Part 2

5.4K 420 14
                                    

Dari kejauhan, terlihat mobil mewah sedang berhenti tepat didepan gerbang milik salah satu sekolah ternama di seoul.

Kim Taehyung, keluar dari mobil mewah milik keluarganya yang baru saja dibeli oleh appa-nya minggu lalu.

"Gomawo ahjussi, nanti sore jemput aku seperti biasa ne"

Ahjussi Lee tersenyum "Baik tuan muda"

"Baiklah aku masuk kedalam dulu"

Taehyung melenggang pergi dari sana. Namun tanpa Taehyung sadari ahjussi Lee menatapnya dengan tatapan sendu

"Semoga kau dan keluargamu selalu bahagia tuan"
Dan mobil itu melesat pergi dari tempat sebelumnya.

Taehyung berjalan memasuki sekolah. Saat dilorong ia berpapasan dengan sahabatnya.

Park jimin. Namja yang selalu bersama dengan taehyung hampir 3 tahun ini, karena memang Taehyung dan jimin sudah berada pada kelas tingkat akhir.

'Aissshh apa lagi ini' Taehyung ingin berbalik arah, sebenarnya dia tidak bertengkar dengan jimin, namun perutnya terlalu lapar untuk meladeni ocehan jimin yang menurutnya terlalu over itu.

"Hei alien! PR mu sudah selesai?" tanya namja bermata bulan sabit itu. Ia berlari menghampiri Taehyung.

"Aish bantet! Turunkan tanganmu itu, tak usah terlalu dipaksa, tanganmu tak akan sampai menggapai pundakku, kau kan bantet" ledek Taehyung

Namja itu mendengus kesal
"Hei alien aku bertanya baik-baik padamu!"

Taehyung hanya tertawa "Oh ayolah park jimin aku hanya bercanda, aku lapar ayo makan!"

"kajja!!"

***

Didalam Seoul National Univercity, dapat dilihat seorang namja berkulit pucat tengah berlari dari parkiran menuju kelas.

Min Yoongi, tiba di kampus hanya dengan waktu 30 menit. Padahal saat hari biasa Yoongi mampu memakan waktu 1 jam lebih perjalanan untuk sampai dikampus tercintanya.

Entah secepat apa namja pucat itu mengendarai mobil sport nya, yang jelas kini ia tengah terlihat didepan dipintu kelas dengan tampilan yang sangat kacau.

Rambut acak-acakkan, keringat dimana-mana, tali sepatu lepas, sungguh terlihat seperti seseorang yang habis lari maraton 'Ya walaupun bisa disebut begitu'.

Tiba-tiba ada yang menepuk bahu Yoongi dari belakang.

"Yoongi-yaa, kenapa kau berdiri disini?"

Yoongi terlonjak kaget, pasalnya ini suara dosen yang harusnya sedang mengisi mata kuliahnya hari ini.

Yoongi menoleh dengan ragu
"em..em..maaf Park ssaem, s..sa..saya terlambat lagi" ucap yoongi terbata dengan cengiran khasnya.

Park ssaem hanya bisa geleng-geleng mendengar penuturan Yoongi barusan.

"Sebagai hukuman hari ini kamu tidak usah mengikuti mata kuliah saya! Sudah berapa kali saya katakan, jangan pernah terlambat lagi yoongi-ssi, tapi kelihatannya kamu tidak juga jera"

"Ne ssaem" balas Yoongi yang langsung melenggang dari sana.

Yoongi POV

Aku berjalan menjauhi kelasku. Huh! Hari ini sangat menyebalkan. Untuk kesekian kalinya aku terlambat.

"Eomma appa maafkan anakmu yang SWAG ini karna terlambat lagi. Yoongi janji eomma appa, suatu saat nanti Yoongi akan membuat kalian bangga."

Monologku sambil berjalan entah kemana kaki ini membawaku pergi.

Tak terasa langkahku berhenti di atap. Disinilah tempatku biasa mengeluh. Entah mengapa hatiku mengatakan bahwa tempat ini akan sering kukunjungi. Semoga ini hanya perasaanku saja.

Ponselku berdering, menampilkan nama yang 3 tahun terakhir menemani hari-hariku dikampus ini.

Aku menggeser tombol hijau itu keatas. Dan...

"..."

"Yakk kau jangan berteriak pabbo!"

"..."

"Terserah kau saja"

"..."

"Atap"

"..."

"Terserah"

Pip

Yoongi POV End

Diatap gedung universitas ternama, terlihat seorang namja berkulit pucat tengah merenung disana. Entah apa yang dia pikirkan, namun tiba-tiba datang sosok namja lain yang menghampirinya.

"Yakk yoon! Kenapa kau bolos tidak ajak-ajak? Kau sengaja tak mengajakku eoh? Oh apa kau memang sudah melupakanku? Dan kenapa tampilanmu seperti ini? Kau tak terlihat seperti anak orang kaya jika begini." ucap namja itu sambil melihat penampilan Yoongi dari atas sampai bawah.

Yoongi memutar bola matanya malas.
"Berisik!"

Namja itu membulatkan matanya karna respon Yoongi yang begitu singkat.

"Kau! Berani sekali kau!" Teriak namja itu dengan eksprsi yang dibuat seolah-olah dia sedang marah.

"Yak hyung! Bisakah kau diam eoh? Aku sedang malas meladenimu!"

Kim Seokjin hanya menggeleng-geleng mendengar perkataan Yoongi. Ia terlampau hafal akan sikap Yoongi yang dingin dan menusuk. Karna ia juga tau bahwa Yoongi memiliki sisi lain yang sangat lembut.

Namja itu memandang Yoongi teduh. "Ada apa eoh?"

Yoongi menoleh, ia tak menyangka akan perubahan sifat temanya ini yang berubah terlalu cepat.

"Hahhhh hyung..."
















TBC..

JEBAL [myg]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum