Part 3

4.6K 393 9
                                    

Siang hari, ketika sebuah pintu besar sebuah mansion terbuka, menampakkan seorang namja yang 'sepertinya' baru pulang sekolah.

"Aku pulang.." teriaknya.

Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru mansion.

"Apakah hyung belum pulang?" ucapnya lirih

Seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik menghampirinya.

"Kau sudah pulang sayang? Bagaimana harimu disekolah?"

Dia menoleh pada sang eomma " Baik eomma, si bantet Park itu selalu saja mengganggu seperti Yoongi hyung."

"Waaahhh anak eomma rindu hyung-nya eoh?"

"Untuk apa aku rindu padanya" Taehyung mengelak

"Bilang saja kau merindukanku pabbo!"

Taehyung membelalakan matanya 'Suara itu'

Taehyung membalik badan. Ternyata disana, tepat ditengah pintu mansion, seorang namja menyandarkan badannya yang mungil pada gagang pintu.

"Ah kau ini bicara apa sih hyung. Kita kan serumah, untuk apa aku merindukanmu? Hahaha ada-ada saja kau ini"

Yoongi mencebik kesal
"Ck, kau malu mengakuinya eoh? Aku kan sibuk akhir-akhir ini, bilang saja kau merindukanku"

"Lihatlah eommaaaa.... Hyung menggangguku lagiii" Rengek Taehyung dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Kalian ini! Sehari saja tidak bertengkar kenapa? Haaahhh eomma jadi pusing!"

"Dengar itu tae! Kau membuat eomma pusing!"

"Loh kenapa kau menyalahkan ku hyung? Eomma saja tak pernah tuh menyalahkanku" balas Taehyung tak terima.

"Kau perusuh!" ucap Yoongi datar.

"Kau hyung!"

"Kau!"

"Min Yoongi, kau yang perusuh!"

"Berani sekali kau pada hyung mu! Kau tae!"

"Hyung! Kau yang perusuh! Kau yang--"

"DIAAAAMMM!!!! Semuanya DIAM!" Ucap Sa Rang keras dengan raut datar nan dingin. Persis sekali dengan Yoongi.

"Mianhae eomma" jawab kakak beradik itu dengan serempak

Sa Rang melunak "Sudahlah, cepat ganti baju kalian dan ayo kita makan siang bersama."

"Ne eomma, saranghae" Taehyung memeluk eomma-nya dengan erat.

Sa Rang gemas. Sangaaaat gemas. Pasalnya Taehyung selalu saja bisa mencairkan suasana saat keadaan tegang seperti ini.

"Hyung! Kenapa kau diam saja? Sini peluk!" ucap Taehyung dengan merentangkan sebelah tanganya yang terbebas dari pelukan sang eomma.

Yoongi tersenyum tipis, sangat tipis.

"Bilang saja kau ingin memelukku. Dasar bocah!"

Siang itu ruang tengah keluarga Min terasa begitu hangat. Sa Rang merasa menjadi ibu yang paling beruntung karna memiliki anak seperti Yoongi dan Taehyung.

'Entah perasaan macam apa ini. Tapi aku sungguh merindukanmu hyung' -Taehyung


***


Ceklek

"Hyung.."

"Hm.."

"Bolehkah aku masuk?"

"Masuk saja."

Taehyung duduk disisi ranjang king size milik Yoongi.

"Ada apa saeng?" Yoongi memutar kursi belajarnya menghadap Taehyung.

"Tidak ada. Aku hanya ingin kesini."

Yoongi menatap Taehyung penuh selidik. "Benarkah?"

"Aish hyung jangan menatapku seperti itu."

"Tumben sekali kau kesini. Lalu kenapa itu pipimu merah? Kau malu?" pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut Yoongi. Ia tau ada yang sedang Taehyung sembunyikan.

"Kau ini bicara apa hyung! Aku masih normal tau!

Alasan yang Taehyung berikan tak lantas membuat Yoongi menghentikan kecurigaan nya. Mata sipit itu ia gunakan untuk menatap Taehyung dengan serius.

'Apakah aku harus mengatakannya?'

"Hahhhh baiklah-baiklah.. Mungkin ini sedikit aneh, tapi entah mengapa aku merindukanmu hyung."

Yoongi kaget "Yakk!! kenapa tiba-tiba kau merindukan aku? Aku tau aku ini tampan. Tapi kan kita serumah, setiap hari kau melihatku. Lalu? Hei bocah! Apa kau sakit?"

Taehyung menghela nafas. Ia lupa jika Yoongi mempunyai tingkat ke-PD an setinggi itu.

"Jangan bilang kalau kau tampan hyung. Aku mual mendengarnya."

"Lalu?" Katakan saja kali ini Yoongi mengalah. Ia sedang malas berdebat dengan Taehyung.

"Sebenarnya aku malas mengatakan ini. Karna jika aku mengatakan ini aku tau kepalamu nanti akan bercabang menjadi banyak hyung. Tapi akhir-akhir ini kau sering pulang telat, tak ikut makan malam, bangun kesiangan, tak pernah lagi mengajakku bermain game, sebenarnya apa sih hyung yang sedang kau kerjakan?"

'Apa sekarang aku seperti itu?'

Yoongi diam sejenak, mencerna perkataan sang dongsaeng.

"Aku? Mmmm... Tidak ada. Hanya tugasku saja yang kian menumpuk. Kau tau kan hyung mu yang SWAG ini sekarang jadi mahasiswa, hyung hanya ingin menjadi anak yang pandai."
Ucap Yoongi membanggakan dirinya.

"Ck, Swag katamu? Wajah seimut kucing itu kau bilang swag? Ohh ayolah Min Yoongi..."

Mata Yoongi membelalak lebar.
"Yakk Min Taehyung! Aku ini masih hyung mu! Jaga bicaramu! Aku lebih tua darimu jika kau lupa."

Taehyung mengeluarkan senyum kotak nya. Inilah yang Tehyung suka. Membuat hyung mini nya itu kesal setengah mati. Taehyung menyukai ekspresi itu, namun sesuatu terlintas begitu saja dalam pikiran Taehyung.

"Hyung tapi kau berbeda. Entah ini hanya perasaannku saja atau bagaimana. Apa ada yang kau sembunyikan dariku hyung?"
Taehyung manatap Yoongi dengan mata elang nya seolah ia menuntut jawaban.

Yoongi beranjak dari kursinya, berjalan kearah kasur kebesaran-nya dan langsung membenamkan diri disana. Sebenarnya Yoongi tidak mengantuk. Ia hanya ingin menghindari pertanyaan dari Taehyung.
"Terserah kau saja lah. Aku mengantuk"

"Dasar tukang tidur! Hyung ayolahh aku serius iniiiii.." rengek Taehyung sambil menarik-narik baju yang dikenakan Yoongi.

Sang empu hanya berdehem dan menyamankan liburannya yang sebentar lagi akan sampai kepulau mimpi.

"Yak!! Kau ini hyung, ini kan masih siang. Sehari saja tak tidur kenapa? Disini tidur, didapur tidur. Memang mata-mu terbuat dari apa sih hyung?!"

Taehyung menggerutu, ia memandangi wajah Yoongi yang terlihat damai saat tidur. Sungguh, ia menyayangi hyung-nya yang satu ini.

Tak lama berselang, dengkuran halus keluar dari mulut Yoongi. Menandakan jika anak itu sudah benar-benar tidur.

"Aku menyayangimu hyung, ku harap kita bisa bersama selamanya." Ucap Taehyung lirih seraya membenarkan selimut milik Yoongi.

Taehyung tersenyum lembut.

"jaljayo Yoongi hyung..."






















TBC..

JEBAL [myg]Where stories live. Discover now