Bag 7

5.7K 429 1
                                    

Min ahjumma membawaku menuju rumahnya.

"Duduklah dulu aku akan ke kamar sebentar" ucapnya kemudian berlalu meninggalkanku diruang tamu.

Aku memperhatikan sekitar,rumah ini benar benar mewah bak istana. Mata ku tertuju pada sebuah foto anak kecil yang sedang tertawa bahagia. Aku berjalan mendekati foto itu.

'Apakah ini yoongi kecil?' batinku.

Disamping foto anak kecil yang sedang tertawa menggemaskan itu ada foto keluarga kecil yang terlihat bahagia. Aku melihat yoongi kecil sedang tertawa dan dipeluk oleh seorang perempuan yang sangat cantik aku yakin itu min ahjumma karena wajahnya tidak berubah hanya saja sekarang ada keriput yang menghiasi pinggiran matanya ketika tersenyum. Dan aku melihat seorang laki laki sedang memeluk yoongi juga aku yakin itu ayah yoongi.

'Tampan seperti yoongi' batinku lagi.

"Apakah yoongi kecil sangat menggemaskan? " ucap min ahjumma yang datang tiba tiba. Aku cukup terkejut. Untung saja mulutku tidak mengumpat.

"Ahh nee ahjumma" ucapku tersenyum kikuk.

Min ahjumma tersenyum.

"Kau tahu jihyun-ah dulu yoongi benar benar sangat menggemaskan selalu merengek jika keinginannya tidak terkabul dan selalu ingin bermanja manja denganku" ucapnya. Matanya mulai berkaca kaca.

"Dia akan marah jika aku tidak memperhatikannya menggambar dan dia akan marah jika aku mematikan lagu kesukaannya" ucapnya terkekeh tapi satu bulir air mata turun membasahi pipinya.

"Ayo ikut aku" ucapnya sembari menarikku menuju ketaman belakang.

"Disini aku dan yoongi kecil dulu menghabiskan waktu bersama,dia akan berlarian kesana kemari hingga aku lelah mengejarnya" ucapnya lagi. Aku hanya bisa mendengarkan tanpa berani berbicara.

"Namun semua itu berubah sejak kecelakaan 16 tahun yang lalu yang membuat yoongi kehilangan appanya" air mata min ahjumma menetes perlahan.

"Sejak saat itu aku bekerja lebih giat untuk membangkitkan perusahaan appa yoongi yang hampir bangkrut. Aku jarang ada dirumah aku lebih banyak menghabiskan waktu di kantor dan aku lebih banyak keluar negeri karena pekerjaanku hingga yoongi kurang mendapatkan kasih sayang orang tua selayaknya anak kecil lain" air mata min ahjumma semakin deras ada sebuah penyesalan yang terlihat dimatanya.

"Yoongi hanya ditemani dengan asisten rumah tangga dirumah ini, sampai aku tidak tahu perkembangan yoongi bagaimana ia disekolah bagaimana nilainya dan bagimana teman temannya. Aku melewatkan perkembangan yoongi hingga ia dewasa" ucapnya sembari mengusap air matanya yang kian menderas.

"Dan hal itu membuat dia membenciku. Dia tidak pernah mau menuruti perintahku sampai 5 tahun lalu dia memutuskan untuk tinggal di apartemen pribadinya. Apartemen itu milik keluarga ini. Dan semenjak itu,aku sangat jarang bertemu yoongi"  ucapnya terisak. Aku memeluk min ahjumma dan menepuk punggungnya sekedar menenangkan.

"Aku ingin yoongi bahagia dan aku ingin yoongiku selalu baik baik saja" ucapnya kemudian melepaskan pelukan dan menatapku dalam.

"Aku ingin kau mendampingi yoongiku jihyun-ah,memastikan apakah dia makan dengan layak, apakah istirahatnya cukup,dan memastikan agar ia selalu bahagia. Aku mempercayaimu jihyun-ah. Apakah kau ingin berjanji untuk selalu bersama yoongi dalam suka maupun duka" ucapnya.

Aku tidak bisa berkata kata,semua rencanaku yang ingin meminta membatalkan perjodohan ini hilang seketika. Dan aku hanya bisa menjawab

"N...ne ahjumma aku berjanji" ucapku dengan senyum yang dipaksakan.


Jangan lupa komen dan vote ya readers ku tercinta
Makasih❤

Wedding Contract[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang