Bag 17

5.5K 417 0
                                    

Jung Jihyun POV~

Keesokan harinya aku pergi ke kampus berjalan kaki. Sebenarnya aku bisa saja menumpang dengan yoongi karena dia juga akan pergi ke kantor. Tapi aku hari ini masuk siang ke kampus dan juga kalian pasti tahu min yoongi. Dia sangat menyebalkan bahkan dia pernah meninggalkanku dipinggir jalan.

Seperti biasa kampus sangat membosankan apalagi jika park ssaem dosennya. Sejak tadi juga eunha menanyakan rentetan pertanyaan tentang pernikahanku. Aku tidak memberitahu kalian jika sejak pernikahanku aku tidak bertemu dengan eunha. Tentu saja dia marah ketika aku tiba tiba saja mengundangnya ke pernikahanku. Dan aku tidak menemuinya lagi setelah itu. Setelah pelajaran selesai aku bergegas pulang.

"Apa suamimu akan menjemputmu? " tanya eunha menyamakan langkahnya denganku.

"Tidak dia orang sibuk" ucapku singkat.

"Heoll seberapa sibuk sampai tidak sempat menjemput istrinya" ucap eunha mengejek.

"Aku adalah istri yang pengertian" ucap ku berbisik kemudian tertawa lepas melihat ekspresi nya.

"Baiklah aku akan pulang duluan" ucapku melambaikan tangan.

"Kau tidak ingin ikut pulang bersamaku? " tanyanya.

"Ani aku akan pulang sendiri" ucapku kemudian meninggalkannya. Aku hanya tidak ingin merepotkan eunha dan sopirnya karena jarak rumahnya dan apartemen yoongi sangat jauh.

Aku bergegas pulang karena hari mulai mendung.
Namun hari semakin mendung dan mulai turun rintik hujan. Hari semakin gelap mengingat ini sudah sore. Tiba tiba hujan semakin deras.

'Aku harus pulang sebelum hari gelap' batinku. Terpaksa aku berjalan menembus hujan agar segera sampai diapartement. Aku terlalu malas menelpon yoongi karena mustahil jika ia akan menjemputku. Dan juga hanya sepuluh menit berjalan menuju apartemen.Aku terus menyusuri jalan ditengah hujan. Hingga aku benar benar sampai diapartement. 10 menit aku berjalan alhasil aku basah kuyup. Persetan dengan orang orang yang menatapku di lobby aku terus melajukan langkahku menuju lift. Aku segera memasukkan password apartemen dan langsung masuk ke dalam apartemenku dan yoongi.

Aku segera mengganti pakaian ku yang basah ini dan mandi.

Setelah mandi aku mulai memasak untuk makan malamku seperti biasanya. Sebenarnya kepalaku sedikit pusing. Tapi aku yakin ini hanya sebentar.

~~

Setelah menikmati makan malamku, aku segera mengambil selimut didalam kamar karena hari ini aku akan tidur disofa karena kemarin yoongi 2 kali tidur di sofa ini. Tentu saja karena aku ketiduran dikamar besoknya dia sudah marah marah padaku.

Aku berbaring di sofa sambil memainkan ponselku. Tak lama kemudian aku tertidur.

Min Yoongi POV~

Aku sampai diapartemen tepat pukul 11. Rasanya tubuhku lelah habis lembur dikantor hari ini. Aku segera memencet password apartemen. Perlahan aku masuk apartemen samar samar ku dengar suara gelisah dari seseorang. Aku segera menghidupkan lampu dan nampaklah jihyun yang berbaring disofa sambil menggigil. Tunggu dia menggigil?

Aku segera menghampirinya dan benar saja dia nampak sangat kedinginan. Ketika aku meletakkan punggung tanganku dikepalanya.

"Ah panas sekali" ucap ku refleks.

"Jihyun-ssi bangunlah jihyun-ssi" ucapku sedikit menggerakkan badannya.

"Dingin sekali min yoongi" ucapnya lemah.

"Pindahlah ke dalam kamar aku akan menghidupkan penghangat untukmu" ucapku.

"Terlalu dingin untuk berjalan ke sana" ucap nya sangat lemah.

"Aishh jinjja" ucapku dan tanpa pikir panjang aku menggendongnya ala bridal style menuju kamar. Aku membaringkannya perlahan dan menyelimutinya. Namun dia masih tetap menggigil.

"Aku akan menghidupkan penghangat ruangan untukmu" ucapku dan kemudian beranjak. Namun tangannya menahanku.

"B..bisakah kau tetap disini a..aku tidak akan bisa tidur jika tidak ditemani saat suhu tubuhku naik" ucapnya. Aku berpikir sebentar kemudian duduk disampingnya dan mengambil buku untuk ku baca.

Jung jihyun POV~

Aku terbangun saat matahari menyelinap masuk ke kamarku. Tunggu kamar? Aku membuka mataku sontak aku terkejut pemandangan yang ku lihat pertama kali adalah wajah yoongi. Tunggu kami berpelukan?

(Kurang lebih kaya gitu pelukannya)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Kurang lebih kaya gitu pelukannya)

Tiba tiba yoongi membuka matanya dan tatapan mata kami bertemu.sontak saja kami melepaskan pelukan kami.

"Ahh m..maaf a..aku ketiduran" ucap nya namun aku tidak sepenuhnya mendengarkan karena sekarang aku sibuk mengatur detak jantungku.

"B..baiklah aku akan mandi sekarang aku akan berangkat ke kantor pagi ini" ucap nya kemudian berlalu meninggalkanku keluar kamar menuju kamar mandi. Aku menyenderkan tubuhku di senderan kasur. Sungguh jantungku bergerak sangat cepat sekarang.

Aku segera menuju dapur untuk membuat sarapan. Aku masih teringat pelukan yoongi tadi.

"yak jihyun-ssi" ucap yoongi membuyarkan lamunanku. Aku terkejut ketika yoongi sudah berdiri dibelakngku dan memelukku. Tidak ini tidak memeluk. Dia hanya..

Kretek.

Mematikan kompor.

"Apa yang kau pikirkan sampai masakanmu gosong, kau tau jika apartemen ini terbakar bukan cuma kita yang rugi tapi orang lain juga. Jika kau sakit istirahatlah jangan paksa untuk memaksa" ucapnya langsung menjauhkan tubuhnya dari tubuhku.

"Ahh m...maafkan aku" ucapku pelan.

"Aku sarapan diluar saja kau jangan kemana mana kau masih sakit. Jika ada apa apa hubungi aku" ucapnya kemudian berjalan menuju pintu dan keluar.

'Sudah dua kali kau membuat jantungku berdebar pagi ini min yoongi' batinku masih berusaha mengatur detak jantung.

semoga kalian suka ya
Jangan lupa vote dan komen
Makasih❤

Wedding Contract[COMPLETE]Where stories live. Discover now