🌈🦄Bagian 50🦄🌈

329 26 7
                                    

⭐Votementnya jangan kelupaan⭐

"BAN*SAT SEKARANG APA LAGI YANG LO MAU? GUE BAKAL LAKUIN APAPUN ASAL SASA GAK TAU TENTANG TARUHAN KITA."

"Tapi sayang gue udah tau."

Deg...

Garsa serta Sarka melihat kearah orang yang sudah berdiri dengan tatapan yang tidak dapat di jelaskan.

"Sasa."

Sasa tersenyum miris hingga air matanya jatuh dengan deras, sia-sia selama ini perjuangannya untuk seorang Garsa, Sasa bodoh untuk apa Sasa menyukai laki-laki yang sudah menjadikannya barang taruhan.

Sasa mendekat kearah Garsa dan Sarka yang tengah menatapnya juga.

Sasa menggelengkan kepalanya dan tersenyum.

"Gue kira udah cukup lo sakitin gue Gar, tapi kenyataan ini lebih bikin gue sakit hati dari pada kemarin" lirih Sasa.

Garsa mendekat kearah Sasa namun Sasa mundur.

"Sa lo salah paha-"

"APANYA YANG SALAH PAHAM, GUE UDAH DENGER SEMUANYA DARI AWAL, APA LO SADAR BETAPA KERASNYA GUE BERJUANG BIAR LO SUKA SAMA GUE" Sasa menjeda ucapannya dan Garsa sangat ingin memeluk gadis di hadapannya ini.

"LO JADIIN GUE BAHAN TARUHAN BIAR LO DAPET UANG DAN BIAR BOKAP LO DI KELUARIN DARI PENJARA, GUE TAU GUE CUMAN PEREMPUAN BIASA YANG BUKAN TIPE LO, GUA JUGA TAU LO LEBIH CINTA NAI DARI PADA GUE, TAPI GUE JUGA PUNYA PERASAAN GAR CUKUP LO BUAT GUE SAKIT HATI, CUKUP!!!"

"Sa lo harus dengerin penjelasan Garsa" ujar Atlan memohon pada Sasa.

"APA KAK? Apa gue harus bertahan sama orang yang gak tulus sama gue?"

"Sa tapi gue tulus sama lo" ucap Garsa sembari mengambil tangan Sasa namun Sasa menepisnya dengan kencang.

"Hahaha emang gue aja yang bego udah mau pertahanin lo Gar, dan gue gak nyangka Kak Sarka lo orang yang gue anggap sebagai pelindung gue tapi? Hahaha lo jadiin gue barang taruhan lo buat rasa balas dendam lo ke Garsa" isak Sasa sembari tersenyum miris.

"Sa tapi gue suka sama lo" ujar Sarka dengan mata sendunya.

"SUKA? LO BERDUA EMANG SUKA NYAKITIN GUE, BAHKAN KAK ATLAN GUE GAK NYANGKA LO UDAH TAU TARUHAN INI JUGA!!! DAN SEKARANG APA LAGI YANG KALIAN SEMBUNYIIN DARI GUE?" teriak Sasa dengan air matanya yang terus saja mengalir.

Ketiga orang itu diam dan Sasa hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Sekarang kita bertiga udah gak ada urusan lagi, dan ki-kita putus Gar" lirih Sasa sembari berlari.

"Sasa" teriak Garsa sembari berlari mengejar Sasa, namun Sasa sudah menaiki taksi terlebih dahulu.

"Arghhh ...."

Di dalam taksi...

"Pak turun di halte depan."

"Loh jangan Neng, saya lihat Neng lagi sedih nanti Eneng kenapa-napa" ujar Pak Supir sembari melihat ke arah kaca karena Sasa yang masih menangis.

"Pak ikutin aja kata saya" jelas Sasa dan Sasa pun segera turun dari taksi itu.

Sasa turun dan berjalan menyusuri trotoar di malam hari yang sunyi ini.

"Kenapa gue bodoh banget sampe di jadii barang taruhan mereka."

"Kenapa di saat gue tulus cinta sama seseorang tapi gue malah di sakitin berkali-kali sama dia."

"Cukup lo sakitin hati lo sendiri Sa demi cowok brengsek kayak dia, cukup!!!" teriak Sasa yang tanpa sadar sudah berada di tengah jalan raya yang sepi ini.

My Sagitarius ✅ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang