Chapter 24

32.8K 1.3K 28
                                    

Pagi-pagi suasana hati Celline sudah dibuat berantakan oleh Kenzie. Pasalnya pria itu mendadak meminta Celline mengganti high heels-yang biasa dia gunakan untuk kerja-dengan flat shoes yang Kenzie bawakan.

"Kamu lagi kenapa, sih, pagi ini?!" kesal Celline.

"Udah, sih, pake aja." paksa Kenzie.

"Peraturan kantor harus pakai heels. Apalagi aku sekretaris kamu."

"Aku bosnya, nggak akan ada yang marah."

Celline kembali duduk di sofanya. "Aku nggak mau ke kantor kalau kamu tetap maksa."

"Yaudah." cuek Kenzie. Kemudian pria itu melangkah menuju pintu yang sudah terbuka lebar.

Celline berdecak sebal. "Iya, iya, pakai flat shoes."

Kenzie menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah Celline. Sesudah perempuan itu siap, mereka pun segera menuju lift. Celline yang masih kesal dengan permintaan konyol Kenzie, memilih berjalan sedikit lebih cepat di depan Kenzie sambil menghentak-hentakkan kakinya di lantai. Kenzie menahan nyeri di jantungnya melihat hal itu. Kasihan calon anaknya di dalam sana.

"Jalannya biasa aja, Cel."

----------

Mobil terparkir di parkiran khusus bos. Celline langsung turun tanpa mengucap sepatah kata pun pada Kenzie. Membuat laki-laki itu menghela napas.

"Sabar, Ken. Sabar. Celline lagi hamil. Lo sendiri yang hamilin, jadi lo harus tanggung jawab." ujar Kenzie menanamkan kesabaran pada dirinya.

Sementara Celline tambah kesal setengah mati saat dirinya menjadi pusat perhatian dan mungkin juga akan menjadi bahan gosip. Tapi Celline mengenyahkan seluruh pikiran negatifnya. Dia datang kesini untuk kerja, jadi jangan terlalu memikirkan omongan orang. Jika ada yang mengatakan Celline tidak mematuhi aturan yang ada, maka salilahkan salahkan Kenzie.

Tanpa sengaja Celline berpapasan dengan Tania dan Lily.

"Hai, Cel." sapa Lily.

"Hai." balas Celline.

"Kita mau ke kantin, nih. Lo mau ikut?"

Celline menggeleng. Sebenarnya hubungan Celline dan Tania merenggang semenjak kejadian Kenzie mendatangi kost Tania dengan marah-marah. Mungkin lebih tepatnya Tania yang menjaga jarak. Karena Celline mengetahui semuanya dari cerita Lily, maka Celline pun menghargai keinginan Tania. Seperti saat ini, tidak ada perbincangan antara Celline dan Tania.

Celline menatap punggung kedua orang yang semakin menjauhinya. Kalau boleh jujur, Celline sedih harus berada dalam situasi ini. Dan wanita itu lagi-lagi harus menyalahkan Kenzie. Celline menghela napas.

Mungkin gue akan kehilangan semuanya kalau menikah sama Kenzie, batin Celline sambil meneruskan langkahnya menuju lift.

----------

Raka
Apa kabar cel?

Celline bimbang antara membalas atau tidak. Tapi Celline yakin, laki-laki itu pasti menagih janjinya. Akhirnya Celline pun memutuskan untuk membalas.

LIMERENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang