Part 20

3K 303 5
                                    

Ku letakkan ponsel di sebelah bangku yang ku dudukki. Tanganku merogoh tas, mengambil sebungkus es krim yang tadi sempat kubeli dikedai dekat taman.

"Haaahhh syukurlah aku bisa duduk"

Seorang namja tiba-tiba saja duduk disebelahku. Reflek aku menoleh.

"Mmmm permisi hyung nim?"

Dia menoleh.
"Nde?"

"Bisakah anda bergeser sebentar?"
Tanyaku sopan. Sebelah alisnya terangkat.

"Wae?"

Aku tersenyum kikuk.
"Mian tapi anda menduduki ponselku.."

"Oh benarkah?"

Segera saja ia berdiri dan melihat tempat duduk yang baru saja didudukki oleh bokong nya.

"Mian, aku tadi tak melihat ini."

Ia menyodorkan ponselku. Namun tiba tiba saja aku mendengar suara aneh.

Kruuukkk

Aku tersenyum. 'Apa hyung ini lapar?' monolog ku dalam hati.

"Gwenchana.. Mmm hyungnim mau ini?" tawarku kepadanya. Namun aku tidak mendapat respon sedikitpun.

"Hyungnim mau?" tanyaku sekali lagi.

"Ani. Kau makan saja"

"Arasseo."

Kualihkan pandanganku. Menikmati indahnya jalanan Seoul dengan es krim ditanganku. Hari sudah semakin larut, es krim ku juga sudah habis. Aku memutuskan untuk kembali ke hotel.

"Mm hyungnim aku pergi dulu ne." Ucapku dengan sopan.

"Yasudah sana hati-hati."

Aku tersenyum. Meninggalkan nya sendiri dihalte tempatku duduk tadi.

Haaahhhh aku ingin segera pulang dan berendam di air hangat.

Kakiku melangkah pada jalanan Seoul yang ramai ini. Namun sebuah suara mengalihkan perhatianku.

"Hei bocah!! Awas!!"

Hampir saja aku menoleh hingga...

BRAKK!!!

Tubuhku ambruk menghantam trotoar disebrang jalan. Yatuhan apa yang baru saja terjadi?

Beberapa orang menolongku untuk berdiri.
"Nak kau tak apa-apa?"

Aku menggeleng.
"Ani ahjussi, hanya lenganku saja yang lecet."

"Apa dia hyung mu nak?"

Aku menoleh. Ahjussi dihadapanku ternyata menunjuk sebuah kerumunan orang yang berdiri ditengah jalan.

Pertanyaan yang ahjussi lontarkan tak lagi ku jawab. Ku langkahkan kaki ku mendekat pada kerumunan orang yang membelakangiku.

Kusibak kerumunan dihadapanku. Aku melihat seorang namja tergeletak disana.

"Hyu-hyungnim?"

Jungkook POV End

***

"Ah lebih baik aku menunggu hyung pulang saja."

Taehyung, namja pemilik kulit berwarna tan yang baru saja mengisi kebutuhan tenggorokan nya kini tengah berjalan ke ruang tengah. Berniat untuk menunggu hyung nya pulang.

Mata elang itu melirik jam. Disana sudah menunjukan pukul 8 malam.

"Kenapa hyung belum pulang juga ya? Tadi eomma kan bilang kalau hyung hari ini tidak pulang terlalu malam."

Kakinya diketuk-ketukkan pada lantai putih dibawahnya. Karena merasa bosan, Taehyung menyalakan televisi dihadapan nya untuk mengurangi kebosanannya.

Tangan nya terus saja memencet tombol biru untuk mencari acara yang menurutnya menarik. Namun sudah 5 menit lamanya Taehyung belum juga mendapatkan apa yang ia cari.

"Ah aku bosan! Lebih baik aku tidur disini. Nanti kan kalau hyung pulang dia akan membangunkanku. Iya Min Taehyung, itu ide yang bagus."

Taehyung merebahkan tubuhnya kesofa. Berharap semoga Yoongi cepat pulang dan membangunkan nya.."

***

Sebuah mobil putih kini terparkir apik didepan sebuah hotel. Seorang pria paruh baya turun dari sana dengan memakai setelan jas berwarna hitam.

"Aku yakin kelinci itu akan memarahiku setelah ini."

Jeon Jung Suk, pemilik perusahaan Jeon Company, melangkah cepat memasuki hotel untuk segera menemui anak kesayangan nya.

Sesampainya didepan kamar hotel, pria paruh baya itu memasukkan beberapa pasword untuk membuka pintu dihapannya. Kini pintu itu terbuka.

"KOOKIE... KAU DIMANA? APPA PULAAANGG.."

Jung Suk tak menemukan presensi anaknya disana.

"Kemana anak ini.." monolognya lirih.

Segera saja ia merogoh saku celananya. Mengambil benda pipih berbentuk persegi panjang dari sana.

Pria paruh baya itu terlihat tengah mengetik beberapa nomor. Hingga..

Tuuut..
Tuuut..

Suara sambungan telfon mulai terdengar. "Appa mohon angkat telfon nya Jungkook.."

"Yeobboseo.."
Sebuah suara terdengar dari seberang telfon.

"Kookie dimana?"

"Appaa.. Hiks"

"Hei, kau kenapa?" Tanya Jung Suk sedikit khawatir.

"Ba-bagaimana hiks iniii.."

"Coba katakan dengan baik. Appa tak mengerti." Jung Suk berusaha bersikap setenang mungkin.

"......"









TBC..
.
.
Pendek dulu ne..
So, happy reading:)

JEBAL [myg]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu