Part 14

3.1K 294 3
                                    

Ditengah padatnya kota Seoul, terdapat cafe yang salah satu pekerjannya bekerja tidak untuk mencari uang. Siapa lagi kalau bukan Min Yoongi. Sudah 4 hari lamanya Yoongi bekerja dicafe dekat kampusnya. Yoongi mengatur waktunya dengan sebaik mungkin.

Jika kuliah Yoongi selesai sore hari, ia akan langsung menuju cafe dan bekerja disana. Mungkin sedikit aneh memang, seorang pelayan cafe datang bekerja dengan mengendarai lamborghini yang sangat mewah.

Namun berbeda lagi jika kuliah anak itu selesai pada siang hari. Yoongi akan pulang dulu kerumah untuk sekedar makan siang atau paling tidak menemui Taehyung yang mungkin sedang menunggunya. Berpamitan pada dongsaeng nya kalau ia pulang malam. Oh iya, ngomong-ngomong Taehyung sudah tau jika Yoongi bekerja, Yoongi segera saja memberitau Taehyung setelah pertemuannya dengan Namjoon 4 hari lalu.

Lalu bagaimana dengan kedua orang tuannya?

Ji Sung tidak mengetahui apapun tentang pekerjaan Yoongi. Pasalnya pria itu kini masih bekerja diluar kota.

Sedangkan Sa Rang, sempat beberapa hari yang lalu ia bertanya pada putra sulungnya kenapa anaknya itu selalu pulang malam dan tak pernah ikut makan malam. Sa Rang hanya mendapat jawaban gamblang dari Yoongi .

'Aku sudah tak balapan lagi. Dan aku tidak melakukan tindak kriminal. Jadi eomma tenang saja. Aku tidak akan macam-macam diluar sana.'

"Yoon, pulanglah dulu, ini sudah malam. Lagipula semua pekerjaan sudah selesai."

Yoongi menoleh "Ne ahjussi, ini juga sudah hampir selesai."

"Yasudah, kalau begitu ahjussi pulang dulu ne, jangan lupa kunci pintu belakang."

"hmm arasseo.."

Selang beberapa menit..

"Fyuhhh!! Selesai juga akhirnya"

Yoongi berjalan munuju pintu belakang. Ia merogoh saku dimana tempat kunci pintu itu berada.

Ceklek.

Pintu belakang telah terkunci. Kini Yoongi berjalan menuju mobilnya.

Mobil merah yang hampir setengah hari terpakir disamping cafe telah melesat pergi meninggalkan tempatnya.

***

"Aku pulaaang.."

Mata Yoongi menelisik seluruh penjuru rumah.

"Sepi sekali, mungkin semua orang sudah tidur."

Yoongi melangkah menaiki tangga. Menuju pintu putih yang berada disebelah kamarnya. Tangan itu kini memutar knop pintu, membukanya dan menampakkan seorang namja yang tengah bergulung dengan selimut tebalnya.

Perlahan lahan kaki kecil Yoongi mendekat, tanganya terulur mengusap lembut surai milik Taehyung. Mata itu tak henti-hentinya menatap wajah Taehyung yang terlihat damai saat sedang tidur.

"Kau tumbuh dengan sangat baik saeng, tetap seperti ini ne. Hyung menyayangimu. Jaljayo taetae.."

Yoongi keluar dari kamar Taehyung, membuka pintu kamarnya dan mulai masuk kedalamnya.

Semua barang yang Yoongi bawa hari ini ia letakkan pada meja dikamarnya.

"Haaahhh... Lelahnyaa.. Aku mau mandi dulu."

Segera saja Yoongi mandi dan keluar dengan wajah yang kembali segar. Tak berselang cukup lama, Yoongi memutuskan untuk segera tidur karna hari esok masih akan tiba.

***

Pagi ini terasa sangat indah bagi Taehyung. Pasalnya dari beberapa hari belakangan, hari ini hyung nya mau lagi diajak untuk sarapan bersama.

Seperti saat ini, ketika dua kakak beradik itu berada pada satu mobil. Taehyung tak henti-henti nya memamerkan senyum cerahnya kepada Yoongi.

"Tae berhentilah. Kau seperti orang gila."

Ucap Yoongi dengan mata yang masih fokus kedepan.

"Hyung apa kau tidak bisa membedakan antara senang dan gila?! Menyebalkan!"

Yoongi hanya melirik sekilas.

"Aku tidak mau tau pokoknya nanti siang hyung harus ikut aku. Ya? Ya?. Hari ini kau kan sedang libur.."

Taehyung berucap dengan mata yang berbinar-binar. Namun Yoongi tak menggubris ajakan dari Taehyung.

Karna merasa tak medapat repon dari hyung nya, Taehyung menggoncang-goncangkan lengan Yoongi yang sedang sibuk menyetir.

"Maukan hyung? Mau kan?"

"Tae lepaskan! Kau tak melihat hyung sedang menyetir eoh?"

Bibir Taehyung mengerucut lucu.

"Habisnya hyung tak menjawab tawaranku."

Yoongi menghentikan laju mobilnya. Ia menoleh pada Taehyung.

"Ne hyung mau! Sekarang turun!"

Taehyung melepaskan pegangannya pada lengan Yoongi.

"Hyung kau menyuruhku turun? Tega sekali kau hyung.."

Kini mata Taehyung telah berkaca-kaca. Sedangkan Yoongi? Anak itu mulai jengah dengan sifat Taehyung yang kelewat aneh itu.

"Ayolah alieeennn.... Kau tak lihat ini dimana? Kita sudah sampai disekolahmu pabbo!"

"Jinja?!"

"Makanya gunakan penglihatanmu dengan benar.. Dasar bocah!"

Sentum kotak milik Taehyung kini keluar.

"Ehehe yaaaa mian hyung.. Kan aku tak melihat sekeliling tadi.. Yasudah aku turun dulu. Kau nanti pulang siang kan hyung? Nanti jemput aku ne?"

Tahyung turun dari mobil Yoongi.

"Hmm.."

"Yasudah. Daaaa"

Mobil merah dengan seorang namja didalamnya telah kembali melaju. Meninggalkan Taehyung yang kini mulai berjalan menuju gerbang untuk memasuki area sekolah.

SKIP

***

Bell sekolah berbunyi. Menandakan bahwa pelajaran hari ini telah usai. Semua murid sudah berhamburan keluar dari kelas mereka masing-masing.

"Tae kau tak mau makan atau jalan-jalan dulu?"

Jimin bertanya pada Taehyung sembari memebereskan buku yang ada diatas meja.

"Ani jim. Hyung ku hari ini menjemput. Lainkali saja ne.."

"Baiklah."

"Kau tak ingin pulang bersamaku?"

Jimin tersenyum. "Tak usah tae aku bisa pulang naik taxi."

"Memangnya kemana appa mu? Tak menjemput?"

"Appa masih diluar kota. Mungkin minggu depan baru pulang."

Taehyung mebulatkan bibirnya.
"Oooo begituuu... Yasudah kajja kita pulang."

"Kajja!"







TBC..

JEBAL [myg]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα