Chapter 5

67.8K 2.2K 27
                                    

"Raka?" tanya Kenzie.

Tamat sudah riwayat Celline.

"Raka... Rakanila, maksud gue. Iya, itu." Tania berusaha menutupi kegugupannya. Salahnya sendiri karena keceplosan.

"Iya, itu nama clientnya Tania." Celline meyakinkan Kenzie.

"Namanya aneh. Cewek atau cowok?"

"Cewek." Kenzie mengangguk mendengar jawaban Celline.

"Temenin gue ya, Cel." pinta Tania sekali lagi.

"Iya, deh."

----------

Keesokan harinya sekitar pukul 2 siang, Celline menemani Tania untuk menemui Raka di perumahan elit Margatama Paradiso.

Tania menunjukkan tanah yang kira-kira akan di bangun untuk rumah Raka nantinya.

"Cukup menarik." respons Raka.

"Iya, kala-" Tania berhenti, ponselnya bergetar. "Sorry, gue angkat telepon bentar."

"Oke." Tania sedikit menjauh.

Tanpa menyia-nyiakan kesempatan yang ada, Raka mendeati Celline. "Lo sepertinya nggak nyaman."

"Biasa aja." jawab Celline yang sedikit berbohong.

"Keganggu ya sama gue?"

"Eh, nggak gitu." Celline merasa tidak enak juga sebenarnya. "Gue cuma ngerasa bosan aja."

"Lo disini cuma nemenin Tania?"

"Iya."

"Lo sendiri nggak kerja?"

"Kerja, tapi bukan seperti Tania."

"Sebagai apa kalau boleh tau?"

"Sekretaris."

Raka tersenyum, "Pasti jadi incaran bos, ya?"

Celline tidak tau itu sebuah pujian atau Raka sedang merendahkan, tapi yang pasti Celline cukup terkejut. "Nggak kok."

"Pasti. Gue yakin."

"Kenapa yakin?"

"Lo cantik."

Tanpa sadar bibir Celline mengulas sebuah senyum manis.

"Apalagi kalau senyum."

Celline tertawa ringan, "Bisa aja."

"Asik banget kayaknya, lagi ngobrolin apaan?" tanya Tania yang baru kembali menghampiri keduanya.

"Ngobrol ringan aja." enteng Raka.

"Oh, gitu. Yaudah, lanjut gue jelasin tentang tan-"

"Nggak usah. Gue udah suka kok sama tanahnya, gue jadi beli."

Tania tersenyum senang, "Untuk lebih detail silahkan datang ke kantor."

"Besok jam sepuluh pagi gue ke kantor. Sekarang gue cabut duluan."

"Iya. Terimakasih." ucap Tania.

"Sama-sama." Raka terfokus pada Celline sejenak, "Gue duluan, Cel."

"Take care."

Setelah berpamitan Raka pun pergi menggunakan mobil sport berwarna merah miliknya. Kini Tania sangat bahagia. Pemasaran yang dilakukan berhasil. Terlebih presentasinya untuk Raka diterima dengan baik.

"Dia setuju, Cel." Tania memeluk Celline.

"Congratulation, Tan."

"Thank you."

LIMERENCEWhere stories live. Discover now