Tiga puluh satu

830 200 55
                                    


"Nayeon adalah salah satu siswa di sekolah itu.. " ucap Jungwoo. 

Dahyun yang hendak pergi pun tertahan langkahnya. Ia terdiam untuk beberapa saat lalu berbalik melihat ke arah Jungwoo. 

"Apa kau tidak ingat Nayeon??" tanya Jungwoo. 

"Apa maksudmu??" tanya Dahyun semakin bingung dengan semua teka-teki Jungwoo. 

"Kau dan Nayeon berteman baik.. aku tidak menyangka kau akan bertemu kembali dengannya.." ucap Jungwoo. 

"Itu tidak mungkin! aku baru beberapa bulan mengenalnya.. aku tidak akan mempercayai omonganmu sebelum kau tunjukkan buktinya padaku! Lagi pula apa salahnya kalau kita berteman sejak dulu? bukankah itu bagus akhirnya kita bertemu kembali?? kurasa ada sesuatu yang salah denganmu Jungwoo-ssi.. permisi,  aku pergi dulu!!" ucap Dahyun melengos pergi.

Dahyun sampai di rumahnya, ia lemparkan tas yang dibawanya ke kasur. Kemudian ia jatuhkan tubuhnya di kasur. Ia tatap langit-langit kamarnya.

"Apa yang terjadi padaku??" ucap Dahyun. 

Kemudian terdengar suara langkah kaki seakan  sedang berjalan menuju kamarnya. Dahyun panik,  pasalnya ia sendiri sudah mengunci rumahnya. Dahyun pun bangkit menghampiri pintu, ia tempelkan daun telinganya di pintu.

"Siapa itu? " panik Dahyun. 

Perlahan Dahyun membuka pintu kamarnya secara perlahan. Blakk.. tidak ada siapapun disitu. Dahyun sendiri sudah berpikir bahwa itu adalah hantu. Ia memutar pandangannya ke seluruh penjuru rumahnya. 

"Jangan menakutiku!! aku tidak takut!!" teriak Dahyun. 

Darrrrr.. hantu itu mengejutkan Dahyun. Ia muncul tepat dihadapan wajah Dahyun. 

"AAAAAAAAAAAA!!" teriak Dahyun lalu pergi masuk ke kamarnya langsung mengunci pintu.

Ia berlari mencari jimat penangkal hantu. "Ah aku sudah membuang semuanya!!" Dahyun membuang semua jimat miliknya setelah seminggu tidak pernah melihat hantu. Ia pikir tidak akan ada hantu lagi yang mengganggunya. 

"Aku harus bagaimana??" panik Dahyun lalu mengambil ponselnya. Ia mencari nomor yang bisa dihubunginya. 

"Siapa yang harus aku hubungi??"

Gedorrr.. dorr..  "Kau pikir aku bodoh?? aku bisa masuk ke kamarmu tapi aku akan menunggumu keluar!" ucap hantu itu. 

Dahyun pun semakin panik, ia jadi memencet kontak sembarang. 

"Halo.. "

terdengar suara seseorang keluar dari ponsel Dahyun. 

"Eoh! siapa ini?? apa??? kenapa aku menelponnya??"

"Halo!!"

DOR DOR GEDORRRRR.. "KELUARLAH!! AKU TIDAK INGIN MENGURAS ENERGIKU UNTUK MENEROBOS PINTU!! KU HITUNG SAMPAI SEPULUH!! 1..."

"Tolong aku!! aku di rumah.. tolong datang ke rumahku sekarang juga!! tolong bawa bawang putih!!"

"bawang putih?? kau mau memasak??"

"Ini penting! sangat penting!! cepatlah!! Tolong aku!!"

"2,3,4,5,...." hantu itu masih menghitung. 

"Cepatlah!!! tolong aku!!"

"Aku akan memesankan bawang putih untukmu.. maaf aku tidak bisa datang! aku harus menjaga Nayeon"

"Aku mohon datanglah!"

"Akan ku pesankan sekarang!"

"Tidak,  tidak usah!!"

Possessed ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora