🌈🎠Bagian 33🎠🌈

258 22 0
                                    

⭐Votementnya jangan kelupaan⭐

"Tunggu."

Sasa pun membalikkan badannya menghadap orang yang barusan memanggilnya.

"Ke-kenapa Gar?"

"Ikutin gue" ucap Garsa yang sudah jalan mendahului Sasa.

Sasa pun mengikuti langkah Garsa, namun ini sepertinya bukan jalan keluar rumah sakit tapi ini seperti jalan menuju lantai selanjutnya di rumah sakit ini.

"Garsa kita mau kemana sih, kok gue merinding ya" ujar Sasa sembari menolehkan kepalanya ke kiri dan kekanan.

"Garsa jawab dong" ucapan Sasa terhenti kala ia berdiri di depan sebuah pintu dan di situ tidak ada Garsa sama sekali.

"Hua Garsa lo dimana ... ini pintu apaan, gue emang gak takut sama orang jahat tapi ya kalo ketemu jurig pasti takut lah gue" ujar Sasa sembari mengelus tangannya yang sudah merinding.

"Ayo masuk" ajak seseorang yang tiba-tiba saja muncul dari arah belakang Sasa.

"Huaaa setan" teriak Sasa.

"Berisik" suara dingin itu mengingatkan Sasa pada seseorang yang sedang di carinya saat ini.

"Buruan masuk" Sasa hanya diam karena terlalu lama diam Garsa pun menarik pelan tangan Sasa untuk memasuki pintu itu.

Kriet ... pintu terbuka dan betapa terkejutnya Sasa ketika melihat gedung-gedung tinggi yang dapat terlihat jelas dari sini.

"Wah bagus banget" puji Sasa yang melihat pemandangan malam Ibukota dari atas sini.

"Iiih Garsa jangan terlalu pinggir ini tuh tinggi banget" protes Sasa karena Garsa menariknya untuk duduk di tepi rooftop rumah sakit ini.

Garsa hanya diam seperti biasa dan enggan menjawab ucapan Sasa, mereka berdua pun terduduk dan belum memulai percakapan.

"Kita ngapain sih kesini, kalo ujung-ujungnya diem-dieman" kesal Sasa.

"Makasih ya" ucap Garsa.

"Apa ... apa gue gak salah denger nih?" tanya Sasa dengan suara yang sengaja di kencangkan.

"Gue serius."

"Ya elah jangan serius-serius nanti lo jatuh cinta lagi sama gue hahaha" canda Sasa.

Garsa pun mengalihkan pandangannya kearah Sasa, saat ini Garsa dapat melihat siluet wajah Sasa dengan jelas.

"Gue emang kaku, tapi kali ini gue serius bilang terima kasih, terima kasih karena lo selalu ada di deket gue saat semua orang ngejauhin gue" ungkap Garsa yang kali ini dengan nada lembutnya berbeda dengan biasanya.

"Oke ... oke ucapan makasih lo gue terima, tapi gue juga mau minta maaf sama elo nih" ujar Sasa sembari menolehkan wajahnya kearah Garsa.

"Kenapa?"

"Kemarin gue udah salah dan gue emang keras kepala banget, tapi gue bahagia karena lo kasih gue boneka itu, gue janji bakal jaga boneka itu Gar karena itu hadiah pertama yang lo kasih ke gue" ucap Sasa sembari tersenyum.

"Gue boleh minta satu hal Gar?"

"Apa?"

"Gue mau lihat lo senyum" ucapan itu membuat Garsa menolehkan kepalanya dan diam sejenak, dengan pergulatan batin akhirnya Garsa pun tersenyum kearah Sasa bahkan senyuman tulus yang sangat lebar.

"Makasih Gar karena lo udah mau senyum, oh iya gue boleh nanya satu hal juga?"

Garsa pun menganggukkan kepalanya.

My Sagitarius ✅ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang