Part 22

3K 305 23
                                    

Pagi hari, kala sang surya mulai menampakkan sinarnya. Taehyung, anak bungsu dari keluarga Min baru saja membuka mata.

Mata elangnya mengerjap berusaha menerima cahaya yang masuk kedalam retina nya. Padangan itu mengedar, mencoba menebak dimana dia sekarang.

'Kenapa aku masih disini?' batin Taehyung dalam hati.

"Aku kekamar hyung saja. Siapa tau dia sudah bangun."

Taehyung bangun. Berjalan kelantai dua untuk menemui hyung gula nya.

Tak butuh waktu lama kini namja bermata elang itu telah berada pada sebuah pintu berwarna abu-abu. Tanpa babibu Taehyung memegang knop pintu dan langsung membuka nya. Pintu abu-abu itu terbuka.  Memampangkan kondisi kamar hyung nya sekarang. Dibawa nya kaki itu masuk, mencoba mencari keberadaan Yoongi.

"Hyuuunngg... Yoongi hyuuunnggg... Apa kau didalam?"

Kosong. Tidak ada siapapun disana. Taehyung berjalan menuju kamar mandi.

"Yoongi hyung apa kau sedang mandi?"

Tidak ada jawaban. Pintu kamar mandi dibuka olehnya. Dan sama, kosong.

Taehyung duduk disisi ranjang.
"Hyung apa kau tak pulang semalam?" monolognya sendiri.

"Aku mandi dulu saja. Siapa tau aku menemukan Yoongi hyung dibawah."

***

Disebuah ruangan serba putih, suara dari elektrokardiograf terus saja menggema di seluruh penjuru ruangan.

Dengan subuah masker oksigen yang bertengger apik diwajahnya, namja dengan surai hitam itu kini tengah tidur damai diatas ranjang pesakitan nya.

Ceklek

"Hyungnim... Aku dataaanngg..."
Itu suara bocah si pemilik gigi kelinci.

Pagi-pagi sekali anak itu datang kerumah sakit untuk menemani Yoongi yang belum juga sadar dari tidurnya pasca kecelakaan tadi malam.

Jungkok duduk disisi ranjang. Menggenggam tangan putih Yoongi yang terbebas dari infus.

"Hyungnim bangun ne, ini sudah pagi. Oh iya kemarin kita belum berkenalan. Nama ku Jungkook, Jeon Jungkook. Siapa nama hyungnim?"

Tidak ada sahutan.

"Hyungnim apa kau memiliki seorang dongsaeng? Oh ne, apa kau memiliki hyung? Hyungmin kau memiliki nuna atau hyung? Pasti menyenangkan jika punya teman dirumah."

Jungkook menatap tangan putih Yoongi. Ia berusaha mengajak Yoongi bicara dengan harapan agar namja dihapan nya ini akan segera bangun.

Hampir 15 menit Jungkook bermonolog. Anak itu berharap semoga Tuhan memberi keajaiban untuk seorang namja dihadapan nya.

Satu jari Yoongi bergerak, sedikit demi sedikit mata sipit itu mulai terbuka.

"A-airr.."

Jungkook mendongak, menoleh pada sumber suara.
"ASTAGA!!"

Spontan anak itu memegang tombol merah yang ada diatas kepala ranjang.

"Hyungnim sudah bangun?! Aduh bagaimana ini!! Uisa belum juga datang. Hyungnim sabar ne.."
Ucap Jungkook heboh.

"A-airr.."

"Air?! Hyungnim minta air? Aduh!!! Bisa tidak airnya dipending dulu? Kookie lupa bawa air tadi. Eeemmmm hyungnim makan apel saja bagaimana? Kookie kupaskan ne? Aduh siapapun tolong kookie..  Kookie bingung inii.."

JEBAL [myg]Where stories live. Discover now