Part 37

5K 457 32
                                    

Hyujin meletakkan secangkir kopi di atas meja, menyajikannya untuk sang suami yang terlihat serius dengan pekerjaannya. Saat ini ia tengah menemani Kyuhyun bekerja lembur di rumah. Satu jam yang lalu Kyuhyun baru saja pulang dari kantor dan kembali melanjutkan pekerjaannya setelah menikmati makan malam yang singkat.

"Oppa kopinya" Hyujin bersuara mencoba mengalihkan perhatian Kyuhyun, namun pria itu hanya bergumam sambil fokus menatap laptopnya.

Akhir-akhir ini Kyuhyun terlihat sangat sibuk. Terbukti hampir setiap hari pria itu pulang larut malam.  Hyujin duduk di sofa tepat di depan meja kerja Kyuhyun, sambil mengelus perutnya. Kini kandungannya berusia 7 bulan. Dalam setiap usapannya, Hyujin merasakan ada tendangan kecil di dalam perutnya. Beberapa minggu ini Hyujin sudah mulai merasakan pergerakan janinnya, hatinya membuncah senang. Namun hingga saat ini, ia belum tahu jenis kelaminnya karena setiap melakukan USG si jabang bayi selalu menutupinya malu-malu. Sepertinya baby Cho ingin memberi kejutan.

Hyujin kembali melanjutkan aktivitasnya memperhatikan sang suaminya. Hyujin bisa melihat gurat kelelahan di wajah tampan Kyuhyun. Pria itu sama sekali belum menyentuh kopinya, ingin sekali ia menyuruh Kyuhyun untuk istirahat sejenak. Namun Hyujin takut akan mengganggu Kyuhyun.

Kyuhyun terlihat beberapa kali menerima panggilan yang entah dari siapa. Hyujin tidak mengerti apa yang Kyuhyun ucapkan karena pria itu menggunakan bahasa asing. 

Seperti saat ini pria itu tengah menerima telepon, berbicara dengan serius seraya menelisik dokumen di tangannya. Keningnya mengkerut dengan wajah serius. Terlihat ada ketegangan dalam obrolannya, entah apa itu. Sepertinya ada masalah serius dalam pekerjaan Kyuhyun.

Sekali lagi Hyujin hanya diam seperti orang bodoh. Layaknya sebuah patung yang menghiasi ruang kerja Kyuhyun. Bahkan untuk bersuara pun Hyujin tidak berani, apalagi melihat ekspresi suaminya saat ini. Hyujin bingung apa yang harus ia lakukan sekarang, pergi ke kamar atau tetap di sana menemani Kyuhyun.

"Kau atur semuanya, aku akan mencari solusinya lalu menghubungi mu segera"

Kyuhyun menutup panggilan terakhirnya lalu melempar ponselnya asal di atas tumpukan kertas yang sudah berantakan. Kedua sikutnya tertumpu di atas maja, mengurut keningnya yang terasa ingin pecah. Pria itu tidak sadar bahwa masih ada orang lain yang memperhatikannya.

Hyujin penasaran kira-kira masalah apa yang suaminya hadapi sekarang. Apa dirinya bisa membantu? Oh apa yang bisa ia lakukan ketika otaknya buta dengan dunia bisnis. Mulutnya terasa gatal ingin bertanya namun ia takut mengganggu konsentrasi Kyuhyun apalagi saat ini mood suaminya terlihat buruk. Jadi yang ia lakukan sekarang adalah duduk manis di atas sofa sambil mengelus perutnya yang sudah terlihat membuncit.

Kyuhyun mendesis beberapa kali seperti mengeluarkan kata-kata umpatan dari mulutnya. Syukurlah Hyujin tidak mendengarnya.
Kyuhyun mendongakkan wajahnya, dan detik itu pula tatapannya bertemu dengan mata Hyujin.

"Sayang kau masih di sini?" Kyuhyun tidak bisa menyembunyikan raut terkejutnya. Astaga sudah berapa lama Hyujin di sana?

"Aku ingin menemani oppa"

"Ini sudah malam, lebih baik tidurlah lebih dulu. Jangan menungguku"

"Aku belum mengantuk"

Kyuhyun menghela nafasnya, apa boleh buat ia tidak bisa melarang Hyujin jika sudah seperti ini. Hanya saja ia tidak ingin Hyujin melihat kekalutannya malam ini.

"Oppa ada masalah?" Hyujin memberanikan diri untuk bertanya. Kyuhyun mengangkat wajahnya menatap manik mata Hyujin yang juga menatapnya.

"Kemarilah"

Bukannya menjawab, Kyuhyun justru meminta Hyujin untuk mendekat. Dengan senang hati Hyujin menurut. Begitu sampai Kyuhyun langsung menarik tubuh mungil itu duduk di atas pangkuannya. Ekspresi wajah Kyuhyun berubah seketika, rasa lelahnya menguap begitu melihat wajah lugu sang istri.

My Little Maid [END]Where stories live. Discover now