27. Karma Butterfly

13.4K 912 65
                                    

Karena hari ini aku lagi seneng, aku update utk berbagi kebahagiaan dgn kalian.

Happy reading💙💙💙

.
.
.

Keadaan kelas perkuliahan ketika dosen telat masuk tidak jauh berbeda dengan kelas yang ada di SMA, suasana mendadak riuh oleh suara game yang dimainkan anak-anak cowok, serta suara anak-anak cewek yang sibuk bergosip ria.

"Rin, lo udah tau berita perceraian Song-Song couple belum?" heboh Sagita sembari menggoyangkan tangan Airin.

"Hah?! Yang bener lo."

"Seriusan," Sagita menggeser kursinya mendekati Airin lalu menyodorkan ponselnya yang menampilkan artikel terbaru tentang pasangan terfavoritnya, "nggak tau juga penyebabnya apa, tapi udah dikonfirmasi agensi mereka."

Airin menekuk bibirnya ke bawah, "Sagita ... kapal gue karam dong."

"Bukan cuma lo yang tenggelam, ada jutaan penumpang di kapal karam itu."

Detik berikutnya adegan melankolis terjadi, Sagita dan Airin saling berpelukan berbagi kesedihan yang sama. Sampai teman-temannya yang lain memandang heran pada dua perempuan itu. Kejadian itu tidak berlangsung lama karena seseorang menyadarkan mereka kalau dosen sudah masuk, sesegera mungkin Sagita merapihkan kursinya ke letak semula.

"Selamat pagi semua," sapa dosen berkepala plontos setibanya di meja, "kumpulkan tugas kalian di meja dan buka buku halaman delapan tujuh."

Bagai gerak refleks, semua mahasiswa membuka tas dan mengambil tugas untuk dikumpulkan ke depan. Saat yang lain maju ke depan, Airin justru sibuk mengaduk-aduk isi tasnya dengan perasaan cemas.

"Duh gimana nih, perasaan udah dimasukin deh." Airin mengeluarkan semua isi tasnya. Dan benar saja, tidak ada tugas klipingnya di sana.

"Ini bukan alasan lo karena nggak ngerjain tugas, kan?" tanya Sagita setelah mengumpulkan tugasnya.

"Sumpah Git, gue udah ngerjain tugas itu dari minggu lalu."

Sagita baru akan membantu Airin mencari tugasnya ketika suara ketukan pintu terdengar, dia melihat Nino di ambang pintu kelas.

"Misi Pak, saya mau izin ketemu Airin sebentar."

Sagita menepuk lengan Airin, "Rin, itu Nino nyariin elo."

Sontak Airin mengangkat kepala, dia melihat Nino berjalan dengan langkah pasti. Dan saat jarak mereka terpisah dua langkah, Nino menyodorkan sesuati yang sejak tadi dicari Airin.

"Nyari ini?" Airin mengangguk sambil mengambil tugas klipingnya, "lain kali jangan teledor lagi, aku belum tentu ada buat kamu."

Airin berusaha mencerna perkataan Nino, namun gagal karena dia tidak berhasil menangkap makna cowok itu sebelum pergi dari hadapannya.

Sebenarnya apa maksud Nino sebenarnya? Dan kenapa pula perasaan Airin tidak enak sekarang?

*****

Saat jam istirahat tiba, Airin sengaja mencari tahu jadwal kelas Nino untuk memberikan bekalnya hari ini sebagai rasa terima kasih telah mengantarkan tugasnya tadi. Ternyata jadwal Nino kosong, Airin sudah memeriksa kantin dan tidak menemukan sosok yang dicarinya. Itulah sebabnya kini langkah Airin terarah menuju perpustakaan karena tempat itu jadi pilihan terakhirnya.

Setelah beberapa menit mencari keberadaan Nino, akhirnya Airin melihat sosok itu sedang membaca di pojok perpustakaan. Airin menarik bangku di sebelah Nino, gerak itu ternyata cukup menarik perhatian cowok itu

My Precious Girlfriend ✔Where stories live. Discover now