Part 18

4.7K 519 49
                                    

Hanna berjalan menuju taman belakang rumahnya dengan didampingi Se-Jong. Beberapa pelayan yang kebetulan berpapasan dengannya langsung membungkuk hormat, terlihat sekali wanita itu begitu disegani.

Saat ini Hanna ingin sekali bertemu dengan ibu Hyujin. Ia penasaran bagaimana sosok ibu dari gadis kecil yang berhasil mengambil hati putranya itu.

Eun-jung sedang menyiram beberapa tanaman hias yang tak jauh dari paviliun. Wanita itu tidak menyadari jika saat ini Hanna tengah memperhatikannya. Se Jong berjalan menghampiri Eun-jung, ekspresi wanita itu nampak terkejut saat Se Jong memberitahunya jika Cho Hanna ingin berbicara dengannya.

Eun-jung segara menghentikan pekerjaannya lalu menghampiri Hanna yang sudah duduk santai di sebuah kursi yang terletak di teras paviliun. Jika diperhatikan,  Hanna merasa tidak asing dengan sosok Eun-jung. Ia merasa pernah melihat wanita sebelumnya, tapi dimana?

#

Pagi-pagi sekali Kyuhyun sudah duduk termenung di atas ranjang king sizenya. Pikirannya terus melayang memikirkan pembicaraannya dengan sang ibu kemarin sore. Entah kenapa Kyuhyun merasa ada yang janggal di sini. Jika ibunya menentang hubungannya dengan Hyujin, mengapa ibunya sekarang diam saja? Biasanya wanita itu akan menjauhkan apapun yang tidak disukainya. Bahkan wanita itu sama sekali tidak mengejarnya untuk mencegahnya ketika ia membawa Hyujin ke lantai atas.

Beberapa kali Kyuhyun terlihat menghembuskan nafasnya dengan gusar. Tiba-tiba rasa khawatir itu muncul kembali. Ia takut sang ibu bertindak tanpa sepengetahuannya.

Sementara itu Hyujin sudah terbangun dari tidurnya. Tenggorokannya terasa kering setelah semalaman ia menangis dalam diam memikirkan hubungannya dengan Kyuhyun. Bahkan sekarang matanya terlihat membengkak dan sangat mengkhawatirkan.

Syukurlah ini hari minggu, jadi ia tidak terlalu peduli dengan kondisinya saat ini.

Hyujin beberapa kali menghela nafasnya, ia ingin sekali pergi ke dapur, akan tetapi ia terlalu takut bertemu dengan Hanna. Ibunya sudah pergi bekerja, terbukti dengan suasana kamarnya yang sepi.

Hyujin beranjak dari tempatnya. Ia memutuskan untuk membersihkan diri. Berharap setelah ini beban pikirannya terangkat dengan berendam air hangat.

Setelah menyelesaikan ritual mandinya, Hyujin memutuskan untuk keluar dari kamarnya secara diam-diam. Kepalanya menoleh ke kiri dan ke kanan untuk memastikan keadaan aman. Bak seorang pencuri, gadis itu berjalan tanpa menimbulkan suara dengan tatapan penuh waspada.

Hyujin menatap pintu kamar Kyuhyun yang tertutup tepat di samping kamarnya. Ia tidak tahu Kyuhyun ada di dalam atau tidak, hatinya mendadak sesak saat mengingat perbincangannya dengan sang ibu.

"Apa aku harus mengatakannya sekarang?" Bola mata Hyujin perlahan meredup, dengan perlahan ia mendekati pintu tersebut. Niatnya untuk mengambil minum lenyap sudah.

Untuk beberapa saat ia hanya diam tanpa berani membuka pintu. Hyujin menggigit bibir bawahnya untuk mengumpulkan kesiapan hati dan juga keberaniannya.

Apakah dirinya sanggup mengatakannya? Mengingat betapa susah payahnya Kyuhyun mencari keberadaannya selama 8 tahun lamanya.

Hyujin mengangkat tanganya siap mengetuk pintu, namun hati dan pikirannya bersikeras menolak. Ia tidak mau melakukannya, Hyujin tidak mau berpisah dengan Kyuhyun.
Akan tetapi ucapan sang ibu kembali terngiang-ngiang di kepalanya. Perasaannya begitu labil sehingga ia bingung harus bagaimana. Ia sudah terlanjur berbicara pada ibunya untuk mengakhiri hubungannya dengan Kyuhyun.

"Hyujin"

Hyujin terkesiap dari lamunannya begitu mendengar suara Kyuhyun. Rupanya pria itu keluar dari kamarnya dan memergoki Hyujin tengah berdiri di depan pintu kamarnya dengan pandangan kosong.

My Little Maid [END]Where stories live. Discover now