Dua puluh delapan

815 164 16
                                    

Dahyun melihat sosok Jaebum tengah menangis memeluk kedua lututnya. Ia pun berlari dan memeluk Jaebum tanpa ragu. 

"Maafkan aku.. maafkan aku.. " ucap Dahyun.

Setelah memberi penghormatan pada ibu Nayeon, Dahyun pun memutuskan untuk pulang. Ia kini berjalan seorang diri sembari meneteskan air mata. Ia tidak tahu kemana kakinya akan melangkah,  ia hanya mengikuti arusnya. 

"Ini semua salahku! ini semua salahku.. " ucap Dahyun. 

Tiba-tiba kakinya tersandung dan Dahyun pun terjatuh. Dahyun terduduk, tangisnya semakin deras. Tubuhnya bergetar.

Entah sebuah kebetulan atau takdir, Jungkook yang sedang mengendarai mobil melihat Dahyun. Ia pun segera memarkirkan mobilnya di tepi jalan. Ia pun berlari menghampiri Dahyun. 

"Dahyun-ah!" ucap Jungkook, Dahyun pun mendongak melihat ke arah Jungkook. 

"Kenapa kau ada disini??" tanya Jungkook. 

Dahyun tidak menjawabnya, ia malah menitikkan air mata di depan Jungkook.

"Kenapa kau disini?? apa kau begitu dekat dengan ibunya Jaebum?? apakah hubungan kalian sudah sejauh itu?? jawablah! kenapa kau menangis disini??" ucap Jungkook.

"Aku tidak tahu.. " kini Dahyun membuka mulutnya dan merespon Jungkook. 

"Kau bahkan berlari dari rumah sakit untuk datang ke rumah duka.. kau datang untuk menenangkannya tanpa perduli kakimu sakit.. apa kau tidak bisa melepas sepatu hakmu dulu baru berlari? kenapa kau menangis disini?? apa kau lupa bahwa kau harus membagi kesedihanmu denganku juga?! " Jungkook tidak berani untuk menghampiri Dahyun saat dipemakaman maupun rumah duka, ia hanya memandang Dahyun dari kejauhan.  Ia menyadari kaki Dahyun terluka dari cara berjalan Dahyun. Sesungguhnya ia sangat khawatir tapi ia tidak berani menampakkan diri dihadapan Dahyun. 

Melihat Dahyun terduduk di jalanan membuat Jungkook semakin khawatir. Dahyun sendiri nampak begitu pucat saat itu. Pipi Dahyun pun masih basah dengan tangisan, matanya juga sembab. Melihat Dahyun menangis sembari menatapnya membuat hati Jungkook terluka. 

"Aku.. aku.. " Jungkook langsung menarik Dahyun ke pelukannya. 

"Kenapa kau terus menangis?? ada apa denganmu??" ucap Jungkook.

"Aku ingin mengatakan padamu bahwa aku baik-baik saja tapi... aku tidak bisa.. aku tidak baik-baik saja.. " ucap Dahyun.

Setelah itu Jungkook membawa Dahyun ke rumahnya. Ia memangku Dahyun masuk ke rumahnya dan menaruh Dahyun di sofa. Selama di perjalanan Dahyun tertidur, Jungkook tidak ingin membangunkan Dahyun. Ia tahu sepanjang malam, Dahyun berada di rumah duka menemani Jaebum. 

Dahyun bangun karena bau makanan, ia terkejut saat ia melihat ia bangun bukan di rumahnya. 

"Aku ada dimana??"

"Ini rumahku! kau pernah kesini!" ucap Jungkook. 

"Ah.. direktur!" ucap Dahyun.

Ia pun bangkit dan berjalan menghampiri Jungkook yang tengah memasak. 

"Direktur.. aku pamit pulang!" ucap Dahyun. 

"No! kau harus sarapan dulu! aku sedang memasak sesuatu untuk kita berdua! duduklah! sebentar lagi aku selesai!" ucap Jungkook. 

"Aku terlalu banyak merepotkanmu.. "

"Tidak,  kau tidak merepotkanku maka dari itu duduklah!"

Dahyun pun menuruti perintah Jungkook untuk duduk di meja makan. Jungkook tersenyum melihatnya. Setelah selesai, Jungkook membawa sup buatannya ke meja makan. 

Possessed ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora