Part 31

3K 292 9
                                    

Disebuah kamar mewah, seorang namja tengah bergulung bersama selimut tebalnya dengan seragam yang masih menempel lengkap ditubuhnya.

Mata elang itu terbuka.
"Kenapa gelap sekali? Jam berapa sekarang?"
Taehyung melirik jam. Sudah jam 6 sore rupanya.

Sejak kepulangan Taehyung dari sekolah siang tadi, bocah itu memutuskan untuk langsung tidur dengan harapan semoga semua yang terjadi akhir-akhir ini hanyalah mimpi. Namun kenyataan nya ini semua adalah sebuah realita yang harus ia jalani. Mata elang itu menerawang jauh keatas langit-langit kamarnya.

"Hyung.. Apa kau tak merindukan ku?"

Cukup lama untuk Taehyung menerawang keatas. Hingga sebuah tugas dari Choi saem membuyarkan lamunan nya.

"Ah sebaiknya ku kerjakan dulu tugas dari Choi saem."

Taehyung bangun, kaki nya berjalan kearah kursi belajar dan duduk disana. Ia mengambil sebuah bolpoin didalam laci meja.
"Aiiissshhh dimana benda kecil itu.."

Tangannya mengobrak abrik semua benda yang ada didalam laci. Hingga tiba-tiba sebuah kertas jatuh dari sana.
"Apa itu? Kurasa aku tidak pernah merobek kertas.."

Tangannya mengambil sebuah kertas yang jatuh dibawah meja. Perlahan-lahan Taehyung membuka robekan kertas itu. Entah mengapa jantung nya berdegup kencang sekarang.

Untuk adik kecilku, Taelion:')

"Hyung.." Lirih  Taehyung sebelum membaca seluruh isi surat itu.

Annyeong taetae.. Ini Yoongi hyung..

Bagaimana kabarmu saeng? Apa kau baik? Tenang saja ne, hyung baik disini.

Hyung tak tau kapan kau akan membuka surat ini. Tapi yang jelas, saat kau membuka surat ini mungkin hyung sudah tidak lagi disampingmu.

Tes..
Satu liquid bening mengalir begitu saja dipipi Taehyung.

Jangan menangis, hapus air matamu itu. Tunjukan pada hyung kalau kau adalah seorang namja.

Mianhae karna hyung harus meninggalkanmu. Mianhae karna hyung tak bisa lagi menjagamu. Sekolah lah dengan rajin dan jangan suka membolos. Jangan buat appa kecewa serta lindungi eomma untuk hyung. Hanya kaulah satu-satunya harapan yang hyung punya.

Jangan benci appa ne tae, hyung yakin appa juga tak bermaksud untuk mengusir hyung dari rumah kita.

Emmmm kau tau tae? Hyung akan sangat merindukanmu nanti. Mungkin hyung akat sangat-sangat merindukan tingkah konyolmu itu. Iklaskan hyung pergi ne, tapi ingatlah kalau kita berdua adalah saudara. Sejauh apapun hyung pergi, hyung akan selalu ada dihatimu. Jadi, jangan khawatir lagi.. Tetaplah semangat dalam menjalani hari-harimu seperti biasa nya.

Hyung menyayangimu tae.. Selamat tinggal, sampai berjumpa dilain waktu. Semoga tuhan kembali mempertemukan kita berdua. Saranghae Taetae..

Dari aku, Min Yoongi..

"Hyuuunngg... Hiks.."
Taehyung menangis, ia sudah tak kuat lagi memendam sesak didada nya. Kata demi kata yang tersusun di kertas itu seolah semakin menyayat hati kecil Taehyung. Apa hyung akan benar-benar pergi?

"Hiks harusnya kau bicara dulu hiks padaku hyung.."

Taehyung menangis sejadi jadi nya kemudian mengusap air matanya kasar dan memeluk surat dari Yoongi.
"Tidak Min Taehyung, kau tidak boleh cengeng! Hyung akan sedih jika kau menangis. Semangat Min Taehyung!"
Ucap Taehyung seraya menyemangati dirinya sendiri.

JEBAL [myg]Место, где живут истории. Откройте их для себя