Part 20

5.9K 488 50
                                    

Seperti biasa Hyujin melakukan aktivitasnya sebagai seorang pelajar. Mengenai masalah kotak bekalnya kemarin, Hyujin sudah melupakannya dan suasana hatinya sudah kembali ceria seperti biasanya.

Saat ini kelas Hyujin sedang melaksanakan kegiatan olahraga. Seluruh murid sudah berkumpul di lapangan menunggu guru olahraga mereka datang. Selagi menunggu, murid laki-laki lebih memilih bermain sepak bola, sedangkan murid perempuan memilih duduk di atas rerumputan sambil bercanda ataupun bergosip ria.

"Hyujin apa kau membawa bekal hari ini?" Tanya Nana sambil memainkan rambut Hyujin yang sedang ia kepang.

"Tidak, aku takut Min Seok membawanya lagi"

"Yah sayang sekali, padahal kemarin aku belum sempat mencicipinya"

"Baiklah besok aku akan membawanya untukmu" jawab Hyujin.

Arghhh!!!

Tiba-tiba saja sebuah erangan terdengar di tengah-tengah lapangan, Nana seketika menghentikan kegiatannya dan melihat murid laki-laki berkerumun di satu titik.

"Apa yang terjadi?" Tanya Nana penasaran. Nana mengikat ujung rambut Hyujin yang sudah ia kepang menjadi satu.

"Nana ayo kita lihat" Hyujin berlari mendekati kerumunan tersebut di susul Nana di belakangnya.

"Min Seok kau tidak apa-apa?"

Hyujin mendengar seseorang menyebut nama Min Seok, ia mengintip di balik punggung salah satu murid yang berdiri di antara kerumunan tersebut.

Hyujin terkejut saat melihat Min Seok terduduk dengan kondisi hidungnya yang berdarah. Murid yang di cap sebagai trouble maker itu terluka! Entah apa penyebabnya, sepertinya pria itu terkena hantaman bola hingga mimisan.

Namun ada sesuatu yang membuat Hyujin kesal pada teman-temannya yang lain, bukannya membantu mengobati luka Min Seok, mereka justru sibuk berdebat saling menuduh mencari pelaku yang sudah menendang bola tersebut ke arah Min Seok.

"Aishhh kenapa mereka malah sibuk berdebat"

Hyujin mengeluarkan sapu tangannya, kemudian menghampiri Min Seok yang kini terkulai di atas rerumputan.

"Kau tidak apa-apa?"

Min Seok mendongak begitu ada sebuah tangan terulur padanya. Dia cukup terkejut melihat Hyujin, apa gadis itu berniat membantunya?

Tidak ada pergerakan sama sekali dari Min Seok, pria itu hanya menatap sapu tangan Hyujin dengan raut bingung. Merasa tidak ada respon dari Min Seok, Hyujin langsung berjongkok di depan Min Seok lalu membersihkan darah di sekitar hidung pria itu.

Jelas saja Min Seok sangat terkejut dengan sikap Hyujin. Selama ini ia selalu jahil pada gadis itu, tapi sekarang Hyujin justru menolongnya. Min Seok menatap Hyujin dengan pandangan tak percaya.

Hyujin begitu telaten membersihkan area hidungnya, dari jarak sedekat ini Min Seok baru menyadari jika Hyujin memiliki wajah begitu manis. Tiba-tiba rasa hangat terselip di hati Min Seok, ia tidak tahu perasaan apa itu yang jelas terasa mendebarkan.

"Min Seok-ssi kau tidak apa-apa?" Min Seok tersadar begitu Hyujin bersuara.

"Ehmm n.. ne" Min Seok mendadak gugup, ia memalingkan wajahnya saat gadis itu menatapnya.

"Syukurlah darahnya sudah berhenti keluar"

"Terimakasih" gumamnya pelan nyaris tak terdengar.

Hyujin tersenyum dengan anggukan kecil. Kepalanya menoleh ke arah teman-temannya, ia baru sadar jika saat ini ia dan Min Seok menjadi pusat perhatian. Apalagi para murid perempuan, beberapa dari mereka terlihat menatapnya sinis termasuk Tiffany Hwang. Ekspresi gadis itu lah yang paling jelas menunjukkan kekesalannya.

My Little Maid [END]Where stories live. Discover now