Bag 15

5.6K 416 3
                                    

Jung Jihyun POV~

Aku memutuskan memasak sarapan untuk yoongi. Sekesal apapun aku dengan yoongi tapi aku masih punya hati. Aku menyajikan nya dengan baik di meja makan.

Aku berjalan ke kamar untuk memberitahu yoongi.

"Yoongi-ssi aku memasak sarapan untukmu" ucapku sembari mengetuk pintu kamar.

Tiba tiba pintu kamar terbuka dan menampakkan wajah yoongi. Bahkan dengan tatapan dingin itu dia tetap tampan.

"Apakah kau memasukkan racun didalamnya?" ucapnya sembari duduk dimeja makan.

"Aku tidak sejahat kau" ucapku singkat dan mengambil tempat duduk didepannya.

"Baiklah karena aku lapar jadi aku terpaksa memakannya" ucapnya dan mulai memasukkan masakan yang ku buat ke dalam mulutnya.

'Terpakasa katanya?heolll beruntung aku diciptakan dengan hati yang sabar' batinku.

"Lumayan enak" ucapnya dan kembali memasukkan makanan ke mulutnya.
Setelahnya, kami makan dalam diam. Hanya bunyi sendok yang bersentuhan dengan piring lah yang mengisi keheningan ini.

"Aku akan pergi" ucapnya singkat lalu beranjak dari meja makan.

'Dasar tidak tahu terima kasih' batinku.

~~

Sebulan telah berlalu,hubungan ku dengan yoongi tidak mengalami kemajuan sedikitpun.Hanya keheningan yang ada dalam kehidupan kami. Tidak ada sapaan, tidak ada ucapan sayang apalagi peluk dan cium. Setiap hari aku harus menerima tatapan dinginnya dan juga menerima ucapan nya yang menyakiti hati. Tak jarang kami juga adu mulut.

Hari ini seperti biasa, aku sedang menyiapkan makan malam untukku sendiri. Yoongi akan pulang tengah malam nanti seperti biasanya,jadi aku selalu menyiapkan makan malam untukku sendiri. Namun disaat aku ingin memasukkan makanan kemulut ku, tiba tiba suara orang yang memencet password apartemen terdengar. Yoongi muncul dari balik pintu dengan wajah lelah.

"Tumben kau sudah pulang" ucapku singkat sambil mengunyah makananku.

Tapi dia hanya diam. Dan langsung berbaring di sofa.

"Hey kau kenapa" ucapku memperhatikannya yang memijat kepalanya sendiri.

"Jangan banyak tanya aku sedang pusing" ucapnya.

'Aku kan hanya bertanya' batinku.

Aku menghentikan aktivitas makan ku dan mendekatinya untuk duduk disampingnya.

"Naiklah dan berbaring disini" ucapku sambil menepuk pahaku.

Dia menghentikan pijatan kepalanya dan menatapku bingung.

"Aku akan memijat kepalamu. Naiklah" ucapku lagi.

Perlahan dia menaikkan kepalanya kepahaku. Aku langsung memijat kepalanya. Perlahan dia memejamkan matanya dan mulai tertidur.

Aku mengelus kepalanya perlahan.
Dan menatap wajah damainya. Dia bahkan berkali kali lipat lebih tampan saat tidur. Sebenarnya dia juga lumayan baik. Buktinya dia selalu memakan sarapan yang ku buat. Jantungku tiba tiba berdebar kencang.

'Tunggu kenapa jantungku bergetar secepat ini' batinku.

Aku segera mengalihkan pandangan ku dari wajah yoongi.

'Aku tidak boleh jatuh cinta padanya' batinku lagi.

Aku berusaha untuk beranjak tapi tidak bisa karena yoongi lebih berat dariku. Mataku mulai mengantuk dan akhirnya pandangan ku gelap.

Min Yoongi POV~

Aku mengerjapkan mataku saat mataku silau terkena cahaya matahari. Namun aku terdiam. Pandangan yang pertama ku lihat adalah wajah jihyun.

'Dia tidur sambil duduk?' batinku.

Aku memandangi wajahnya. Jujur dia lumayan cantik. Dia juga sebenarnya perempuan yang baik walau terkadang menyebalkan. Aku tersenyum sambil menatap wajahnya. Namun tiba tiba matanya terbuka dan tatapan kami saling bertemu. Aku tersadar dari lamunanku dan segara bangkit.

Aku berdehem.

"Aku akan mandi duluan" ucapku segera beranjak dan berjalan menuju kamar mandi. Setelah sampai kamar mandi aku meletakkan tangan ku di dada dan merasakan detak jantungku yang berpacu cepat.

'Tidak min yoongi kau tidak boleh menyukainya' aku berusaha meyakinkan hatiku.

Jung Jihyun POV~

Sejak kejadian tadi pagi,aku dan yoongi tak berbicara sepatah katapun. Dia langsung berangkat kekantor. Sebenarnya sudah seminggu ini yoongi selalu ke kantor milik keluarga min karena eomonim yang memaksanya tentu saja.

Aku kira hanya kemarin ia pulang cepat, ternyata hari ini juga. Dia datang dan langsung merebahkan dirinya disofa sembari memijat kepalanya sendiri.

'Apakah dia pusing lagi' batinku.

Aku mendekatinya lagi. Dia menatapku sekilas lalu kembali memijat kepalanya.

"Ingin ku pijat?" tanya ku perlahan.

Dia hanya diam.

"Yasudah kalo tidak mau" ucapku dan melangkah menuju meja makan lagi.
Namun langkah ku terhenti saat tangannya menahan tangan ku.

"A...aku mau" ucapnya.

Aku tersenyum sekilas dan duduk disampingnya.

'Dasar manusia penuh gengsi' batinku dan aku kembali tersenyum.

"Tak usah tersenyum, aku tau aku tampan" ucapnya yang membuat senyumanku hilang seketika.

Aku memijat kepalanya kasar.

'Rasakan kau min yoongi' batinku.

"Yak! Kau sengajaaa" ucapnya bangkit dari tidurnya.

Aku tersenyum penuh kemenangan.

"Baiklah baiklah" ucapku menariknya agar kembali tidur dipahaku. Aku memijatnya pelan kali ini. Dia kembali menutup kepalanya dan mulai tertidur. Aku kembali menatap wajahnya. Namun tiba tiba dia membuka matanya.

"Jihyun-ssi" ucapnya menatap wajahku. Aku rasa sekarang pipi ku semerah tomat.

"Wae" ucapku singkat tanpa berani menatap matanya.

"Terima kasih pijatannya aku akan traktir kau kapan kapan" ucapnya tersenyum. Tunggu,dia tersenyum kepadaku.

"Neeee" ucapku singkat. Aku sangat yakin sekarang pipiku semerah tomat.

"Kau istirahatlah dikamar,sekarang giliranmu tidur dikamar" ucapku lagi.

"Ahh ne" ucapnya segera bangkit dan menuju kamar. Setelah yoongi pergi,aku tersender dipinggiran sofa sambil memegangi dadaku.

'Ada apa dengan jantung bodoh inii' batinku.

Hai readders semoga kalian suka ya
Jangan lupa vote dan komen
Makasih❤

Wedding Contract[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang