🌈🦄Bagian 46🦄🌈

263 29 7
                                    

⭐Votementnya jangan kelupaan⭐

Keesokan harinya...

"Neng Sasa teh yakin mau ikut kemah perpisahan?" tanya Bi Pur.

"Iya Bi, Sasa pengen ikut kemah perpisahan ini, Sasa pengen punya kenangan."

"Tapi Bi Pur teh takut Eneng kenapa-napa disana" ucap Bi Pur khawatir.

"Bi Sasa bakal baik-baik aja disana, Bi Pur percaya sama Sasa, kan Sasa pemenang enam medali emas taekwondo hehehe."

"Neng Sasa teh kuat sekali, lagi sedih aja masih bisa ketawa."

"Nih ya Bi Sasa kasih tau yang namanya hidup itu cuman sekali jadi jangan terlarut dalam kesedihan Bi" ucap Sasa tersenyum.

"Iya deh iya calon motivator" ucap Bi Pur sembari mengelus puncak kepala Sasa.

"Sasa sayang Bi Pur, muach" peluk Sasa sembari mencium pipi Pi Pur.

Sehari sebelum kemah perpisahan...

Tok ... tok ... tok...

Suara pintu kamar Nai terdengar, dengan cepat Nai membuka pintu itu.

"Mau apa lo kesini?" ujar Nai dengan nada sinisnya.

"Nai kita saudara, kita gak bisa terus-terusan diem kayak gini" ucap Sasa, niat Sasa hanyalah ingin meminta maaf kembali pada Nai.

"Hah lo bilang kita saudara? Asal lo tau saudara mana ada yang nyelakain saudaranya sendiri, gue tau alasan lo nyelakain gue Sa, lo iri kan sama gue, lo iri kan karena gue bisa dapetin cintanya Garsa."

Deg...

"Lo iri kan karena gue hidup di lingkungan orang-orang yang sayang sama gue."

Deg...

"Lo irikan karena gue punya orang tua lengkap sedangkan lo? Lo itu cuman parasit di keluarga gue, hidup lo gak akan enak kalo lo gak numpang hidup sama keluarga gue!!!"

Tes...

"Nai, jadi apa yang lo mau?"

"Lo mau tau apa yang gue mau? Yang gue mau lo pergi dari rumah gue, lo balik ke kampung lo dan jangan pernah nampakkin diri di sini lagi!!!"

Deg...

"Iya Nai, secepatnya" lirih Sasa yang segera pergi dengan air matanya yang terus saja jatuh.

¤¤¤

Hari dimana kemah perpisahan di laksanakan...

Setelah menempuh perjalanan selama 2 jam akhirnya 8 bus yang berisikan kelas X, XI, XII tiba di tempat kemah perpisahan.

Pemandangan pohon yang sejuk memanjakkan mata seluruh murid.

Lapangan luas yang di keliling hutan ini sudah ramai oleh para murid SMA Garuda Bangsa.

Benner kelulusan kelas XII sudah terpasang jelas di tiang bambu.

Di tengah juga sudah ada beberapa tumpukkan kayu untuk api unggun nanti malam.

"Baik anak-anak saya Pak Bernard selaku Guru BK ingin mengucapkan selamat datang pada kalian semua, Bapak sudah membagikan kelompok untuk membangun tenda, jadi tidak akan ada kecurangan disini" jelas Pak Bernard.

Seluruh murid nampak menghela nafas, banyak yang tidak setuju akan kelompok yang di berikan Pak Bernard.

"Heh Sasa jangan harap kita mau ya setenda sama lo!!!" ucap kelompok Sasa dengan sinis.

My Sagitarius ✅ [Completed]Where stories live. Discover now