Chapter 22

34.5K 1.2K 35
                                    

Celline menepuk lengan Kenzie berulang kali, lalu ketika Kenzie menoleh ke arahnya, Celline langsung menunjuk mulutnya. Paham akan situasi yang ada, Kenzie menepikan mobilnya. Celline langsung keluar dengan cepat, kemudian memuntahkan isi perutnya ke selokan yang ada di pinggir jalan. Untungnya jalanan di sekitar situ sepi, jadi Celline tidak malu dengan orang-orang.

"Huekkk... Huekkk..."

Kenzie berdiri dibelakang Celline sambil memijat pelan tengkuk wanita itu.

"Huekkk... Huekkk..."

"Cel, kita nggak usah ke kantor, ya. Kamu butuh istirahat."

Celline mengusap matanya yang ikut berair. Ia menatap Kenzie dan menggeleng. "Aku masih kuat kok."

"Udah dua kali, Cel. Nanti kalau tambah parah gimana? Atau kita ke dokter dulu?"

Cepat-cepat Celline menggeleng. "Aku baik-baik aja."

"Baik apanya coba?!" kesal Kenzie. Wanita itu terlalu menyepelekan kesehatannya, padahal Kenzie takut terjadi sesuatu pada Celline.

Kenzie kembali masuk ke dalam mobilnya. Sementara Celline masih merasakan gelombang aneh diperutnya. Namun setelah dua menit merasa baik-baik saja, Celline ikut masuk ke dalam mobil.

"Kamu jangan marah-marah gitu, dong." rayu Celline sambil mengusap lengan Kenzie.

"Makanya kita ke dokter." balas Kenzie sambil menepis tangan Celline.

"Kenzie, aku lagi sakit, loh. Masa' kamu tega jutekin aku gini?" Celline memamerkan puppy eyesnya.

"Kenapa enggak?! Aku peduli sama kesehatanmu, tapi kamu nggak menghargai itu sama sekali. Udah jelas lagi sakit, masih aja bilang baik."

Celline memakai seat belt, setelahnya menyandarkan tubuhnya ke kursi. Berdebat dengan pria itu tidak akan ada habisnya. Yang ada, kepala Celline jadi merasa pusing.

"Kenapa diem?!" tanya Kenzie memastikan. Nadanya memang dingin, tapi sarat akan kepedulian.

Celline menggeleng sambil menatap kosong ke depan.

"Nih," Kenzie menyodorkan sebotol air mineral yang baru diambilnya dari jok belakang.

Celline tidak merespons karena kepalanya semakin pening.

"Minum dulu, Cel." perintah Kenzie.

Celline mengambil botol itu dan meneguknya seperempat.

"How do you feel?" Kenzie meredam egonya dalam-dalam karena sepertinya wanita pujaannya sedang butuh perhatian.

"Not bad." singkat Celline.

"Aku serius. Apa yang kamu rasain sekarang?"

"Udah lebih baik daripada tadi."

"Kita ke dokter, ya?"

"Nggak usah."

"Supaya tau apa penyakitnya."

Celline memeluk botol yang sejak tadi dia pegang. "I'm fine."

"Yaudah kalau emang nggak mau. Kita ke kantor sekarang."

Celline mengangguk.

----------

Di kantor pun Celline beberapa kali kembali memuntahkan isi perutnya yang hanya ada air. Hal itu membuatnya tidak fokus. Bahkan yang paling fatal adalah Celline salah memberi file pada Kenzie. Pria itu sudah berbaik hati membebaskan Celline tidak ikut meeting tapi justru Celline mempermalukan Kenzie secara tidak sengaja.

LIMERENCEWhere stories live. Discover now