Chapter 8

51K 1.8K 16
                                    

Celline melangkah dengan gontai menuju ruangan Kenzie. Membuka pintu perlahan dan menutup kembali. Kenzie sedang menenggelamkan wajahnya ditumpuan tangan yang ia letakkan di atas meja.

"Ken," Celline berdiri di depan meja Kenzie. "Kenzie."

Hening.

Kenzie tak merespons. Celline beralih menjadi duduk di kursi depan meja. Perlahan Celline menyentuh kepala Kenzie.

"Maaf," lirih Celline. Kenzie mendongak, dengan refleks Celline pun menarik kembali tangannya.

"Kamu ngapain kesini?!" ketus Kenzie. "Pergi aja sama laki-laki tadi!"

Celline menggeleng, "Aku mau disini. Sama pacar aku, kekasih aku, calon masa depan aku dan calon ayah dari anak-anakku nanti."

"Nggak usah ngomongin masa depan, kalau kamu aja masih belum bisa setia."

"Aku nggak ada apa-apa sama laki-laki itu, terserah kamu mau percaya atau nggak. Aku akan tetap disini, sama kamu."

"Pergi, Cel!" tegas Kenzie dengan suara yang sangat dalam.

"Kalau kamu nyuruh aku pergi, maka aku nggak akan kembali. Jadi, tolong biarkan aku tetap disini."

Kenzie bangkit dari duduknya kemudian berjalan mendekati Celline dan menarik Celline ke dalam pelukannya. Celline membalas pelukan itu dengan sangat erat. Setelah pertengkaran tadi, mereka memperdalam perasaan melalui pelukan ini. Keduanya sama-sama tidak ingin kehilangan satu sama lain.

"Jangan kemana-mana. Aku sayang kamu." bisik Kenzie.

----------

Raka menunggu kedatangan Celline malam ini. Hati Raka begitu berbunga-bunga.

Setengah jam,

Celline belum datang. Mungkin terjebak macet.

Satu jam,

Celline masih belum datang. Perempuan kalau berdandan lama, mungkin Celline membutuhkan waktu sedikit lebih lama.

Dua jam,

Tiga jam,

Empat jam,

Restoran tutup.

Celline tak juga datang. Raka kesal dan kecewa.

"Lo kenapa nggak datang, Cel?!" Raka menggebrak meja lalu pergi dari restoran tersebut.

----------

Pagi-pagi buta Celline sudah berkutat di dapur. Ia memasak nasi goreng dan telur. Sejujurnya dia memang tidak bisa masak, tapi Celline berusaha mengikuti tutorial di youtube dengan sama persis. Semoga rasanya enak.

Setelah masakannya jadi, perempuan itu mengemasnya ke dalam sebuah kotak makan berwarna pink pastel. Celline juga sudah membuat jus alpukat yang di masukkan dalam wadah tumbler.

Setelah itu Celline pergi mandi sebentar, lalu membawa tas berisi makanan dan jus tersebut menuju apartment Kenzie. Hari ini kantor libur, maka dari itu ia main ke tempat Kenzie.

----------

Celline menekan tombol beberapa kali tapi Kenzie tak membukakan pintu. Celline pun menelponnya.

"Halo, sayang." sapa Kenzie dengan suara serak khas bangun tidur.

"Kamu nggak mau bukain pintu buat aku, ya?"

"Kamu di depan?"

"Iya, udah sejak lima menit lalu."

"Bentar, aku otw."

LIMERENCEWhere stories live. Discover now