🌈🎠Bagian 41🎠🌈

232 21 0
                                    

⭐Votementnya jangan kelupaan⭐

Di lain tempat...

"Gue perlu bicara sama lo."

"Tentang?"

"Perasaan gue Garsa."

"Langsung intinya."

"Gue mau jujur sama lo kalo gue ini masih sayang sama lo Gar dan kenapa lo gak pernah sadar Garsa lo fikir gue kuat nahan semua ini, gue tau gue jahat, gue tau gue egois, gue tau gue udah nikung sepupu gue sendiri, tapi di saat gue mau hilangin rasa ini entah kenapa rasa ini muncul lagi Gar dan lo penyebab rasa ini muncul lagi."

Garsa mematung di tempat mendengar penuturan dari gadis di hadapannya ini, bagaimana pun juga Garsa tidak dapat membohongi perasaannya bahwa Garsa masih memiliki sedikit rasa sayang pada gadis ini, bagaimana pun mereka sudah berpacaran selama 3 tahun dan tidak mungkin dapat move on dengan begitu cepat, namun kembali lagi pada kenyataan Garsa segera mempertimbangkan fikirannya, saat ini Garsa sudah memiliki perempuan yang selalu ada di sampingnya dan Garsa bingung dengan perasaannya ini, apakah dia mencintai kedua wanita itu secara bersamaan?.

"GARSA JAWAB GUE!!!"

"KALO LO MASIH SAYANG SAMA GUE KENAPA LO PUTUSIN GUE DI SAAT GUE BUTUH LO NAI" teriak Garsa sembari mengepalkan tangannya.

"Lo gak tau sama apa yang terjadi di hidup gue Garsa dan lo harus tau alasan gue putusin lo Garsa, lo gak pernah bentak gue Garsa kenapa sekarang lo berubah" suara isak tangisan terdengar dan Garsa tidak dapat menahan hal itu Garsa tidak bisa melihat gadis di hadapannya ini menangis.

Garsa memeluk erat gadis dihadapannya ini sembari mengusap kepala gadis yang sedang menangis tersedu-sedu di pelukannya.

"Gue gak tahan denger lo nangis Nai cukup" bisik Garsa.

"Garsa kalo aja lo tau alasan gue mutusin lo, lo pasti bakal nyesel nolak gue saat ini Gar" isak Nai.

"Gue gak bisa" ucap Garsa.

"Kenapa Gar kenapa!!!."

"Sasa bukan orang yang harus kita sakitin Nai" jawab Garsa.

Langkah kaki Sasa berhenti di depan pintu rooftop yang sedang terbuka ini dan Sasa memberhentikan langkahnya kala melihat dua orang yang sedang berpelukan, Sasa juga dapat mendengar ucapan mereka.

"Apa lo gak tau Gar apa yang gue rasain? GUE JUGA SAKIT GAR, HATI GUE SAKIT LIHAT KALIAN BERDUA, APA LO TAU LO YANG BIKIN RASA INI GAK HILANG, LO SELALU AJA DEKETIN GUE DI SAAT GUE MAU LUPAIN LO BUAT SASA, DAN SEKARANG HATI GUE UDAH GAK KUAT GAR, GUE GAK BISA LIHAT LO SAMA PEREMPUAN LAIN, DAN GUE MAU KITA KAYAK DULU KALAU PUN LO MAU KITA BISA BACKSTREET KAYAK DULU GAR, GUE MASIH SAYANG SAMA LO DAN LO BISA PUTUSIN SASA, KITA BISA BILANG BAIK-BAIK SAMA DIA GAR, KARENA GUE TAU LO MASIH CINTA SAM-"

Prang ... bunyi botol soda yang jatuh terdengar dengan kencang, bersamaan pula dengan pemandangan seorang gadis yang sedang tersenyum miris melihat adegan di depannya ini.

Garsa dan Nai melepaskan pelukannya dan terkejut melihat kedatangan Sasa.

Sasa dapat merasakan air mata turun di pipinya, walaupun Sasa sudah sebisa mungkin untuk tidak menampilkan kelemahannya ini, namun apalah daya air mata ini terjun dengan bebas diiringi dengan senyuman miris yang terlihat di bibir gadis malang ini.

My Sagitarius ✅ [Completed]Where stories live. Discover now