir, Jungkook terdiam untuk sesaat. Ia menghela nafasnya dalam-dalam, kemudian masuk ke mobilnya dan segera pulang.

Sampai di rumah, Jungkook membuka kulkasnya. Ia melihat beberapa botol soju, tiba-tiba ia teringat Dahyun. Teringat ketika mereka meminum soju berdua hingga mabuk dan tak sadarkan diri.

Possessed ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang