Story about kim seokjin

5.6K 342 0
                                    

Aku adalah kim seokjin siswa kelas 3 sekolah menengah pertama. Aku dikenal banyak orang di sekolah ini terutama para gadis. Bahkan banyak sekali yang berusaha untuk mendekati ku. Namun diantara gadis gadis cantik yang ada disekolah ini,aku hanya terpikat pada satu gadis. Dia bernama Kim minji. Dia adalah gadis yang pintar dan tentu saja cantik. Namun dia adalah gadis paling cuek yang pernah ku kenal. Dia juga banyak disukai oleh lelaki di sekolah ini. Banyak sekali yang mendekatinya, tapi tak pernah ada satupun dari mereka yang diterima. Aku adalah salah satu lelaki yang berusaha mendekatinya. Namun minji tak pernah menggubris ku. Tapi semua itu berubah sejak lee ssaem menyuruhnya untuk mengajariku. Aku memang bukan siswa yang pintar lebih tepatnya aku sering membolos,jadi nilai ku buruk. Bahkan lee ssaem pernah berusaha menemui orang tuaku untuk membicarakan hal ini. Tapi tentu saja orang tuaku tak punya waktu untuk itu. Akhirnya lee ssaem meminta minji untuk mengajariku kebetulan aku dengannya satu kelas. Sejak hari dimana minji mulai mengajariku,aku jadi sangat sering bertemu dengannya. Kami bahkan bertemu diluar sekolah untuk belajar bersama.  Bahkan dia pernah ke rumahku.

Sejak saat itu aku tau minji bukan orang yang cuek sebenarnya dia bahkan sangat baik dan sering tersenyum saat bersamaku. Aku rasa perasaan sukaku padanya kini berubah jadi cinta. Hari ini aku bertekad untuk menyatakan cintaku padanya. Kebetulan kami sekarang sedang berada di perpustakaan sekolah untuk belajar bersama.

"Minji-ah" ucap ku pelan sambil menatap wajahnya.

"waee" ucapnya sambil menulis beberapa materi pelajaran yang baru saja kami pelajari bersama.

"Bisakah kau berhenti menulis dan dengarkan aku,ada yang ingin ku bicarakan" ucapku.

Dia menghentikan aktivitas menulis nya dan menatap wajahku.

"Bicaralah" ucapnya kali ini dengan menatap wajahku.

"a..aku" ucap ku gugup.

"Yak kim seokjin kau baru belajar bicara? " ucap nya. Aku menarik nafas panjang sebelum mengatakan..

"a..aku suka padamu maukah kau jadi pacarku? " ucapku dengan degup jantung yang berdetak dengan sangat cepat. Dia nampak berpikir dan akhirnya melanjutkan menulis.

"Yak!  Aku menyatakan cinta padamu" ucapku lagi.

Kemudian dia merobek secarik kertas yang baru saja dia tulis.

"Jadi orang harus sabar" ucapnya meninggalkan secarik kertas itu dan melangkah pergi meninggalkanku. Aku mengambil kertas itu dan membaca tulisannya.

'Ya aku mau' tiga kata didalam tulisan itu membuat aku tersenyum lebar. Aku akhirnya berlari menyusulnya dan menggenggam tangannya.

"Chagiyaaa" ucap ku berteriak.

"Yak! Jangan berteriak" ucapnya yang membuatku tersenyum dan semakin menggenggam erat tangannya.

Sejak hari itu, hari hariku menjadi sangat baik dan tentu saja ada nya minji membuat nilaiku naik. Bahkan saat ujian akhir aku mendapatkan nilai yang cukup baik.

Hubungan kami berjalan bahkan ketika kami melanjutkan sekolah di sekolah menengah atas. Aku dan minji juga kembali satu sekolah. Keenam sahabatku pun tahu jika aku dan minji telah berpacaran sejak kelas tiga sekolah menengah pertama.  Aku belum bercerita tentang keenam sahabatku kan. Aku akan menceritakan nya sedikit pada kalian. Pada awalnya, aku hanya berteman dengan yoongi di sekolah menengah pertama. Dia satu tahun lebih muda dariku namun dia lebih dulu sekolah jadi dia bisa satu angkatan denganku. Kemudian ketika aku kelas 2 sekolah menengah pertama, yoongi mengenalkanku pada hoseok dan namjoon. Mereka adalah sahabat masa kecil yoongi,mereka satu tahun lebih muda dari yoongi. Kemudian saat aku kelas 3 sekolah menengah pertama,namjoon mengenalkan kami pada jimin dan taehyung mereka adalah teman namjoon juga. Mereka lebih muda satu tahun dari namjoon. Kemudian ketika aku kelas 1 sekolah menengah atas, Taehyung kembali mengenalkan kami pada jungkook. Dia adalah adik kelas taehyung yang berteman baik dengan taehyung. Dia adalah maknae kami. Nasib kami hampir sama, orang tua ku adalah orang yang sangat sibuk dengan pekerjaannya hidup mereka hanya memikirkan uang. Begitu juga dengan orang tua keenam sahabatku. Orang tua mereka juga orang orang yang selalu memikirkan pekerjaan dan selalu sibuk bahkan tak pernah punya waktu untuk sekedar menyapa anaknya. Baiklah kembali pada minji.

Wedding Contract[COMPLETE]Where stories live. Discover now