Part 17

2.8K 287 6
                                    

"Selamat siang ahjussi.."

Yoongi masuk kedalam cafe dengan wajah yang sangat cerah. Ahjussi pemilik cafe menoleh.

"Eoh? Selamat siang juga yoon. Tumben kau datang dengan wajah secerah itu."

"Hehe aku sedang bahagia ahjussi."

Yoongi tersenyum. Melenggang pergi dan memasuki ruang ganti. Selang beberapa menit Yoongi keluar dengan mengenakan seragamnya.

"Apa kau sudah makan siang?"
Tanya seorang ahjussi yang selama ini menjadi majikan nya.

"Belum ahjussi, nanti saja aku makan. Aku membawa bekal."
Ucap Yoongi yang kini mulai mencuci semua piring dan gelas kotor.

"Tumben sekali.."

"Tadi eomma membuatkan bekal untukku."

Ahjussi Kim menghentikan aktifitasnya.

"Jadi orang tua mu sudah tau tentang pekerjaanmu?"

"Belum ahjussi. Pulang dari sini nanti akan kuberi tahu appa dan eomma."

"Baguslah kalau begitu."
Ahjussi Kim kembali pada aktifitasnya.

Dirasa semua cucian sudah bersih, Yoongi melanjutkan aktifitasnya dengan melayani para pelanggan.

Hari sudah mulai gelap, namun pekerjaan Yoongi belum juga usai.

"Yoon tolong antar pesanan kemeja nomor 02."
Ucap salah seorang rekan kerjanya.

"Ne."
Yoongi beranjak. Mengambil pesanan didapur dan membawanya kemeja pelanggan.

Deg

Punggung itu, sungguh tak asing bagi Yoongi. Tak salah lagi. Yoongi mengenali punggung itu.

"Yoon cepat antar pesanan nya mereka sudah menunggu."

Yoongi berbalik menghadap rekannya.

"Eemmm kau saja yang mengantar bagaimana? Aku ingin pergi ke toilet sebentar."

"Kita kan berdua sekarang, kalau aku yang mengantar kesana lalu siapa yang menyiapkan pesanan ini? Ayolah Yoon sebentar saja."

Yoongi kembali menghadap pada punggung yang membelakanginya.

'Yatuhan bagaimana ini.."

Dengan hati yang mantab Yoongi melangkahkan kakinya menuju meja pelanggan. Berharap semua akan baik-baik saja.

"Pe-permisi ahjussi.. Silahkan pesanannya."

Deg

'Bagaimana anak ini bisa disini?'~Ji Sung.

Yoongi meletakkan pesanan yang ia bawa. Segera saja ia pergi dari sana dan membawa tubuhnya masuk kedalam ruang ganti.

"Yatuhan bagaimana ini. Bagaimana kalau appa nanti marah lagi."

Yoongi hanya mondar mandir didalam ruang ganti. Hatinya mulai tak tenang sekarang.

"Aku harus keluar dan menjelaskan pada appa. Iya Yoongi, kau harus menjelaskan semuanya sekarang pada appa."

Tangan putih itu memegang knop pintu. Berniat membuka dan keluar dari sana.

Untuk yang kedua kalinya, lagi-lagi jantung Yoongi terpacu lebih cepat. Ji Sung, pria paruh baya itu kini tengah berdiri tepat didepan pintu.

"Ap-appa.."

"Ikut appa sekarang."

***

"Hhaaaaahhh.... Lelahnyaaa...."

Seorang namja menghempaskan tubuhnya pada sofa yang berada diruang tengah.

"Kau sudah pulang tae?"

Sa Rang mendekat pada Taehyung yang sudah teler diatas sofa.

"Sudah eomma.. Hari ini melelahkan sekali."

Sa Rang duduk disebelah Taehyung. Diusapnya lembut surai milik sang anak.

"Kasian sekali anak eomma ini.. Kau sudah makan?"

"Sudah. Tadi eomma nya Jimin mengajakku makan malam sebelum ahjussi Lee menjemput. Eomma sudah makan?"

"Baguslah kalau begitu. Eomma sudah makan tadi. Eomma pikir kalian bertiga akan pulang malam jadi eomma makan duluan. Lagi pula Eomma hanya masak sedikit malam ini. Berjaga-jaga kalu hyung mu makan malam dirumah."

"Appa dan Yoongi hyung belum pulang?"

Sa Rang tersenyum lembut. Senyuman dari wanita itu memang mampu menjadi obat ampuh bagi Taehyung kala ia merasa letih.

"Belum tae, appa mu lembur malam ini. Dan hyung mu mungkin pulang lebih awal dari biasanya. Jadi cepat mandi sana! Lihatlah. Badanmu sudah kotor semua."

Taehyung mencium lengan sragamnya. "Ah iya bajuku juga sudah bau. Tae naik keatas dulu ne eomma.."

"Hm.. Jangan lupa belajar dan segera istirahat."

"arasseo"

Taehyung berdiri. Melangkahkan kakinya menaiki anak tangga untuk naik kelantai atas. Sungguh tubuhnya ingin segera istirshat sekarang.








TBC..

Pendek dulu ne..:)

JEBAL [myg]Where stories live. Discover now