🌈🎠Bagian 29🎠🌈

245 21 2
                                    

⭐Votementnya jangan kelupaan⭐

Tok ... tok ... tok...

Suara ketukan pintu terdengar dari kamar Sasa.

"Sa" panggil orang itu dari luar kamar.

"Masuk aja Nai" sahut Sasa dengan suara yang sedikit lemas.

Kriet...

"Sa gue kesini cuman mau minta maaf sama lo soal tadi" ujar Nai kepada Sasa yang sedang terduduk di depan meja belajarnya.

"Santay aja kali Nai, lagian Garsa yang narik lo bukan elo yang narik Garsa."

Nai pun mencoba untuk mengalihkan pembicaraan agar Sasa tidak sedih karena kembali mengingat kejadian tadi.

"Ini foto entok lo yang dulu suka ngejar gue kan?" tanya Nai sembari menunjuk bingkai foto yang ada di meja belajar Sasa.

"Iya Nai, gue kangen deh sama dia gue juga kangen suasana kampung."

"Gue tau kok pasti lo kangen semua itu, tapi gue juga gak mau liat lo sedih, mending sekarang kita lihat foto-foto kecil kita yang ada di album aja" ajak Nai sembari membuka album foto yang berada di kamar Sasa.

Lembar pertama terpampang jelas foto Sasa bersama kedua orang tuanya, lembar foto kedua yaitu foto keluarga Sasa bersama keluarga Nai, lembar foto ketiga yaitu foto Sasa dengan entoknya lalu lembar seterusnya di hiasi dengan foto-foto teman sekolah Sasa dan foto lainnya.

"Entok ini nih yang udah bikin gue kejebur di sawah untuk pertama kalinya" canda Nai yang membuat Sasa tertawa dengan kencang.

¤¤¤

Siang ini di SMA GARUDA BANGSA...

"SELAMAT SIANG GARSA" sapa Sasa kepada Garsa yang tengah fokus pada ponselnya.

Sasa mencoba untuk sabar menghadapi Garsa bagaimana pun juga permasalahan kemarin harus ia selesaikan.

"Em Garsa gue mau minta maaf soal kemarin, gu-gue gak bermaksud buat ganggu kalian berdua latihan" ujar Sasa dengan hati-hati takut membuat Garsa marah kembali.

"Garsa setidaknya kalo orang lagi ngomong tu di jawab kek" sindir Sasa dengan kesal.

"Lo gak liat gue lagi baca? Lo tuh ganggu tau gak" ketus Garsa pada Sasa.

"Kalo yang lo baca buku materi sih gue ngaku salah, tapi sekarang yang lo baca komik, gak guna tau gak."

"MAKSUD LO APA BILANG KOMIK GAK GUNA, JANGAN MENTANG-MENTANG LO PINTER LO JADI BELAGU!!!" bentak Garsa dan hal itu menimbulkan tatapan orang-orang yang tengah berada di dalam kelas mengarah pada Garsa dan Sasa.

"Gar gue gak bermaksud kayak gitu" lirih Sasa pada Garsa yang sudah menatap murka ke arah Sasa.

"Pergi lo dari sini!!!"

"Tapi Gar."

"Pergi!!!" Sasa pun segera meninggalkan kelas Garsa di iringi dengan bisikan-bisikan orang yang melihat pertengkaran tadi.

Sasa akhirnya memutuskan untuk pergi ke ruang musik.

"Stop dong air mata, lemah banget si lo Sa" ujar Sasa pada dirinya sendiri.

"Ah air mata udah dong berenti, kenapa lo selalu keluar sih" kesal Sasa pada air matanya yang merembas sedikit demi sedikit.

"Gimana air mata lo mau berhenti kalo lo nya aja nyalahin air mata lo sendiri" balas seseorang yang datang dari arah belakang.

"Kak Sarka."

"Udah ah lemah banget si lo pake nangis lagi, Sasa yang gue kenal itu jago smack bukan mewek" canda Sarka yang sedikit membuat Sasa menghilangkan kesedihannya.

My Sagitarius ✅ [Completed]Where stories live. Discover now