🌈🎠Bagian 51🎠🌈

393 33 17
                                    

⭐Votementnya jangan kelupaan⭐

"Selamat sore pendengar J RADIO 99,5 Fm, kembali lagi bersama gue SAGITARIUS, yeay gue yakin pasti kalian kangen kan sama gue? Hehe bercanda guys, oh iya hari ini akhirnya gue bisa siaran kembali dan disini gue lagi gak mau curhat tapi gue akan bawain satu lagu dan semoga kalian suka, selamat mendengar ...."

"Aku t'lah tahu kita memang tak mungkin
Tapi mengapa kita selalu bertemu?
Aku t'lah tahu hati ini harus menghindar
Namun kenyataan ku tak bisa
Maafkan aku terlanjur mencinta
Ooh

Senyuman itu
Hanyalah menunda luka
Yang tak pernah kuduga
Dan bila akhirnya
Kau harus dengannya
Mengapa kau dekati aku?

Kau membuat semuanya indah
Seolah takkan terpisah

Aku t'lah tahu kita memang tak mungkin
Tapi mengapa kita selalu bertemu?
Aku t'lah tahu hati ini harus menghindar
Namun kenyataan ku tak bisa
Maafkan aku terlanjur mencinta

Bila memang hatimu untuk aku (Bila memang hati untuk aku)
Salahkah ku berharap (Aku berharap)
Berharap kau memilih diriku
Cinta

Tapi mengapa kita selalu bertemu? (Aku t'lah tahu)
Aku t'lah tahu hati ini harus menghindar (Tapi mengapa)
Namun kenyataan ku tak bisa
Maafkan aku terlanjur mencinta (Aku t'lah tahu kita memang tak mungkin)

Selalu bertemu?
Aku t'lah tahu hati ini harus menghindar (Harus menghindar)
Namun kenyataan ku tak bisa
Maafkan aku terlanjur mencinta
Ternyata hati tak sanggup melupa"

"Sasa Abang sangat sedih mendengar keputusan kau yang ingin meninggalkan Jakarta ini, Abang akan kehilangan satu penyiar yang berbakat seperti kau, jangan lupakan Abang ya Sa" ujar Bang Berto, Sasa yeng mendengar itu terharu dan memeluk Bang Berto sebentar.

"Bang Berto tu udah Sasa anggep kayak Ayah Sasa sendiri, Bang Berto juga udah ngajarin Sasa jadi orang yang mandiri sampai Sasa bisa jadi penyiar radio, Sasa juga akan kangen sama Abang, tapi ini udah keputusan Sasa Bang, dan Abang doain Sasa ya, biar Sasa sukses dan bisa kembali ke Jakarta lagi."

"Bagaimana bisa kau buat ait mataku menetes seperti ini, aku dan Butet sudah menganggap kau anak perempuan kami dan sekarang kau pergi begitu saja."

Sasa tersenyum sendu melihat Bang Berto yang menangis.

"Maaf Bang kalo Sasa ada salah sama Abang, dan sekarang Sasa harus pamit."

Setelah berpamitan pada Bang Berto, Sasa segera pergi dari tempat siaran dan segera menuju rumah sakit untuk melihat keadaan Nai.

Sasa mendekatkan dirinya kearah jendela yang memperlihatkan seorang gadis perempuan dengan selang oksigen yang membantu pernafasannya.

"Nai, kenapa lo ngorbanin diri lo buat gue, gue emang pembawa sial Nai dan seperti yang lo bilang gue bakal pergi dan gak akan menjadi parasit lagi di kehidupan keluarga lo, selamat tinggal Nai."

Sasa melangkahkan kakinya menjauh dari ruangan itu namun Sasa mengumpat di balik tembok rumah sakit karena ia melihaat Garsa yang datang dengan membawa bunga besar di tangannya.

My Sagitarius ✅ [Completed]Where stories live. Discover now