Bag 18

5.5K 400 1
                                    

~nae pi ttam nunmul nae majimak chumeul da gajyeoga ga

"Ne yeobosseyo? " ucapku sembari mengecilkan volume tv.

"Ahh kau melupakan teman mu sekarang jihyun-ssi" ucap seseorang di ponselku.

"Hyera? " ucapku.

"Wah jinjja apa kau sudah melupakan ku " ucapnya mengejek.

"Aniyo aku tidak melupakanmu nomormu tidak aktif pabo" ucapku kesal.

"Ah mian mian aku mengganti ponselku dan mengubah nomorku" ucapnya dan aku yakin dia pasti sedang tersenyum bodoh sekarang.

"Datanglah kerumahku aku merindukanmu" ucapnya lagi.

'Benar juga lebih baik aku ke rumah hyera sekarang daripada bosan disini' batinku.

"Baiklah aku akan kesana" ucapku.

"Aku akan menunggumu nyonya min" ucapnya terkekeh.

"Yak! Kauu.. "

Tuttt

"Dasar pabo" ucapku kemudian beranjak dan segera pergi ke rumah hyera.

~~

Setelah menempuh perjalanan 20 menit menggunakan bus,akhirnya aku sampai dirumah hyera. Sebenarnya lima menit dari halte bus menuju rumah hyera berjalan kaki membuat aku cukup berkeringat mengingat siang ini matahari sangat terik.

"Hyera-ya" ucapku sembari mengetuk pintu rumahnya.

"Neee" ucapnya dari dalam dan pintu terbuka.

Dia langsung memelukku erat.

"Yak! Lepaskan pelukanmu" ucapku berusaha melepaskan pelukannya.

"Aku merindukanmu bodoh" ucapnya sembari melepaskan pelukannya.

"Baiklah silahkan masuk" ucapnya lagi. Aku segera mengikutinya.

"Tidak ada yang berubah dari rumah ini" ucapku.

"Heoll kau hanya sebulan tidak berkunjung bukan bertahun tahun" ucapnya. Aku terkekeh kemudian mengikutinya menuju sofa. Kami berbincang tetntang banyak hal.

"Bagaimana jika kita menonton film,aku sudah membuat popcorn" ucapnya antusias.

"Setuju" ucapku tak kalah bersemangat.

Dia kemudian mulai menyetel film kesukaan kami. Pada awalnya kami bersemangat namun pada akhirnya film itu yang menonton kami tertidur.

~~

"Kau yakin akan pulang? Ini sudah malam" ucap hyera. Kami ketiduran dan baru bangun ketika jam menunjukkan pukul sembilan.

"Ne aku akan pulang" ucapku.

"Gunakanlah taksi karena pemberhentian terakhir bus pukul 8 tadi" ucapnya serak.

"Baiklah baiklah" ucapku sembari memeluknya.

"Hati hati ne, jika ada apa apa hubungi aku" ucapnya tersenyum.

"Baik baik" ucapku melepaskan pelukan kami dan segera berjalan keluar. Aku melambaikan tanganku lalu berjalan menuju halte bus. Tempat hyera memang lumayan sepi hingga bus disini hanya beroperasi sampai jam 8 malam. Aku terus berjalan menuju halte.

'Kenapa disini tampak mengerikan' batinku. Aku segera duduk dihalte bus sembari memainkan ponselku.

"Aishh kenapa tidak ada satupun taksi yang lewat" ucapku frustasi.

"Hai nona cantik" ucap seseorang.

Aku menoleh. Ada dua pria,aku yakin mereka sedang mabuk. Aku berusaha mengabaikan mereka.

Wedding Contract[COMPLETE]Where stories live. Discover now