Prolog

8.7K 563 26
                                    

Pemuda itu beringsut duduk di tepian telaga. Kuda yang menemaninya di sepanjang perjalanan jauh itu pun tidak melewatkan kesempatan untuk minum. Sentuhan moncong pada air menimbulkan riak lembut. Pemuda itu menatap pantulan bulan sabit pada permukaan telaga.

Kenapa dari cahaya kemuning bulan itu, agaknya tercampur serbuk keunguan? Apakah ia tengah berhalusinasi?

Akan berbahaya bila dia beristirahat di tempat gelap. Maka dari itu dia mengumpulkan ranting dan daun-daun kering. Beberapa saat kemudian api unggun kecil itu pun menyala.

Bethraten.

Akhirnya dia sampai di negeri yang tidak pernah berhenti diceritakan orang-orang perihal kemagisannya. Sejak sang Ratu mangkat bertahun-tahun lalu, Raja baru pun diangkat. Raja baru yang masih sangat muda--terlalu muda. Dan selama dia belum menginjak usia remaja, seorang penasihat agung yang konon sangat kuat dan cerdas, memerintah di belakang sang Raja.

Tidak hanya itu. Rumor mengabarkan bahwa perbatasan Bethraten selalu dijaga oleh serigala raksasa berbulu perak. Penyusup, bahkan seekor semut pun takkan lolos darinya.

Tiba-tiba timbul gemerisik aneh dari samping. Sang Pemuda menoleh cepat. Tanpa mengalihkan perhatiannya, dia mengambil panah beserta busur lalu bersiap menembak.

Makhluk apa pun itu akan jadi santapannya malam ini.

Ujung panah melesat. Telinganya memastikan panah itu mengenai sesuatu. Dia berjalan cepat menuju lokasi di mana seharusnya bakal bangkai hewan itu. Tergesa-gesa, disibaknya kasar semak-semak yang menghalangi.

Namun rupanya bukan seekor hewan yang dia temui. Melainkan seseorang.

Sosok belakang seorang gadis dengan garis pundak yang naik turun karena terengah.

Pemuda itu terpaku. Panah yang barusan dilepasnya, menancap pada lengan gadis itu. Baru sekali melangkah, sang Gadis menyadari kehadirannya. Wajahnya menoleh, menatap.

Dengan udara yang berhenti bergerak di sekeliling mereka, hawa dingin menyergap. Bisikan-bisikan muncul, menyihir pemuda itu perlahan-lahan. Magis pertama yang dilihatnya, bukanlah mantera, atau gerombolan cenayang, atau pun Serigala Perak ... melainkan mata hazel yang bisa dengan seketika memasung jiwanya.

Coming soon: Crescent Moon

CassiopeiaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora