🌈🦄Bagian 4🦄🌈

481 69 10
                                    

⭐Votementnya jangan kelupaan⭐

"Mau apa lo masuk keruangan ini, kaki haram lo itu gak pantes untuk masuk keruangan ini."

Garsa yang sudah tau siapa yang mengajak nya berbicara itu segera memutar badannya sembari mengepalkan tangannya.

¤¤¤

Alfadera Sarka itulah nama yang tertera di seragam putih abu-abunya, ia orang yang sedari tadi mengucapkan kalimat itu kepada Garsa.

Ekspresi Garsa menunjukkan raut emosinya, namun ekspresi lawannya hanya memberikan senyum smirknya.

"Mulai sekarang lo secara resmi gue keluarin dari tim basket ini, karena tim basket kita gak butuh seorang anak koruptor kayak lo" ujar Sarka, dengan senyuman mengejeknya.

Garsa yang mendengar hal itu semakin mengepalkan tangannya.

"Tanpa lo suruh pun, gue juga gak akan pernah mau ngebasket bareng pengkhianat seperti lo semua."

Akhirnya Garsa segera pergi meninggalkan tempat, yang sudah ia anggap sebagai rumah keduanya itu.

Dengan langkah emosi yang membara Garsa segera pergi menuju ke arah parkiran untuk pulang.

Di lain tempat...

Sasa yang sedari tadi mencari keberaadaan Garsa, hanya dapat memutari sekolah sembari meilhat kekanan dan kekiri. Sasa sebenarnya hanya ingin mengucapkan terima kasih karena bekal yang sudah ia buat sudah habis termakan, dan hal itu menjadi hal terindah bagi dirinya.

Namun di tengah keridor Sasa bertemu dengan segerombolan laki-laki yang ia rasa merupakan Kakak Kelasnya.

Dengan langkah pasti Sasa pun mendekati segerombolan itu, namun ia terkejut karena yang sedang berhadapan dengannya adalah orang yang tempo lalu mengajaknya untuk bergabung di ekskul taekwondo, Sasa pun hanya bersikap biasa saja.

"Emm ... permisi Kak, di antara Kakak Kakak semua ada yang ngelihat Garsa?" tanya Sasa pada mereka.

Sasa yang melihat perubahan ekspresi mereka semua, hanya dapat menunduk dan memainkan ujung roknya.

"Ooo jadi ini salah satu fans Garsa yang tadi pagi bikin heboh" celetuk seorang Kakak Kelas yang bernametag Rafielo Andromeda.

Sasa hanya diam dan suara seseorang berhasil mengintrupsi nya.

"Garsa kebanggaan lo itu pengecut dia udah pergi, emang sih orang standar lo ini cocok buat dia yang jadi anak koruptor" ucap Sarka, ya sekarang yang ada dihadapan Sasa adalah seorang Sarka.

Sasa yang kesal dengan pernyataan itu segera mengeluarkan tatapan emosi yang ber api-api dengan kalimat pedasnya itu.

"Maksud Kakak apa ngomong kayak gitu, yang harusnya di bilang pengecut itu Kakak karena Kakak cuman bisa ngomongin sisi buruk orang lain, setiap orang di dunia ini gak ada yang sempurna dan Kakak harus tau itu " ucapan Sasa dengan intonasi tingginya itu berhasil membuat lawan bicaranya emosi.

"Lo siapa berani ngomong kayak gitu ke gue" tangan Sarka sudah siap melayangkan tamparannya, namun ada seseorang yang menangkap tangan itu terlebih dahulu.

My Sagitarius ✅ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang