Tiga puluh dua

815 186 23
                                    

Dahyun terbangun di sebuah tempat asing. Sebuah pintu masuk terowongan, ia lihat banyak orang mengantri termasuk dirinya.

"Apa yang terjadi??" bingung Dahyun. 

Kemudian ia menyadari semua orang memakai baju yang sama termasuk dirinya. 

"Apa ini?? dimana aku??" Dahyun terdiam sampai seseorang mendorongnya hingga ke depan seseorang yang seperti penjaga tiket. 

Penjaga tiket itu memberikan sebuah kartu, Dahyun menatap kartu itu bingung. Kemudian ia mengambil kartu itu dan berjalan masuk lebih dalam.

"Apa yang sebenarnya terjadi??" batin Dahyun. 

Terowongan itu berakhir, ia keluar disebuah jembatan dimana disisi kiri dan kanannya terdapat lautan. Dahyun sendiri semakin bingung. Ia lihat di depan sana,  beberapa orang masuk pada sebuah pintu.

"Tempat apa ini??" bingung Dahyun. 

Sementara itu di rumah sakit, alat pendeteksi jantung Dahyun mulai membunyikan suaranya begitu nyaring.

Tittttttttttttt

"DAHYUN-AHH!!" teriak Jungwoo yang kini mulai meneteskan air mata. 

Jungkook yang melewati ruang inap Dahyun tiba-tiba menghentikkan langkah. Ia mendengar seseorang meneriakkan nama Dahyun. Ia mencoba meyakinkan pendengarannya dengan mencoba menguping di depan ruang inap itu. 

"Dahyun-ah.. tidak! kau tidak bisa seperti ini!"

Raungan orang menangis dengan menyebut-nyebut nama Dahyun kembali di dengar Jungkook. Jungkook pun langsung membuka pintu secara perlahan. Ia berjalan masuk sangat hati-hati. 

"Tidak,  ini bukan Dahyun yang ku kenal.. " ucap Jungkook sembari berjalan. 

Jungkook terkejut ketika melihat Jungwoo menangis.

"Tidak,  ini bukan Dahyun yang ku kenal!" ucap Jungkook sekali lagi meyakinkan dirinya. 

Jungwoo yang semula menghalangi pandangan Jungkook untuk melihat Dahyun bergeser ke samping. 

Bruggg.. susu yang dibawa Jungkook, Jungkook jatuhkan.

"Apa yang terjadi?? kenapa ada Dahyun disitu??  KENAPA???" Jungkook menghampiri Jungwoo namun Jungwoo hanya menunduk sembari menangis. 

"Alatnya harus kami lepas.. kami sudah melakukannya sebaik mungkin" ucap dokter. 

Jungkook menghampiri dokter itu, ia berlutut dihadapan dokter itu. 

"Tolong selamatkan Dahyun!! Tolong!! dia tidak bisa pergi seperti ini!! Tolong Dahyun,  aku mohon!!" ucap Jungkook berurai air mata. 

"Maafkan kami, kami telah berusaha semaksimal mungkin namun semua kejadian di dunia ini tuhanlah yang menentukkan.." timpal dokter. 

Jungkook berdiri "KAU SEORANG DOKTER! SUDAH SEHARUSNYA KAU MENOLONG ORANG!! KAU TIDAK BISA MENGATAKAN ITU! SELAMATKAN DAHYUN!! TOLONG SELAMATKAN DAHYUN!!" Jungkook berteriak-teriak sembari mengeluarkan air mata di depan dokter itu. Dokter itu pergi dan kini hanya menyisakan perawat di ruangan itu. 

Jungwoo menarik Jungkook, "Kau tidak bisa seperti ini dihadapan Dahyun! kau harus merelakannya agar dia tenang" ucap Jungwoo. 

"APA KATAMU?? TENANG?? DAHYUN MASIH HIDUP!! DIA MASIH HIDUP!!" teriak Jungkook tepat di wajah Jungwoo. 

Jungwoo memegang pundak Jungkook "Kita semua sedih.. aku juga sedih.. tapi kita harus bisa melepaskannya meskipun berat" ucap Jungwoo. 

Ketika perawat hendak mencabut alat yang dipasangkan ke Dahyun, Jungkook menahan perawat itu. 

Possessed ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang