Part 4

4K 375 8
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 7 malam. Dengan kondisi malas Yoongi bangun dari posisi nyaman nya. Ia melirik jam.

"Ah sudah jam 7 ternyata"

Drrrt Drrt Drrrt

Ponselnya berbunyi. Satu nama muncul disana.

"Yeoboseo?"

"Oh hai Min Yoongi. Bagaimana? Apa kau menerima tawaranku minggu lalu?"

Yoongi berfikir sejenak

"Dimana?"

"Ditempat biasa. Kutunggu jam 10 malam nanti"

Pip

Panggilan itu dimatikan oleh Yoongi sepihak.

"Aku harus menghadiri itu, aku ingin mencari uang dan hidup mandiri. Aku tidak ingin terus-terusan bergantung pada appa dan eomma. Kau sudah besar Min Yoongi."

Yoongi beranjak, menuju kamar mandi yang berada tepat didalam kamarnya. Membersihkan tubuhnya dari segala macam kotoran dan kuman.

Dirasa sudah selesai, Yoongi turun ke lantai bawah yang ternyata disana sudah ada appa, eomma, dan dongsaeng-nya.

"Selamat malam appa, eomma, selamat malam Taehyung"

"Selamat malam hyung"

"Selamat malam sayang" ujar nyonya Min

Yoongi menarik kursinya. Sekarang ia berada di meja makan bersama keluarganya. Memang sudah menjadi kebiasaan jika keluarga Min akan berkumpul dimeja makan pada waktu seperti ini.

"Yoon, bagaimana kuliahmu?"

Itu Tuan Min, pemilik perusahaan Min Corp yang selalu menyempatkan waktu untuk bertanya pada kedua putranya mengenai sekolah anak-anak nya.

"Seperti biasa appa."

"Apa kau masih sering terlambat?"

"I..iya appa, mianhae"

Yoongi menjawab dengan menundukkan kepala, sedangkan Ji Sung menatap putra sulungnya dengan tatapan tajam.

"Sudah berapa kali appa katakan. Jangan tidur terlalu malam Min Yoongi. Lihat akibatnya. Apa kau ingin mempermalukan appa?"

Yoongi menggeleng cepat. Ia menatap Ji Sung. "Andwe appa, Yoongi tidak bermaksud mempermalukan appa."

"Lalu apa yang sebenarnya kau lakukan? Tidur larut malam, bangun kesiangan. Appa hanya tidak mau kau menjadi seperti anak brandalan di luar sana yoon. Pergaulan bebas, balapan, tawuran. Ingat Yoongi, kau adalah penerus perusahaan appa, masa depan Min Corp ada ditangan mu. Jadi jangan membuat appa kecewa."

"Ne appa, mianhae"
Yoongi menunduk

Taehyung yang berada disamping Yoongi hanya bisa menatap hyung-nya dengan perasaan iba. Ia melihat ada sesuatu yang disembunyikan oleh Yoongi.

'Yang jelas-jelas ku tau kau adalah orang baik hyung' batin Taehyung.

"Lalu bagaimana sekolahmu tae?"

Taehyung kaget. Anak itu sama sekali belum siap dengan pertanyaan appa-nya.

"Ba-baik appa. Seperti biasa, aku datang bertemu dengan Jimin, duduk bersama dikelas, makan bersama, mengerjakan tugas bersama, bercanda bersama, dan tentu saja membolos bersam- eh!"

Taehyung menutup mulutnya dengan tangan. Demi apapun Taehyung yakin ia keceplosan kali ini.

"Coba ulangi pernyataanmu sekali lagi Min Taehyung."

Ucap tuan Min, ia menatap anak bungsu nya dengan sebelah alis yang terangkat.

Taehyung mengeluarkan cengiran khas nya.

"An.. ani appa, aku tadi hanya ingin bilang bahwa sekolahku menyenangkan bersama Jimin. Ah iya appa aku tadi ingin bilang itu. Hehehe.."

"Awas saja jika sampai appa mendapat panggilan dari sekolahmu karna kau membolos."

"Hahaha tidak akan pernah appa, kan aku murid paling teladan disekolahku."

"MWO?! Teladan kau bilang? Lalu waktu itu apa? Saat kau menyuapku agar aku tak bicara pada appa soal surat panggilan itu. Kau tau? Gara-gara itu aku jadi tak mengikuti mata kuliah hanya karna harus datang ke sekolahmu. Seperti itu yang kau bilang teladan? Ck! Memalukan.."

Terbongkar sudah satu rahasia Taehyung karna ucapan Yoongi yang begitu gamblang.

Sedangkan disisi lain, Taehyung duduk dengan ekspresi yang emmm 'menggemaskan?'

Bagaimana tidak, bocah berumur 17 tahun itu sekarang tengah duduk sambil menggigiti ibu jarinya, tak lupa mata-nya yang sudah berkaca-kaca bak seekor anak kucing yang kehilangan induknya.

Taehyung tidak marah pada Yoongi, hanya saja Taehyung takut dimarahi oleh Ji Sung.

"Benar itu Taehyung?!" Tanya Ji Sung dengan suara datar dan tegasnya.

Taehyung pasrah
"Benar appa.."

Akhirnya kini keadaan Taehyung tak beda jauh dengan Yoongi, menunduk dan pasrah tentang apa yang akan dilakukan oleh Ji Sung selanjutnya.

"Aiissshhh kalian ini.. Bisa-bisa appa pindahkan kalian ke America kalau begini terus caranya."

"ANDWEEE!!"

"Jangan oppa, kalau kau memindahkan mereka, lalu aku bagaimana?" Tanya Sa Rang memelas.

Ji Sung jengah "Issshh kalian bertiga sama saja. Menyebalkan!"

Semua anggota keluarga Min tertawa. Suasana meja makan diisi oleh candaan-candaan yang dilontarkan oleh setiap anggota keluarga. Hingga...

"Permisi Tuan, makanan sudah siap"

"AYO KITA MAKAAAAAANNNNNN!!"

"MIN TAEHYUNG!!!"

"Hehehe mian... Habisnya aku sudah sangat lapar. Tolong jangan menatapku seperti itu... Kalian mengerikan."

Seketika itu juga Taehyung ciut, ia merasa seperti akan diterkam oleh 3 harimau yang kelaparan. Sungguh, ada-ada saja imajinasi anak itu.




























TBC..

JEBAL [myg]Where stories live. Discover now